Oleh: Ahmad Salimin Dani
“Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab), kemudian dia melepaskan diri daripada ayat-ayat itu lalu dia diikuti oleh syaitan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat. (175) Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat) nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.(176) Amat buruklah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan kepada diri mereka sendirilah mereka berbuat zalim.(177)” (QS. Al A’raf 175-177)
Mufradat al Lughowiyah
\ واتل عليهم نبــأ Wat-lu ‘alaihim naba-a : Bacakanlah pada mereka, tentang orang-orang Yahudi yang telah diberikan Al Kitab (Taurat)
\ فانسلخ منها Pan Salakho min-haa : Lalu mereka lari melepaskan diri dari hukum Taurat, seperti lepasnya kulit ular dari badanya. Memang ini kissa Bal’am bin Bauraa yang sangat dekat dengan nabi Musa. Lalu karena kecintaanya pada dunia, Bal’am murtad karena dia mau diperalat Fir’aun memusuhi Musa, lalu kedekatannya kepada Musa berbalik seperti Air dan minyak. Sebagai mana dikatakan Abu Su’ud.
\ فأ تبعه الشيطان Fat-ba’ahusy-syaitoon : Lalu Syaiton menyertai Bal’am
\ فكان من الغاوينFakaana minal-ghoowiin : Lalu Bal’am bin Bauraa menjadi sesat, padahal sewaktu dekat dengan nabi Musa, ia termasuk orang yang soleh.
\ و لو شئنا لـرفعناه بها Walau Syi’naa larafa’naahu Bihaa : Dan sekiranya Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan derajatnya menjadi Ulama bani Israil
\ أخلد الى الآرض Akhlada ilal-ardli : Tetapi Bal’am cinta dunia, gila harta dan dia menuhankan jabatan.
\ واتبع هواهWat-taba’a hawaa-hu : Dan Bal’am salalu mengikuti kehendak nafsunya, dari itu ia termasuk orang yang hina.
\ فمثله كمثل الكل Fa Masaluhu kamatsali kalbi : Maka Allah jadikan perumpamaan kehidupan tokoh Yahudi seperti Bal’am, Allah perumpamakan sipatnya seperti anjing.
\ ان تحمل عليه يلهثIn Tahmilu ‘alaihi yal-has : jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan pula lidahnya. yang di maksud seperti Anjing yang mengeluarkan lidahnya adalah ayat tasbih, artinya orang yahudi itu sipatnya seperti anjing yang sedang kelaparan, kita beri makan atau tidak, mereka tetap saja buas dan tidak simpatik.
\ ذالك مثل الذين كذّبوا بآياتنا Dzaalika mitslul-ladziina kadz-dzabuu bi-aayaatinaa : yang demikian itu, perumpamaan seperti Anjing adalah perumpamaan bagi orang-orang yang hidupnya mendustakan atau menyelisih dari ayat-ayat Allah, setelah mereka mengambil janjinya kepada Allah dan juga kepada manusia.
\ فاقصصل قصص لعلهم يتفكّرونPaq-susil Qosos la’alahum Yatafak-karuun : Maka ceritakanlah kepada mereka kisah-kisah kaum Yahudi yang durhaka kepada Allah itu, agar mereka orang-orang yang sekarang berfikir
\ ســاء مثل القوم الذين كذّبوا بآياتنا Saa-a matsalal-qaumilladzii-nakadz-dzabuu biayaatinaa : Amat buruklah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami
Bal’am Ulama yahudi
Ayat diatas menceritakan tentang Bal’am bin Bauraa, seorang ulama Yahudi yang sesat, dia adalah pembesar Bani Israil yang hidup semasa nabi Musa, bal’am orang yang terpandang, karena dia seorang ulama yang cerdik dan pandai. Kedudukannya sebagai rahib Yahudi yang menguasai isi kandungan kitab Taurat membuat bal’am disegani dikalangan bani Israil dan juga pengikut Fir’aun. Keberanian Musa menentang berbagai kejahatan dan kemusyrikan yang dilakukan Fir’aun dan para pengikutnya membuat bal’am popularitasnya tersisi, apalagi dia tahu hubungan Musa sebagai anak angkat fir’aun.
