View Full Version
Ahad, 26 Jan 2014

Sabar Saat Terjadinya Fitnah dan Menjauhkan Diri Dari Berbuat Kejahatan

ABU AL-FIDA’ IBNU KATSIR :

"Nasihat Nabawiyah Seputar Sabar Saat Terjadinya Fitnah dan Menjauhkan Diri Dari Berbuat Kejahatan".

Abu Dawud berkata, “Musadad meriwayatkan kepada kami dari ‘Abdu al-Warits bin Sa’ad dari Muhammad  bin Jahadah dari ‘Abdurrahman bin Tsarwan dari Hazil dari Abu Musa al Asy’ari bahwa Rasulullah Shallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Sesungguhnya diambang Kiamat ada petaka-petaka seperti kepingan malam yang pekat, seseorang masuk pada waktu pagi sebagai mukmin dan masuk pada sore hari sebagai kafir, serta seorang yang memasuki waktu petang dalam keadaan mukmin dan memasuki waktu pagi dalam keadaan kafir.

Orang yang duduk di dalamnya adalah lebik baik daripada orang yang berdiri dan orang yang berdiri didalamnya adalah lebih baik daripada orang yang berjalan. Maka petahkanlah busur-busur kalian dan tali-tali kalian, pukulah pedang kalian dengan batu-batu. Apabila ada  seseorang di antara kalian  dimasukinya, maka jadilah sebaik-sebaik Putra Adam'.

Imam Ahmad berkata, “Marhum meriwayatkan kepadaku dari Abu ‘Imran al-Jauni dari Abdullah Ibnush-Shamit dari Abu Dzarr. Ia mengatakan bahwa Rasulullah Shallahu 'Alaihi wa Sallam, mengendari seekor keledai dan memboncengku di belakangnya lalu beliau berkata, ‘Wahai Abu Dzarr, apabila manusia ditimpa kelaparan yang sangat dan engkau tidak bisa bangkit dari tempat tidurmu menuju ke masjid, apa yang engkau lakukan? Aku berkata, ‘Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui’. Rasulullah berkata, ‘Bersabarlah’.

Belaiu berkata lagi, ‘Wahai Abu Dzarr, apabila manusia ditimpa kematian yang pedih, apa yang engkau lakukan? Aku  berkata, ‘Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui. Beliau berkata, ‘Bersabarlah’.

Lalu, beliau berkata lagi, “Wahai Abu Dzarr, apabila manusia saling membunuh sebagian satu   dengan sebagian  yang lain – hingga bebatuan tenggelam oleh minyak dari darah – apa yang engkau lakukan? Abu berkata, ‘Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui’. Rasulullah Shallahu Alaihi wa Sallam, bersabda, ‘Diamlah di rumahmu dan tutuplah  pintunya’.

Aku berkata, ‘Apabila aku tidak juga dibiarkan, apakah aku harus mengambil senjataku?’ Rasulullah berkata, ‘Jika begitu, engkau ikut serta dengan apa yang mereka ada di dalamnya. Akan tetapi, apabila kilatan pedang menakutimu, maka lemparkanlah ujung bajumu ke atas wajahmu agar ia kembali dengan membawa dosanya dan dosamu’.

Demikianlah yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, dan telah diriwayatkan pula oleh Abu Dawud dari Musnad dan Ibnu Majah dari Ahmad bin Ubadah  yang keduanya dari Himad bin Zaid dari Abu ‘Imran  al-Jauni  dai al-Masy’ats bin Tharif dari Abdullah ibnush Shamit dari Abu Dzarr, seperti itu. Kemudian Abu Dawud berkata, ‘Al-Masy’ats tidak     disebutkan dalam hadist ini selain  oleh Himad bin Zaid’.

Abu Dawud berkata, “Muhammad bin Yahya bin Faris meriwayatkan kepada kami dari ‘Affan bin Muslim dari Abdui al-Wahid  bin Ziyad dari ‘Ashim al-Ahwal  dari Abu Kabsyah, ia mendengar Abu Musa  mengatakan, bahwa Rasulullah Shallahu 'Alaihi wa Sallam berkata, 'Sesungguhnya dihadapan kalian ada petaka-petakan bagikan kepingan malam yang gelap.

Seseorang memasuki waktu pagi didalamnya sebagai seorang mukmin dan memasuki waktu sore sebagai seorang kafir, dan memasuki waktu sore sebagai seorang mukmin dan memasuki waktu pagi seorang kafir.

Orang yang duduk di dalamnya adalah lebih baik daripda orang  yang berdiri, dan orang yang berdiri didalamnya adalah lebih baik daripada orang yang berjalan, dan orang yang berjalan di dalamnya adalah lebih baik daripada berlari-lari kecil.

Mereka berkata, ‘Lalu saya apa yang anda perintahkan kepada kami?’. Rasulullah Shallahu Alaihi wa Sallam, berkata, ‘Jadilah kalian penghuni rumah kalian’. Wallahu'alam.                                  


latestnews

View Full Version