Insya Allah besok tanggal 22 Agustus 2009 kita akan memasuki bulan Ramadhan. Bulan yang sangat dinanti-nanti oleh kaum Muslimin seluruh dunia, karena di bulan inilah biasanya terjadi revolusi mental. Revolusi yang mampu merubah hal-hal yang tadinya lazim dilakukan dalam kehidupan sehari-hari ummat manusia. Bulan ini setiap Muslim merubahnya tidak dalam hitungan hari maupun bulan apalagi tahun, tetapi hanya dalam hitungan detik. Ketika sang fajar 1 Ramadhan menyingsing, dengan serta merta kaum Muslimin merubah prilakunya.
Tentu saja perubahan ini tidak terjadi pada semua orang, juga tidak terjadi pada semua Muslim. Perubahan ini hanya terjadi pada seorang Mu'min. Orang yang dalam dirinya terpatri keyakinan akan kebenaran Al Islam, kemudian menyatakannya dengan lisan, dan mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari. Manakala tiga hal itu hanya ada salah satunya atau hanya ada dua saja, maka orang tersebut tidak akan mampu mengikuti proses revolusi ini.
Ramadhan tahun ini kita masuki dalam keadaan yang sangat memprihatinkan. Karena fitnah sedemikian hebatnya mendera ummat Islam pasca bom JW Mariott dan Ritz Carlton. Ummat Islam yang sedang mencoba memperbaiki ke-Islamannya saat ini berada pada posisi dilemmatis. Karena ketika hendak mengamalkan ajaran Islam dengan konsekwen dan konsisten, termasuk dalam performance-nya sebagai seorang Muslim, maka jutaan pandangan mata akan melihatnya sebagai sosok teroris. Kaum Muslimah yang memakai cadar pada wajahnya, dipandang sebagai istri seorang teroris. Laki-laki Muslim yang memakai sorban, berjenggot, dan berdahi hitam, akan dipandang sebagai fundamentalis yang harus diwaspadai. Seorang remaja yang aktif di masjid dan rajin mengaji akan dicurigai sebagai kader yang siap melakukan bom bunuh diri seperti yang dilakukan oleh almarhum Dani yang telah meledakkan dirinya di JW Marriott.
Bulan Ramadhan tahun ini jatuh pada bulan Agustus, bulan kemerdekaan bagi rakyat Indonesia. Merdeka yang sayangnya diartikan sebagai kebebasan menghibur diri dengan berbagai permainan dan pesta. Merdeka dengan makna kebebasan membuat fitnah terhadap sekelompok masyarakat. Merdeka para pemimpin untuk membohongi rakyat. Merdeka para selebritis untuk mempertontonkan auratnya.
Namun pada saat yang sama, negeri ini belum merdeka untuk melepaskan dirinya dari jeratan hutang yang makin kuat melilit leher. Belum merdeka dari keinginan "tuan besar" asing yang menguasai sumber-sumber kekayaan negeri ini. Terkungkung oleh syahwat liberalisasi disegala bidang kehidupan, termasuk agama. Terjebak pada kubangan globalisasi, pasar bebas, nasionalisme, modernisme, dan sekulerisme.
Beribadah di bulan Ramadhan dan atau bulan kemerdekaan ini hendaknya menjadikan diri kita berubah secara revolusioner kearah kemerdekaan yang hakiki, yakni dengan melepaskan diri dari segala jeratan, jebakan, kungkungan, ikatan, dan kekuasaan nafsu syaithaniyah dengan menundukkan diri hanya kepada ikatan dan kekuasaan Allah Rabbul'aalamiin. Allah yang menciptakan nilai-nilai Islam yang universal, pembimbing kehidupan ummat manusia untuk meraih kebahagiaan dan kesejahteraan yang hakiki.
Selamat menunaikan ibadah Ramadhan 1430 H. Semoga Allah memberi kekuatan kepada ummat Islam untuk muncul sebagai sosok yang memiliki 'izzah - kewibawaan diri, tidak selalu menjadi bahan permainan orang lain. (sal/voa-islam)