Musa semakin dikenal dikalangan bani israil. Dan keberpihakan musa yang membela bani Israil dari kedzoliman Fir’aun menjadi gondamkeretakan hubungan Musa dan keluarga Fir’aun, hingga ahirnya nabi Musa diburu dan lari mengembara, keberanian Musa menentang Firaun bagaikan petir disiang hari yang menyambar istana Fir’aun, dari itu Fir’aun mengumpulkan tukang-tukang sihirnya untuk membela diri atas kekalahannya. Dan dalam dialog ketuhanan dengan Musa. Fir’aun lagi-lagi kalah dan dipermalukan di muka umum, karena tukang-tukan g sihirnya menyatakan beriman kepda Allah dihadapan Musa. Fir’aum marah, lalu menghukum tukang-tukang sihir yang telah beriman dengan cara menyalibnya.
Firaun kehabisan akal menghadapi anak angkatnya, ahirnya dicarilah ahli kitab yang mau menghentikan da’wah nabi Musa. Hingga ahirnya Fir’aun menggunakan ketokohan Bal’am sebagai Rohib bani Israil untuk memerangi Musa. Bal’am bin Bauraa yang cinta dunia, gila harta dan jabatan, bersedia diajak Fir’aun menghadapi Musa. Bal’am diperalat untuk membungkam dan merebut keturunan bani israil dengan cara diberikan jabatan dan harta. Fir’aun sangat dekat dengan Bal’am, lebih-lebih lagi setelah nabi Musa secara terbuka menentangnya sebagai Tuhan, dengan menggunakan Bal’am berusaha memecah belah bani Israil, dan membunuh Musa. Bal’am mati dalam keadaan kufur, keimanannya kepada Allah dan kitab Taurat lepas tak berbekas, lepasnya iman dari Bal’am bagaikan kulit ular yang terlepas dari ular yang megganti kulitnya. Dari keturunan Bal’am inilah lahir keturunan bani israil yang terkutuk.
Pembangkangan bani Israel terhadap hukum-hukum Allah membuat kita ingin mengetahui lebih banyak mengenai bangsa Yahudi... Korak-korek ke sana ke mari terkumpullah bahan bahasan yang dapat kita renungkan.
Siapakah bangsa Yahudi ?
Menurut studi sejarah yang didasarkan penggalian arkeologi dan lembaran-lembaran kitab suci, awal bangsa Yahudi erat hubungannya dengan kisah nabi Ibrahim AS yang ditengarai terjadi kurang lebih 3800 tahun yang lalu atau 1800 tahun SM.
Tafsir Al-Qur'an menunjukkan bahwa Ibrahim (Abraham) alaihissalam, diperkirakan tinggal di daerah Palestina yang dikenal saat ini sebagai Al-Khalil (Hebron), tinggal di sana bersama Nabi Luth (Lot) (QS, 21:69-71). Putra nabi Ibrahim adalah nabi Ismail dan nabi Ishak kemudian putra nabi Ishak adalah nabi Jakub. 12 putra nabi Yakub ini yang kemudian dikenal sebagai 12 suku Israel.
Putra bungsu nabi Yakub alaihissalam adalah nabi Yusuf alaihissalam, setelah diceburkan dalam sumur di tengah padang pasir oleh kakak-kakaknya, lalu di selamatkan oleh para pedagang dan menjualnya kepada raja Mesir Abdul aziz kemudian diangkat anak dan mewarisi tahta menjadi kepala bendahara di Mesir. Karena itu ayahnya nabi Yakub, serta kakak-kakaknya menyusul nabi Yusuf alaihissalam ke Mesir dan hidup damai di sana sampai suatu hari Firaun yang berkuasa memperbudak keturunan mereka yang dikenal dengan bani Israel.
