Oleh: Badrul Tamam
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah, keluarga dan para sahabatnya –Shallallahu 'Alaihi wa Alihi wa Shahbihi Wasallam-.
Moment paling spesial bagi orang yang berpuasa Ramadhan adalah saat Allah melihatnya lalu meridhainya saat ia melaksanakan perintah-Nya. Maksudnya Allah melihat kepada Anda yang sedang berpuasa, lalu Dia mengampuni semua dosa-dosamu sepanjang tahun. Semua dosa dan kesalahan diampunkan. Dosa dan kesalahan lisan, mata, telinga, tangan, kaki, dan seluruh anggota tubuh; Allah tetapkan bahwa semua dosa-dosa ini dihilangkan.
Demikian yang disampaikan Syaikh Abdul Muhsin al-Ahmad dalam sebuah video yang dipublish akun Instagram alislam57.
Perkataan beliau ini sesuai sabda Rasulillah Shallallahu 'Alaihi Wasallam,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Siapa berpuasa Ramadhan imanan wa ihtisaban (dengan keimanan dan mengharap pahala), diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Dan siapa shalat pada Lailatul Qadar imanan wa ihtisaban (dengan keimanan dan mengharap pahala), diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Moment lain istimewa lainnya, bau “tidak sedap” mulut orang yang sedang berpuasa itu lebih wangi disisi Allah dari pada aroma minyak kesturi. Keterangan ini didasarkan kepada sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam,
وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ تَعَالَى مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ يَتْرُكُ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ وَشَهْوَتَهُ مِنْ أَجْلِي
“Dan demi Dzat yang jiwaku berada di tanganNya, sungguh bau mulut orang yang sedang shaum lebih harum di sisi Allah Ta’ala dari pada harumnya minyak misik (kesturi), karena dia meninggalkan makanannya, minuman dan nafsu syahwatnya karena Aku.” (HR. Al-Bukhari)
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menjelaskan bahwa bau busuk yang keluar dari mulut orang yang berpuasa Ramadhan -saat ia shalat, saat ia membaca Al-Qur’an, saat ia berdzikir, dan saat ia berbicara- lebih wangi di sisi Allah daripada minyak kesturi. Inilah moment istimewa bagi orang yang berpuasa di hadapan Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Dalam riwayat Muslim terdapat taqyid terhadap hadits di atas dengan kalimat “Yaumul Qiyamah”. Artinya bau “tidak sedap” yang keluar dari mulut karena kosongnya lambung, kelak di hari kiamat akan diganti dengan aroma yang sangat wangi. Jika saat beruasa, keluar bau busuk yang -boleh jadi mengganggu dirinya dan orang di sekitarnya- maka Allah akan mengganti bau tersebut dengan aroma yang lebih wangi daripada minyak eksturi di hari kiamat kelak. Semua ini sebagai balasan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala dan anugerah-Nya bagi orang yang berpuasa.
Karenanya, teruslah kita bergembira di Ramadhan ini dengan shiyam dan memperbanyak ibadah, ketaatan, dan amal shalih di dalamnya. Sesungguhnya Ramadhan adalah sarana istimewa bagi hamba-hamba beriman meraih kemuliaan. Wallahu a’lam. [PurWD/voa-islam.com]