

Oleh: Badrul Tamam
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulullah ﷺ dan keluarganya.
Shalat Shubuh adalah satu dari lima shalat yang difardhukan dalam sehari semalam. Terdiri dari dua rakaat. Paling sedikit jumah rakaatnya dibandingkan shalat-shalat fardhu lainnya. Namun, keutamaannya, melampaui shalat-shalat lainnya yang lebih banyak jumlah rakaatnya.
Waktu pelaksanaan shalat shubuh sejak terbit fajar sampai terbit matahari. Shalat untuk memulai hari. Tentu bukan sekadar kewajiban, melainkan tanda hidupnya ruhani seorang muslim. Saat kebanyakan manusia masih terlelap, seorang mukmin berdiri di hadapan Tuhannya. Ia menyerahkan dirinya sepenuhnya dalam perlindungan Allah.
Pantaslah Rasulullah ﷺ menyebutnya sebagai orang yang “berada dalam dzimmatillāh” perjanjian dan penjagaan langsung dari-Nya. Siapa pun yang berani menyakitinya, seakan berhadapan dengan Allah sendiri.
Diriwayatkan dari Abu Bakar al Shiddiq Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فَهُوَ فِي ذِمَّةِ اللَّهِ، فَلَا تُخْفِرُوا اللَّهَ فِي عَهْدِهِ، فَمَنْ قَتَلَهُ طَلَبَهُ اللَّهُ حَتَّى يَكُبَّهُ فِي النَّارِ عَلَى وَجْهِه
"Barang siapa yang menunaikan salat Shubuh, maka ia berada dalam perlindungan Allah. Maka janganlah kalian mengkhianati perjanjian Allah. Barang siapa membunuh orang yang berada dalam perlindungan Allah, niscaya Allah akan menuntutnya hingga Dia menelungkupkannya ke dalam neraka di atas wajahnya." (HR. Ibnu Mājah, disahihkan oleh Al-Albani)
Dalam riwayat lain terdapat tambahan,
من صلى صلاة الصبح في جماعة فهو في ذمة الله
“Siapa shalat Shubuh berjamaah maka ia berada dalam jaminan Allah.”
Hadits ini menegaskan keistimewaan shalat shubuh dan orang yang mengerjakannya dengan berjamaah; bahwa ia berada di bawah dzimmatillāh. Yaitu di bawah perlindungan dan penjagaan Allah, serta jaminan keamanan dari-Nya.
Siapapun jangan berani ganggu atau sakiti orang yang dilindungi oleh Allah. Apalagi berani membunuh orang yang shalat shubuh berjamaah. Maka Allah akan menelungkupkannya, menjatuhkannya tersungkur ke neraka.
Kisah Teladan dari Generasi Terdahulu
Diriwayatkan oleh At-Ṭabarānī dan dinilai hasan oleh Al-Albani, dari ‘Amr bin Sa‘īd, bahwa ketika Al-Hajjāj bin Yusuf (seorang penguasa yang terkenal kejam) memerintahkan Sālim bin ‘Abdillah bin ‘Umar untuk membunuh seorang lelaki, Salim bertanya kepadanya:
“Apakah engkau telah menunaikan salat Subuh?” Lelaki itu menjawab, “Ya.”
Maka Sālim berkata: “Pergilah.”
Al-Hajjāj pun marah dan bertanya: “Apa yang mencegahmu untuk membunuhnya?”
Sālim menjawab: “Ayahku (‘Abdullāh bin ‘Umar) menceritakan kepadaku bahwa ia mendengar Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ صَلَّى الصُّبْحَ كَانَ فِي جِوَارِ اللهِ يَوْمَهُ
‘Barang siapa menunaikan salat Subuh, maka ia berada dalam perlindungan Allah sepanjang harinya.’ Maka aku tidak suka membunuh seseorang yang telah dijamin perlindungan oleh Allah.”
Al-Hajjaj lalu menoleh kepada Ibnu ‘Umar dan bertanya: “Apakah engkau mendengar hadis ini langsung dari Rasulullah ﷺ?”
Ibnu ‘Umar menjawab: “Ya, aku mendengarnya sendiri dari beliau.”
Pelajaran yang Dapat Dipetik dari Kedua Hadits:
1. Keutamaan Besar Shalat Shubuh Berjamaah
Orang yang menunaikan shalat Shubuh berjamaah berada dalam penjagaan langsung dari Allah Ta‘ala. Ia dijamin aman sepanjang hari, karena ia memulai harinya dengan ketaatan dan kesetiaan kepada Rabb-nya.
2. Larangan Keras Menyakiti Orang yang Berada dalam Perlindungan Allah
Rasulullah ﷺ memperingatkan dengan tegas agar jangan sampai seseorang mengganggu, meremehkan, apalagi menyakiti orang yang shalat Shubuh berjamaah, sebab Allah sendiri menjadi pelindungnya.
3. Kemuliaan yang Allah Berikan Kepada Ahli Ibadah di Waktu Subuh
Shubuh adalah waktu yang disaksikan malaikat dan penuh keberkahan. Mereka yang mampu mengalahkan kantuk dan hawa nafsu untuk datang ke masjid, akan mendapat kehormatan yang tinggi di sisi Allah. Bahkan para ulama mencontohkan, sebagaimana Sālim bin ‘Abdillāh, bahwa mereka menghormati siapa pun yang menjaga salat Subuh berjamaah, karena mereka tahu: orang itu sedang berada dalam “jiwārullāh” perlindungan Allah.
Wahai hamba Allah, jika engkau ingin hidup dalam lindungan-Nya, mulailah harimu dengan sujud kepada-Nya. Jadikan salat Subuh berjamaah sebagai awal setiap langkah, karena di situlah Allah berjanji: “Barang siapa menunaikan salat Subuh, maka ia berada dalam perlindungan Allah.”
Dan bagi kaum muslimin –secara umum-jangan sakiti orang yang dijaga oleh Allah, dan hendaknya menjadi salah satu di antara mereka. Wallahu a’lam. [PurWD/voa-islam.com]