Karena kekejaman Firaun yang tak terkira terhadap bani Israel, Allah SWT telah mengirim nabi Musa (Moses) alaihissalam masa itu, dan memerintahkannya untuk membawa bani Israel keluar dari Mesir. Musa dan kaumnya meninggalkan Mesir, dengan pertolongan mukjizat Allah, sekitar tahun 1250 SM. Mereka tinggal di Semenanjung Sinai dan timur Kanaan. Dalam Al-Qur'an, Musa memerintahkan Bani Israel untuk memasuki Kanaan, (Qur'an, 5:21).
Setelah nabi Musa alaihissalam, bangsa Israel tetap berdiam di Kanaan (Palestina). Menurut ahli sejarah, Daud (David) menjadi raja Israel dan membangun sebuah kerajaan berpengaruh. Selama pemerintahan putranya Sulaiman (Solomon), batas-batas Israel diperluas dari Sungai Nil di Selatan hingga sungai Eufrat di negara Siria sekarang di utara.
Ini adalah sebuah masa gemilang bagi kerajaan Israel dalam banyak bidang, terutama arsitektur. Di Yerusalem, Sulaiman membangun sebuah istana yang luar biasa. Setelah wafatnya, Allah mengutus banyak lagi nabi kepada Bani Israel meskipun dalam banyak hal mereka tidak mendengarkan mereka dan mengkhianati Allah.
Setelah kematin Sulaiman, kerajaan yahudi terbelah di utara Israel dengan ibukota Samarria dan Di Selatan Juda dengan ibukota Yerrusalem. Dengan berlalunya waktu Suku yahudi jatuh di bawah Assyurriea dan Babilon atau pergi ke Mesir sebagai pelarian. Ketika raja Perrsia Kyros 539 SM mengizinkan orang Yahudi kembali dari pelarian mereka, banyak orang Yahudi yang tidak kembali, di sinilah mulainya Diaspora. 63 SM Juda dan Israel jatuh ke tangan orang Romawi dan tahun 70 berhasil menghancurkan pemberontakan Yerusalem dan menghancurkan tempat ibadah biara dan Juda.
Awal terbentuknya Israel
Setelah itu kehidupan orang Yahudi hanya ada dalam pelarian dan pengejaran, mereka umumnya hidup berasimilasi, baru di kekalifahan Usman, orang Yahudi dapat merasakan kehidupan yang damai dengan membayar pajak perlindungan. Akhir abad ke 19, ditunjang oleh Jewish Colonization Assocation Baron Hirsch, Yahudi dari Eropa Timur berreimigrasi ke Argentina dan membentuk Kolonialisme pertanian, untuk kembali ke Palestina. Ini dimulai tahun 1881.
Tanun 1798 Napoleon berpendapat bahwa bangsa Yahudi bisa diperalat bagi tujuan-tujuan Perancis di Timur Tengah. Wilayah itu secara resmi di bawah Khilafah Usmaniyah. Tahun 1831, untuk mendukung strategi “devide et impera” Perancis mendukung gerakan nasionalisme Arab, yakni Muhammad Ali di Mesir dan Pasya Basyir di Libanon. Khilafah mulai lemah dirongrong oleh semangat nasionalisme Arab yang menular begitu cepat di tanah Arab.
Tahun 1835 Sekelompok Yahudi membeli tanah di Palestina, lalu mendirikan sekolah Yahudi pertama di sana. Sponsornya adalah milyuder Yahudi di Inggris, Sir Moshe Monteveury, anggota Free Masonry. Ini adalah pertama kalinya sekolah berkurikulum asing di wilayah Khilafah Usmaniyah.
Tahun 1838 Inggris membuka konsulat di Yerusalem yang merupakan perwakilan Eropa pertama di Palestina. Tujuannya untuk mempermudah penempatan kaum yahudi yang yang akan berimigran secara bergerombol.
