KENIKMATAN dunia seringkali membuat manusia lupa. Syahwat yang membara kepada dunia memperparah keadaannya. Hati menggebu-gebu, iri kepada dunia yang hadir diantara manusia lain, hasrat ingin menguasai, ingin memiliki semua yang ada di dunia walaupun dengan jalan yang tidak diridhai.
Ketika semua itu menjadikan manusia penuh dengan kekejian dan mudah terjatuh kepada maksiat lain yang lebih besar. Manusia menjadi barang jualan, jiwa manusia senilai dengan binatang ternak, darahnya pun mudah ditumpahkan hanya untuk mendapatkan kesenangan dunia.
Gelap mata mereka menjadikan pembunuhan manusia menjadi proyek untuk mendapat kan pundi pundi uang. Senyuman anak anak digadaikan hanya untuk uang recehan atas kerjaan mereka. Ini tidak lain karena mereka mengira bahwa kebahagiaan dunia adalah kekal.
Di satu belahan dunia, di satu sudut Indonesia masih banyak orang yang mengira bahwa dunia itu lebih berharga dari akhirat. Dunia memang dijadikan indah oleh Allah zza wa jalla namun Allah simpan kebahagiaan yang sebenarnya di sisiNya.
Allâh Azza wa Jalla berfirman :
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ
"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allâh-lah tempat kembali yang baik (surga)." [Ali-‘Imrân/3:14].
Dunia itu hijau dan manis, maka hendaklah manusia berhati-hati dengan dunia. Jangan sampai kesenangan dunia menjerumuskan ke dalam kemaksiatan dan melalaikan dari ketaatan kepada Sang Pencipta. Seperti dalam Hadits berikut ini.
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الدُّنْيَا حُلْوَةٌ خَضِرَةٌ وَإِنَّ اللَّهَ مُسْتَخْلِفُكُمْ فِيهَا فَيَنْظُرُ كَيْفَ تَعْمَلُونَ فَاتَّقُوا الدُّنْيَا وَاتَّقُوا النِّسَاءَ فَإِنَّ أَوَّلَ فِتْنَةِ بَنِي إِسْرَائِيلَ كَانَتْ فِي النِّسَاءِ
"Dari Abu Sa’id al-Khudri Radhiyallahu anhu , dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , beliau bersabda, 'Sesungguhnya dunia itu manis lagi hijau, dan sesungguhnya Allâh menjadikan kamu sebagai khalifah di dunia ini, lalu Dia akan melihat bagaimana kamu berbuat. Maka jagalah dirimu dari (keburukan) dunia, dan jagalah dirimu dari (keburukan) wanita, karena sesungguhnya penyimpangan pertama kali pada Bani Isrâil terjadi berkaitan dengan wanita'." [Riwayat Muslim, no. 2742].
Perbuatan seorang manusia akan selalu Allah perhatikan. Meskipun ia dibalut dengan sutra dan perak, tetap saja keburukan dan syahwat dunia itu akan membuatnya menjadi makhluk yang terhinakan.* [Sendia/Syaf/voa-islam.com]