Oleh: Badrul Tamam
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.
Hari Jum’at adalah hari terbaik dalam satu pekan. Hari terbaik yang disinari matahari. Allah sediakan banyak keutamaan di hari Jum’at dari pahala, ampunan, dan pengabulan doa. Intinya, hari Jum’at adalah hari ibadah. Hendaknya seorang muslim bergembira dengan datangnya hari Jum’at.
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Hari (jum’at) itu adalah hari yang dianjurkan untuk memaksimalkan ibadah. Hari itu memiliki kelebihan dari pada hari-hari selainnya dari sisi ibadah yang wajib dan sunnah. Allah Subhanahu wa Ta'ala menjadikan hari khusus bagi pemeluk setiap agama untuk ibadah di dalamnya dan menjauhkan diri dari kesibukan dunia. Hari Jum’at adalah hari ibadah. Kedudukannya di antara hari-hari yang ada seperti bulan Ramadhan di antara semua bulan. Waktu ijabah (terkabul doa) di hari Jum’at seperti Lailatul Qadar di Ramadhan. Karenanya, siapa yang hari Jum’atnya baik dan lurus maka selamat dan lurus pula dirinya sepanjang satu pekannya. Siapa yang baik dan lurus Ramadhannya maka baik pula dirinya sepanjang satu tahun itu. Siapa yang baik dan lurus hajinya maka akan baik pula seluruh umurnya. Hari Jum’at adalah barometer dirinya selama sepekan. Ramadhan barometer kehidupan satu tahun. Dan haji barometer umurnya.”
Kelak penduduk surga begitu menanti-nantikan datangnya hari Jumat. Hari tersebut dinamakan Yaumul Maziid, yaitu hari tambahan.
Dalam sebuah hadits yang panjang Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah bersabda mengisahkan tentang keadaan penduduk surga.
فليسوا - أي أهل الجنة - إلى شيءٍ أحوج منهم إلى يوم الجمعةِ ؛ ليزدادوا فيه كرامةً ، و ليزدادوا فيه نظرًا إلى وجهه تبارك و تعالى ؛ و لذلك دُعي يوم المزيد
“Penduduk surga tidaklah membutuhkan sesuatu yang melebihi kebutuhan mereka akan hari Jumat. Karena mereka akan memperoleh tambahan kemuliaan di hari itu. Pada hari itu pula mereka bisa meraih tambahan (kenikmatan dengan) melihat wajah Allah Yang Mahasuci dan Mahatinggi. Itulah sebabnya hari tersebut dijuluki Yaumul Maziid (yaitu hari menambah kemuliaan dan kenikmatan).” (Shahih at-Targhib: 3761)
Maka layaknya orang beriman yang mendambakan kedatangan Jum'at di akhirat selayaknya pula mereka bergembira ketika bertemu hari Jum'at di dunia. Yaitu dengan menambah ibadah, ketaatan, dan amal shalih di hari yang mulia itu.
Di antara bentuk ketaatan yang bisa menjadi tambahan amal shalih yang disunnahkan di hari Jum'at adalah:
1. Menjaga shalat fardhu berjama’ah; khususnya shalat shubuhnya.
2. Menjaga shalat Jum’at yang diawali mandi, memakai pakaian terbagus, memakai wewangian, dan berjalan kaki ke masjid.
3. Membaca surat al-Kahfi.
4. Memperbanyak shalawat dan salam atas Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam.
5.Memperbanyak dzikir
6. Memperbanyak doa, terutama antara Ashar sampai terbenamnya matahari.
7. Memperbanyak sedekah dan amal shalih lainnya.
Penutup
Hari Jum’at menjadi sangat istimewa bagi seorang hamba dengan ibadah dan amal shalih. Kelak di akhirat, hari Jum’at akan menjadi hari yang dinantikannya. Kelak Allah tambahkan kemuliaan, nikmat, dan melihat Wajah-Nya yang agung. Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam.com]