View Full Version
Senin, 01 Feb 2010

Prinsip Islam (27) Fitnah kubur, Nikmat, dan Adzabnya

Kita mengimani kejadian di dalam kubur berupa pertanyaan (malaikat munkar dan Nakir), nikmat kubur dan adzabnya. Banyak sekali nash-nash dari Al Qur'an dan hadits yang menetapkan kejadian tersebut. Bahkan para ulama salaf dan para imam selama berabad-abad telah berijma' (bersepakat) akan hal itu.

Allah Ta'ala berfirman,

يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آَمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآَخِرَةِ وَيُضِلُّ اللَّهُ الظَّالِمِينَ وَيَفْعَلُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ

"Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang dzalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki." (QS. Ibrahim: 27)

Maksudnya adalah tatsbit (peneguhan) mereka ketika ditanya  di alam kubur. Ayat ini menjadi dalil yang menetapkan adanya pertanyaan malaikat di dalam kubur sebagaimana yang disepakati ulama Islam. Dan terdapat penguat dari hadits shahih yang diriwayatkan Imam al Bukahri dalam Shahih-nya, dari al Bara; bin 'Aazib:

الْمُسْلِمُ إِذَا سُئِلَ فِي الْقَبْرِ يَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ فَذَلِكَ قَوْلُهُ : يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ

"Seorang muslim ketika ditanya di dalam kuburnya, dia bersyahadat bahwa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah. itulah maksud firman Allah, "Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat"."

Allah Ta'ala berfirman,

فَوَقَاهُ اللَّهُ سَيِّئَاتِ مَا مَكَرُوا وَحَاقَ بِآَلِ فِرْعَوْنَ سُوءُ الْعَذَابِ النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوا آَلَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذَابِ

"Maka Allah memeliharanya dari kejahatan tipu daya mereka, dan Fir'aun beserta kaumnya dikepung oleh adzab yang amat buruk. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): 'Masukkanlah Fir'aun dan kaumnya ke dalam adzab yang sangat keras'." (QS. Ghaafir: 45-46)

Pada ayat di atas terdapat bukti adanya siksa kubur, karena dinampakkannya neraka pada pagi dan petang hari adalah sebelum hari kiamat.

Dari Anas radliyallah 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "sesungguhnya seorang hamba apabila telah diletakkan di kuburnya (dikebumikan) dan para sahabat yang mengantarkannya telah pulang, -sesungguhnya dia pasti mendengar derap sandal mereka- datanglah dua malaikat yang mendudukkannya kemudian berkata: "apa yang telah engkau katakan terhadap laki-laki ini?" yakni kepada Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Adapun orang beriman akan menjawab, "aku bersaksi bahwa dia adalah hamba Allah dan utusan-Nya." Lalu dikatakan padanya, "lihatlah tempat tinggalmu di neraka, sungguh Allah telah menggantikannya dengan tempat tinggal di surga," dia bisa melihat kedua-duanya. Sedangkan orang munafik dan kafir, jika dikatakan kepadanya, "apa yang kamu katakan terhadap laki-laki ini," lalu dia menjawab, "aku tidak tahu, aku mengatakan sebagaimana yang dikatakan manusia," lalu dikatakan padanya, "engkau tidak tahu dan tidak membaca'. Lalu ia dipukul dengan palu dari besi satu kali maka dia menjerit dengan jeritan yang bisa didengar oleh selainnya kecuali manusia dan jin." (HR. al Bukhari dan Muslim serta yang lainnya).

. . . Lalu ia dipukul dengan palu dari besi satu kali maka dia menjerit dengan jeritan yang bisa didengar oleh selainnya kecuali manusia dan jin."

Dari Anas radliyallah 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

فَلَوْلَا أَنْ لَا تَدَافَنُوا لَدَعَوْتُ اللَّهَ أَنْ يُسْمِعَكُمْ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ الَّذِي أَسْمَعُ مِنْهُ

"Kalaulah tidak karena khawatir kalian akan dikubur (meninggal), pasti aku berdoa kepada Allah agar memperdengarkan kepada kalian (suara) siksa kubur yang sedang aku dengar." Kemudian beliau menghadapkan wajahnya ke kami dan bersabda, "berlindunglah kalian kepada Allah dari siksa neraka," mereka menjawab, "kami berlindung kepada Allah dari siksa neraka." Lalu beliau bersabda lagi, "berlindunglah kalian kepada Allah dari adzab kubur," mereka menjawab, "kami berlindung dari kepada Allah dari adzab kubur . . . ." (HR. Muslim)

Dari Abdullah bin Abbas radliyallah 'anhuma, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah melewati dua kuburan, lalu beliau bersabda, "Sesungguhnya penghuni dua kubur ini sedang diadzab. Dan tidaklah mereka berdua diadzab karena suatu perkara yang besar (sulit untuk dikerjakan). Adapun orang ini, ia tidak membersihkan diri dari air kencingnya dan yang satu lagi sering melakukan adu domba."(HR. Bukhari)

Dari Abdullah bin 'Abbas radliyallah 'anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengajari mereka doa ini sebagaimana beliau mengajarkan surat-surat Al Qur'an. Bacalah:

اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ

"Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari siksa Jahannam, dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, dan berlindung kepada-Mu dari fitnah al masih Dajjal, dan berlindung kepada-Mu dari fitnah sewaktu hidup dan sesudah mati." (Muttafaq 'Alaih) begitu juga seluruh doa-doa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang berisi memohon perlindungan dari siksa kubur.

(PurWD/voa-islam.com)

Bersambung . . . .  Insya Allah

BACA edisi sebelumnya

BACA edisi sesudahnya


latestnews

View Full Version