View Full Version
Jum'at, 18 Apr 2014

Mengunjungi Saudara Seiman Karena Allah Antarkan ke Surga

Oleh: Badrul Tamam

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.

Saling mengunjungi antar saudara seiman bagian dari akhlak mulia. Bahkan ini termasuk sunnah sahabat. Namun sayang, sunnah ini –rasanya- luntur dari kebanyakan kalangan aktifis zaman sekarang.

Perlu kita ketahui, mengunjungi saudara seiman karena Allah untuk memperkuat ikatan Ukhuwah Islamiyah termasuk ibadah dan amal taqarrub kepada Allah yang agung. Di samping itu, amal mulia ini mendatangkan manfaat yang banyak, di antaranya menjadi sarana sehatnya hati dan saling memahami. Sehingga Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam sangat menganjurkan untuk saling mengunjungi. Beliau sendiri rajin mengunjungi para sahabatnya.

Tertera dalam Al-Mu’jam al-Kabir milik Imam al-Thabrani, dari Jubair bin Muth’im Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah bersabda kepada para sahabatnya,

اِنْطَلِقُوْا بِنَا اِلَى بَنِى وَاقِفٍ نَزُوْرُ اْلبَصِيْرَ، رَجُلٌ كَانَ كَفِيْفَ اْلبَصَرِ

Berangkatlah kalian bersama kami ke kediaman Bani Waqif, kita akan mengunjungi Bashir, laki-laki yang buta matanya.” (Diriwayatkan juga oleh Al-Bazzar dengan sanad jayyid)

Tidak cukup di situ, dalam menyemangati  umatnya agar gemar menziarahi (mengunjungi) saudara seiman karena Allah, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam mengiming-imingi dengan surga. Maksudnya: menziarahi (mengunjungi) saudara seiman karena Allah bisa menghantarkan kepada surga.

Dari Anas Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

اَلاَ اُخْبِرُكُمْ بِرِجَالِكُمْ فِى اْلجَنَّةِ؟ قُلْنَا: بَلَى يَا رَسُوْلَ اللهِ. قَالَ: اَلنَّبِيُّ فِى اْلجَنَّةِ وَ الصِّدِّيْقُ فِى اْلجَنَّةِ وَ الرَّجُلُ يَزُوْرُ اَخَاهُ فِى نَاحِيَةِ اْلمِصْرِ لاَ يَزُوْرُهُ اِلاَّ ِللهِ فِى اْلجَنَّةِ

“Maukah kuberitahukan kepadamu dengan orang-orangmu yang di surga?". Kami menjawab, "Mau ya Rasulullah". Beliau bersabda, "Nabi berada di surga, orang-orang shiddiq di surga, dan orang-orang yang mengunjungi saudaranya sampai ke kota yang dia tidak mengunjunginya kecuali karena Allah berada di surga." (HR. Al-Thabrani di ketiga Mu’jamnya)

Tertera dalam Sunan Al-Tirmidzi dan Ibni Majah, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

مَنْ عَادَ مَرِيْضًا اَوْ زَارَ اَخًا لَهُ فِى اللهِ نَادَاهُ مُنَادٍ بِاَنْ طِبْتَ، وَ طَابَ مَمْشَاكَ، وَ تَبَوَّأْتَ مِنَ اْلجَنَّةِ مَنْزِلاً

"Siapa yang menjenguk orang sakit atau mengunjungi suadaranya seiman, maka ada seorang yang menyeru dari langit: kamu adalah orang baik, dan langkahmu juga baik dan engkau berhak menempati rumah di surga." (Dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Shahih al-Targhib wa al-Tarhib, no. 2578) ini menunjukkan bahwa Allah sangat menyukai dan meridhai amalan ini sehingga pantaslah kalau surga disiapkan bagi pengamalnya.

Disebutkan dalam satu riwayat, sesungguhnya apabila seseorang mengunjungi suadaranya, Allah berfirman kepada Malaikat: ‘Hamba-Ku berkunjung karena-Aku, dan pasti Aku akan memuliakannya.’ Maka Allah tidak ridha balasan baginya kecuali surga.” (HR. Al-Bazzar dan Abu Ya’ala dengan sanad yang bagus)

. . . menziarahi (mengunjungi) saudara seiman karena Allah bisa menghantarkan kepada surga. . .

Subhanallah, amal ringan dan menyenangkan berbalas surga. Mengunjungi saudara seiman menguatkan persaudaraan, melapangkan dada, melembutkan hati, dan melahirkan sifat rahmah (kasih sayang). Berkunjung bisa memasukkan rasa bahagia ke dalam hati saudaranya dan menguatkan rasa saling cinta kepadanya karena Allah. Dan Allah sangat cinta dan ridha kepada hamba-hamba-Nya yang saling mencintai karena-Nya. Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam.com]

TULISAN TERKAIT:

1. Keutamaan Mengunjungi Saudara Seiman

2. Jika Allah Sudah Cinta Kepada Hamba

3. Hati-hati Mencintai, Sesorang Bersama dengan Orang yang Dicintainya


latestnews

View Full Version