Tahun 1849 Kampanye mendorong imigrasi orang Yahudi ke Palestina. Pada masa itu tahun 1838 jumlah Yahudi di Palestina baru sekitar 12.000 orang. Pada tahun 1948 jumlahnya menjadi 716.700 dan pada tahun 1964 sudah hampir 3 juta orang. Dan Imigrasi besar-besaran orang Yahudi ke Palestina berselubung agama, simpatisan dan alasan kemanusiaan bagi penderitaan Yahudi di Eropa saat itu.
Tahun 1891 Para penduduk Palestina mengirim petisi ke Khalifah, menuntut dilarangnya imigrasi besar-besaran ras Yahudi ke Palestina. Sayang saat itu khilafah sudah “sakit-sakitan” (dijuluki “the sick man at Bosporus). Dekadensi pemikiran meluas, walau Sultan Abdul Hamid sempat membuat terobosan dengan memodernisir infrastruktur, termasuk memasang jalur kereta api dari Damaskus ke Madinah via Palestina! Sayang, sebelum selesai, Sultan Abdul Hamid dipecat oleh Syaikhul Islam (Hakim Agung) yang telah dipegaruhi oleh Inggris. Perang Dunia I meletus, dan jalur kereta tersebut dihancurkan.
Tahun 1897 Theodore Herzl menggelar kongres Zionis sedunia di Basel Swiss. Peserta Kongres I Zionis mengeluarkan resolusi, yang isinya: Bahwa umat Yahudi tidaklah sekedar umat beragama, namun adalah bangsa dengan tekad bulat untuk hidup secara berbangsa dan bernegara. Dalam resolusi itu, kaum zionis menuntut tanah air bagi umat Yahudi – walaupun secara rahasia – pada “tanah yang bersejarah bagi mereka”. Sebelumnya Inggris hampir menjanjikan “tanah protektorat Uganda atau di Amerika Latin” ! Di kongres itu, Herzl menyebut, Zionisme adalah jawaban bagi “diskriminasi dan penindasan” atas umat Yahudi yang telah berlangsung ratusan tahun. Pergerakan ini mengenang kembali bahwa nasib umat Yahudi hanya bisa diselesaikan di tangan umat Yahudi sendiri. Di depan kongres, Herzl berkata, “Dalam 50 tahun akan ada negara Yahudi !” Apa yang direncanakan Herzl menjadi kenyataan pada tahun 1948.
Tahun 1896 Theodor Herzl kelahiran Budapest membuat Negara Yahudi. Tujuannya untuk membuat negara untuk orang Yahudi di Palestina, didukung oleh uang hasil sumbangan dari seluruh orang Yahudi di dunia. Herzl ini juga dikenal pendiri zionisme, yang juga tidak disetujui oleh orang Yahudinya sendiri.
Tahun 1916 Perjanjian rahasia Sykes – Picot oleh sekutu (Inggris, Perancis, Rusia) dibuat saat meletusnya Perang Dunia (PD) I, untuk mencengkeram wilayah-wilayah Arab dan Khalifah Utsmaniyah dan membagi-bagi di antara mereka. PD I berakhir dengan kemenangan sekutu, dan Inggris mendapat tugas mengontrol wilayah Palestina. Dan di Perang Dunia I ini, Yahudi Jerman berkomplot dengan Sekutu untuk tujuan mereka sendiri (memiliki pengaruh atau kekuasaan yang lebih besar). Sehingga Jerman dan ustmaniayah kalah perang.
Tahun 1917 Menlu Inggris keturunan Yahudi, Arthur James Balfour, dalam deklarasi Balfour memberitahu pemimpin Zionis Inggris, Lord Rothschild, bahwa Inggris akan memperkokoh pemukiman Yahudi di Palestina dalam membantu pembentukan tanah air Yahudi. Lima tahun kemudian Liga Bangsa-bangsa (cikal bakal PBB) memberi mandat kepada Inggris untuk menguasai Palestina. Bersambung...