Oleh: Badrul Tamam
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.
Ramadhan melatih kita untuk lebih ikhlas dalam beramal, mengutamakan akhirat daripada dunia, mengejar apa yang ada di sisi Allah daripada apa yang ada di sisi manusia. Karenanya, ahlul iman di Ramadhan meningkat amal ibadah dan amal sosialnya.
Semakin meningkat iman seseorang akan berimbas meningkatnya kepedulian. Peduli kepada sesama, khususnya fuqara’ dan orang miskin, bagian dari tanda baiknya iman. Karenanya, orang-orang beriman akan bertambah dermawan saat mereka di Ramadhan. Yaitu saat mereka sibuk dengan ruku’, sujud, tilawah Al-Qur’an, Dzikrullah, dan doa yang murni ditujukan kepada Allah semata.
Pemandangan indah di negeri-negeri kaum muslimin saat Ramadhan, saat mereka sibuk dengan ibadah, banyak kaum muslimin yang mengeluarkan sedekah. Mereka menyiapkan hidangan buka puasa gratis di masjid-masjid dan makan malam. Bahkan, banyak membagikannya di jalan-jalan umum untuk musafir yang belum memiliki hidangan bukaan. Tidak sedikit komunitas kaum muslimin membagikan bingkisan kebutuhan pokok ke kampung-kampung kumuh dan rumah-rumah orang miskin. Intinya, di Ramadhan meningkat kedermawanan dan kepedulian.
Menjadi peduli dan dermawan merupakan salah satu tujuan dari ibadah puasa. Dengan shiyam, Allah yang Maha bijaksana melatih kaum muslimin untuk berakhlak mulia dengan peduli kepada orang lemah, susah, miskin, dan yang kekuarangan.
Salah seorang ulama salaf ditanya, “kenapa disyariatkan puasa?” beliau menjawab, “Agar orang kaya ikut merasakan lapar sehingga tidak melupakan orang yang kelaparan.” (Lathaif al-Ma’arif: 315)
Sesungguhnya Ramadhan adalah bulan kepedulian. Di mana kaum muslimin berkecukupan yang senantiasa kenyang ia berpuasa dan merasakan lapar, supaya ia peduli kepada saudara-saudaranya yang kelaparan lalu berbagi makanannya kepada mereka. Boleh jadi kalau tidak datang bulan Ramadhan yang ia berpuasa padanya ia tidak akan merasakan lapar yang bisa mengingatkan dirinya kepada orang-orang miskin yang kelaparan.
Demikian pula, orang-orang kaya saat berpuasa akan ingat nasib sudara-saudara mereka dari kalangan fuqara dan orang-orang yang kesusahan. Dengan ini ia keluarkan zakat hartanya dan menyerahkannya kepada mereka.
Sesungguhnya shiyam merupakan jalan untuk peduli dan berbuat baik kepada sesama. Siapa yang berpuasa dengan benar sesuai perintah Allah, menjauhi perusak-perusak nilai puasa berupa perkataan buruk dan mendengarkannya, atau melihat yang haram dan mengerjakannya, menyakiti orang lain dan menzaliminya, maka ia akan peduli kepada saudaranya yang kesusahan dan banyak berbuat baik kepada sesama.
Dermawan dan ringan tangan kepada suadara seiman –khususnya orang miskin- termasuk akhlak mulia Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Dan ini merupakan alasan terkuat untuk kita lebih dermawan dan peduli membantu orang-orang susah di Ramadhan.
Al-Imam al-Syafi'i, al-Qadhi 'Iyadh, Abu Ya'la, dan lainnya rahimahumullah berkata, "Sesuatu yang paling disuka oleh seseorang dalam menambah kedermawanan di bulan Ramadhan adalah karena mencontoh kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam."
[Baca: Inilah Alasan Kita Harus Lebih Dermawan di Bulan Ramadhan]
Lebih-lebih di bulan Ramadhan 1441 Hijriyah ini, saat pandemi covid-19, banyak orang kehilangan pekerjaan dan berkurang drastis penghasilannya sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan pokoknya. Kedermawanan dan kepedulian para shaimin yang berkecukupan akan sangat membantu mereka memenuhi kebutuhan mereka selama Ramadhan ini. Siapa yang mencukupkan kebutuhan saudaranya, niscaya Allah akan mencukupkan kebutuhannya. Dan siapa yang menolong saudaranya yang kesusahan, niscaya Allah akan selalu menolong dirinya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَاللَّهُ فِى عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِى عَوْنِ أَخِيهِ
“Barangsiapa meringankan sebuah kesusahan (kesedihan) seorang mukmin di dunia, Allah akan meringankan kesusahannya pada hari kiamat. Barangsiapa memudahkan urusan seseorang yang dalam keadaan sulit, Allah akan memberinya kemudahan di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutup ‘aib seseorang, Allah pun akan menutupi ‘aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya, selama hamba tersebtu menolong saudaranya.” (HR. Muslim no. 2699)
Mari berlomba kepedulian kepada saudara seiman yang kekusahan di bulan yang penuh ampunan, rahmat, dan keberkahan. Semoga dengan kepedulian kita, Allah terima amal-amal kita di Ramadhan ini dan menjadikannya sebagai penghapus kesalahan dan pengampun dosa-dosa. Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam.com]