Oleh: Badrul Tamam
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulullah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.
Pasti kita pingin diakui sebagai umat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Kelak di akhirat, beliau mengenali kita sebagai umatnya. Kita akan jumpa beliau di telaga al-Kautsar dan meminum air darinya. Lebih istimewa lagi, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang mengambilkan air itu untuk kita. Maa Syaa Allah, berbahagia siapa yang mendapatkan semua ini.
Lalu bagaimana Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bisa tahu kita sebagai umatnya, padahal beliau tidak pernah berjumpa dengan kita dan kita tidak pernah melihat langsung wajahnya yang mulia?
Diriwayatkan dari Abu Hurairah rahimahullah, bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah berziarah ke satu komplek kuburan (maqbarah). Beliau mengucapkan salam kepada ahli kubur,
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ
“Semoga keselamatan bagi kalian wahai rumah kaum mukminin. Kami semua insya Allah akan berjumpa dengan kalian.”
Beliau melanjutkan,
وَدِدْتُ أَنَّا قَدْ رَأَيْنَا إِخْوَانَنَا
“Aku sangat ingin melihat saudara-sadara kita.”
Mereka (para sahabat) berkata, “Bukankah kami adalah saudara-saudaramu wahai Rasulullah?”
Beliau bersabda, “Kalian adalah para sahabatku. Sedang saudara kami adalah orang-orang yang belum datang berikutnya.”
Mereka berkata, “Bagaimana anda mengenal orang-orang yang belum datang berikutnya dari kalangan umatmu wahai Rasulullah?”
Beliau bersabda, “Bagaimana pandanganmu jika seseorang memiliki seekor kuda yang putih wajah, dan kakinya di antara kuda yang hitam pekat. Bukankah ia bisa mengenal kudanya”. Mereka berkata, “Betul, wahai Rasulullah”.
Beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda lagi,
فَإِنَّهُمْ يَأْتُونَ غُرًّا مُحَجَّلِينَ مِنْ الْوُضُوءِ وَأَنَا فَرَطُهُمْ عَلَى الْحَوْضِ
“Sesungguhnya mereka akan datang dalam keadaan wajah, tangan dan kakinya bercahaya karena wudhu. Sedang aku akan mendahului mereka menuju telaga.” (HR. Muslim)
Dalam hadits lain, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
إنَّ أمتي يُدْعَون يومَ القيَامةِ غُرُّا مُحَجَّلِينَ مِنْ آثارِ الْوُضُوءِ، فَمن استطَاَعَ مِنْكُمْ أن يُطِيلَ غرَّتَهُ فَلْيَفْعَلْ
“Sesungguhnya umatku akan dihadirkan pada hari kiamat dalam keadaan putih bercahaya disebabkan bekas wudhu, barangsiapa di antara kalian bisa memperpanjang cahayanya hendaklah ia lakukan.” (Muttafaq ‘Alaih)
Sesungguhnya anggota wudhu’ –wajah, kedua tangan dan kedua kaki- akan bercahaya di hari kiamat. Dengan sebab itu, umat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam akan dimuliakan. Juga dengan sebab itu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam akan mengenali mereka dan menjamu mereka di telaga al-Kautsar. Siapa yang ingin memanjangkan cahayanya silahkan ia lebihkan basuhan pada anggota wudhu’. Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam.com]