Oleh: Badrul Tamam
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah ﷺ dan keluarganya.
Qana’ah (merasa cukup dengan apa yang Allah beri) adalah akhlak mulia orang beriman. Itu tanda ridha dengan takdir Allah, dan membuat hidup terasa lebih ringan.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
انْظُرُوا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ، وَلَا تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ، فَهُوَ أَجْدَرُ أَلَّا تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللهِ عَلَيْكُمْ
“Lihatlah kepada orang yang lebih rendah dari kalian (dalam urusan dunia), jangan melihat kepada yang lebih tinggi dari kalian. Itu lebih baik agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah yang ada pada kalian.” (Muttafaq ‘Alaih)
Maksudnya, jika seseorang selalu melihat orang yang lebih kaya atau lebih mewah, ia akan merasa nikmat yang dimilikinya kecil dan kurang. Akibatnya, ia bisa lupa bersyukur. Banyak orang bisa sabar dengan keadaan, tapi belum tentu hatinya ridha. Kalau tidak ridha, bisa sampai mengingkari nikmat Allah.
Karena itu Allah berfirman:
وَلَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ اِلٰى مَا مَتَّعْنَا بِه اَزْوَاجًا مِّنْهُمْ زَهْرَةَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا لِنَفْتِنَهُمْ فِيْهِ وَرِزْقُ رَبِّكَ خَيْرٌ وَّاَبْقٰى
“Janganlah sekali-kali engkau tujukan pandangan matamu pada kenikmatan yang telah Kami anugerahkan kepada beberapa golongan dari mereka (sebagai) bunga kehidupan dunia agar Kami uji mereka dengan (kesenangan) itu. Karunia Tuhanmu lebih baik dan lebih kekal.” (QS. Ṭhaha: 131)
Kalau seseorang berhenti terlalu memikirkan dunia orang lain, ia akan lebih ringan menjalani hidup dan merasa nikmat yang dimilikinya sudah banyak. Bila dilihat lebih dalam, orang yang punya banyak harta pun tidak tenang—sibuk menjaga hartanya-, dan dunia ini cepat hilang. Kalau hartanya lenyap, orang tidak iri lagi, justru kasihan melihatnya.
Ibnu Jarir rahimahullah berkata:
هذا حديث جامع لأنواع من الخير؛ لأن الإنسان إذا رأى من فضل عليه في الدنيا طلبت نفسه مثل ذلك، واستصغر ما عنده من نعمة الله تعالى، وحرص على الازدياد ليلحق بذلك أو يقاربه، هذا هو الموجود في غالب الناس، وأما إذا نظر في أمور الدنيا إلى من هو دونه فيها ظهرت له نعمة الله تعالى عليه، فشكرها وتواضع، وفعل فيه الخير
“Hadits ini mencakup banyak kebaikan. Sebab, ketika seseorang melihat orang yang lebih tinggi darinya dalam urusan dunia, maka dirinya akan terdorong untuk menginginkan hal yang sama. Ia pun akan menganggap kecil nikmat Allah yang sudah ada padanya, dan berambisi untuk menambah agar bisa menyamai atau mendekati orang tersebut. Inilah sifat yang banyak ada pada manusia. Namun, jika ia melihat orang yang kedudukannya di bawahnya dalam urusan dunia, maka ia akan menyadari nikmat Allah yang ada padanya, lalu bersyukur, menjadi rendah hati, dan terdorong berbuat baik.”
Hadits ini juga menunjukkan bahwa Rasulullah ﷺ adalah dokter hati. Beliau mengajarkan bagaimana cara menenangkan hati dan memberi obatnya.
Ringkasnya, salah satu cara terbaik agar selalu bersyukur adalah sering merenungi nikmat yang kita punya, dan melihat keadaan orang yang kurang dibanding kita. Wallahu a’lam. [PurWD/voa-islam.com]