View Full Version
Selasa, 23 May 2023

8 Adab Bersin dalam Islam

Oleh: Badrul Tamam

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.

Bersin adalah bentuk proteksi tubuh terhadap partikel-partikel bebas yang membahayakan. Seseorang akan lebih segar dan bersemangat setelah bersin. Karenanya, bagi seorang musim yang bersin hendaknya bersyukur kepada Allah dengan mengucapkan “hamdalah” dan menjaga adab-adabnya.

Berikut ini adab-adab saat bersin:

Pertama, merendahkan suara saat bersin dan tidak mengeraskannya karena bisa menggangu dan mengagetkan orang lain.

Kedua, dianjurkan untuk menutup wajah dengan tangan atau kain saat bersin agar percikan cairan (droplet) tidak menyebar ke mana-mana.

Adab di atas berdasarkan hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, yang mengabarkan,

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا عَطَسَ غَطَّى وَجْهَهُ بِيَدِهِ، أَوْ بِثَوْبِهِ، وَغَضَّ بِهَا صَوْتَهُ

Bahwasanya apabila Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersin beliau menutup wajahnya dengan tangannya atau kainnya. Serta beliau merendahkan suaranya.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, al-Tirmidzi, al-Baghawi, dan al-Hakim dalam Mustadraknya. Hadits ini disepakati oleh al-dzahabi)

Ketiga, jangan menolehkan kepala ke kanan atau ke kiri dengan cepat saat bersin agar tidak tertimpa bahaya seperti salah urat atau semisalnya. Ada beberapa orang yang bersin dengan menolehkan kepalanya ke arah kanan atau kirinya supaya tidak mengenai teman di hadapannya lalu terjadi penegangan pada urat lehernya. Tapi hendaknya, wajahnya, diharahkan ke bawah dan ditutup dengan tangan atau kainnya.

Keempat, orang yang bersin dianjurkan membaca hamdalah setelah selesai bersin. Ada beberapa bentuk / pilihannya (Baca: Ragam Bacaan Hamdalah Saat Bersin)

Karenanya, bagi yang mendengar saudaranya bersin janganlah langsung bertasymit sehingga saudaranya menyelesaikan bacaan hamdalah pilihannya.

Kelima, orang yang mendengar saudaranya bersin dan mengucapkan hamdalah hendaknya ia bertasymit (mendoakannya) dengan “Yarhamukallahu”. Jika ia tidak mendengar si bersin membaca hamdalah maka janganlah bertasymit.

Disebutkan dalam riwayat Muslim, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda tentang 6 hak muslim atas muslim lainnya, salah satunya:

وَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللَّهَ فَشَمِّتْهُ

apabila ia bersin dan mengucapkan Al-hamdulillah, maka bertasymitlah (doakan) untuknya

Dalam riwayat lain, beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

إذَا عَطَسَ أَحَدُكُمْ فَلْيَقُلْ الْحَمْدُ لِلَّهِ وَلْيَقُلْ لَهُ أَخُوهُ أَوْ صَاحِبُهُ يَرْحَمُك اللَّهُ وَلْيَقُلْ هُوَ يَهْدِيكُمْ اللَّهُ وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ

"Apabila salah seorang kamu bersin, hendaknya ia mengucapkan: Al-Hamdulillah. Dan hendaknya saudaranya atau sahabatnya mengucapkan kepadanya: Yarhamukallah. Maka apabila ia mengucapkan yarhamukallah kepadanya, hendaknya ia mengucapkan: Yahdikumullah wa Yuslihu Baalakum.” (HR. Al-Bukhari)

Keenam, apabila seseorang bersin berulang-ulang, lebih dari tiga kali, maka tidak disyariatkan membaca hamdalah. Demikian pula saudaranya, tidak diperintahkan bertasymit (mendoakannya) karena ia sedang sakit (flu). Jika ia mau, sialahkan mendoakannya dengan kesembuhan.

Ketujuh, apabila imam bersin saat khutbah Jum’at maka ia tetap disunnahkan membaca hamdalah. Hanya saja hadirin tidak bertasymit (mendoakan) atasnya, karena dia menyimak khutbah hukumnya wajib.

Kedelapan, orang yang bersin di kamar mandi atau toilet tidak boleh membaca hamdalah, karena dilarang dzikir dengan lisan di tempat itu. Jika keceplosan membaca hamdalah, maka saudaranya yang di luar toilet tidak dianjurkan bertasymit (mendoakannya). Wallahu a’lam. [PurWD/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version