Oleh: Badrul Tamam
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.
Sebagian orang berpendapat, membaca Amiin sesudah Al-Fatihah hanya berlaku dalam shalat saja. mereka mengingkari dengan keras orang yang membaca Amiin sesudah Al-Fatihah di luar shalat, seperti saat membacanya untuk ruqyah dan selainnya. Mereka melandaskan kepada hadits dari Abu Nu’aim al-Mujammir Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata:
صَلَّيْتُ وَرَاءَ أَبِي هُرَيْرَةَ فَقَرَأَ : (بِسْمِ اَللَّهِ اَلرَّحْمَنِ اَلرَّحِيمِ) . ثُمَّ قَرَأَ بِأُمِّ اَلْقُرْآنِ حَتَّى إِذَا بَلَغَ : (وَلَا اَلضَّالِّينَ) قَالَ : آمِينَ
“Aku pernah shalat di belakang Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, dia membaca (bismillaahirrahmaanirrahiim) kemudian membaca Al-Fatihah sehingga setelah membaca (waladldlolliin) dia membaca: Amin.”
Hadits tersebut ditutup dengan perkataan Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu,
وَاَلَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنِّي لَأَشْبَهُكُمْ صَلَاةً بِرَسُولِ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم
“Demi Dzat yang jiwaku di tangan-Nya (demi Allah) sungguh aku adalah orang yang paling mirip shalatnya dengan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam.” (HR. Al-Nasa'i dan Ibnu Khuzaimah)
Dari Wa-il bin Hujr Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: Aku mendengar Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam membaca (غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلا الضَّالِّينَ), lalu beliau membaca: Amiin. (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Al-Tiridzi)
“Amiin” Sesudah Al-Fatihah di Luar Shalat
Ternyata sunnah membaca Amiin sesudah selesai Al-Fatihah tidak hanya di dalam shalat saja. Bagi orang yang selesai membaca Al-Fatihah, baik di dalam atau di luar shalat, tetap disunnahkan membacanya.
Ibnul Jauzi dalam Zaadul Masiir (1/16) berkata,
ومن السنة في حق قارىء الفاتحة أن يعقبها ب - آمين
“Di antara sunnah bagi orang yang membaca Al-Fatihah agar mengikutinya dengan Amiin.”
Kemudian beliau menukil perkataan gurunya Abu al-Hasan ‘Ali bin Abdillah, “Dan baik itu di luar atau di dalam shalat. Berdasarkan riwayat Abu Hurairah, dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam beliau bersabda:
إذا قال الامام { غَيْرِ المغْضُوبِ عَليْهم ولا الضَّالين } فقال من خلفه : آمين ، فوافق ذلك قول أهل السماء ، غفر له ما تقدم من ذنبه
“Apabila imam membaca (ghairil Maghdzubi’Alaihim Waladhoolliin), hendaknya orang di belakangnya membaca: Aamiin. Lalu bacaan itu bebarengan dengan bacaan penduduk langit, diampuni baginya dosa-dosanya yang telah lalu.”
Ulama lain yang berpendapat demikian adalah Al-Imam Ibnu Katsir Rahimahullah. Beliau berkata di tafsirnya,
قال أصحابنا وغيرهم: ويستحب ذلك لمن هو خارج الصلاة، ويتأكد في حق المصلي، وسواء كان منفردًا أو إمامًا أو مأمومًا، وفي جميع الأحوال
“Para sahabat kami dan selain mereka berkata: dan hal itu (membaca Amiin) disunnahkan bagi orang yang di luar shalat dan sangat ditekankan bagi yang sedang shalat; baik dia shalat sendirian atau jadi imam atau jadi makmum, dan dalam semua kondisi.”
Al-Wahidi berkata, “tetapi di dalam shalat hal itu sangat-sangat dianjurkan.”
Diriwayatkan, saat Jibril ‘Alaihis Salam mengajarkan Fatihatal kitab (surat Al-Fatihah) kepada Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam saat diturunkannya surat itu. Lalu beliau membacanya, Jibril berkata kepadanya, “ucapkan Amiin.” (HR. Ibnu Abi Syaibah)
Diriwayatkan juga bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam mendengar seseorang sedang berdoa. Lalu beliau bersabda, “Dikabulkan jika ia tutup.” Ada seseorang bertanya kepadanya, “Dengan apa ditutupnya wahai Rasulullah?“ beliau bersabda, “dengan Amiin.” (HR. Abu Dawud)
Menurut para ulama, Amiin artinya adalah Ya Allah kabulkanlah atau kabulkan wahai Rabb. Konsekuensi dari atsar ini bahwa setiap orang yang berdoa hendaknya menutupnya dengan ucapan Aamiin. Begitu juga setiap orang yang membaca Al-Fatihah yang di akhirnya berisi doa, disunnahkan mengikutinya dengan Aamiin. Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam.com]