Jakarta (voa-islam.com) - Upaya kristenisasi di Indonesia sudah semakin memperhatinkan. Bahkan upaya yang dilakukan oleh para misionaris ini sudah masuk dalam segala sendi kehidupan masyarakat di negeri ini. Mereka sudah tak segan-segan lagi menggunakan cara dengan menghalalkan segala cara agar misi kristenisasi itu berhasil.
Ustadz Bernard Abd Jabar mengatakan sekarang ini misi permutadan sudah dilakukan dengan terbuka terhadap kaum muslim di Indonesia. Kelompok kristen ini akan menghalalkan segala cara agar tujuan kristenisasi terhadap umat muslim tercapai.
"Kaum kristen ini memiliki target jangka panjang dimulai tahun 1970 sampai dengan 2020. Tahun 2020 itu adalah tahun penggenanapan dan "sales" mereka menyebar ke seluruh penjuru Indonesia," kata Abd Jabar dalam diskusi bertemakan, "Pemurtadan Makin Marak Video Membuktikan" di Masjid Abu Bakar Shiddiq, Jalan Otista, Jakarta Timur, Sabtu (29/11).
Diskusi ini diadakan menanggapi upaya kristenisasi dan pemurtadan terhadap umat islam seperti yang terjadi di Car Free Day pada Ahad 2 November 2014. Pemberitaan itu menjadi ramai dibicarakan setelah seorang muslim bernama Rateka Lee mengunggah upaya kristenisasi di Car Free Day itu melalui media sosial YouTube.
Ustad yang pernah menjadi pendeta ini menambahkan, Indonesia yang disebut dalam kitab injil sebagai negara Nebuyat menjadi target utama misi kristenisasi dan pemurtadan. Misi ini dilakukan dengan memanfaatkan kelemahan kaum muslim yang masih dililit kebodohan dan kemiskinan.
"Kristenisasi dan pemurtadan akan tetap ada sampai kiamat, dan itu sudah ada dalam Al Qur'an," tegas Abd Jabar.
Ia menambahkan, umat kristen ini akan terus berusaha memerangi umat islam dan mereka tak akan berhenti sampai umat islam mengikuti agama mereka. "Ini kan jelas terdapat di dalam Al Qur'an," tambah Abd Jabar laigi.
Lebih rinci dia menyeburkan, misi kristenisasi ini biasanya dilakukan oleh kelompok kristen radikal dengan membagi-bagikan imbalan bersifat materi. Biasanya, aksi kristenisasi ini dilakukan oleh kelompok kristen radikal, seperti saksi Yenova, Advent, dan Tiberias, serta melakukannya di tempat-tempat keramaian.
"Kristen Advent bertugas membuat brosur dan buku-buku dengan bekerja sama dengan penerbit. Mereka juga dibantu Yayasan Gideon," sambung dia.
Adapun lambang burung merpati pada pin dan bunga yang dibagikan pada acara Car Free Day itu mengandung arti sebagai "Roh Kudus". "Mereka kaum kristen dihadapan kita akan berlaku santun (simbol merpati) dan licik seperti ular. Jadi mereka akan melakukan segala cara agar misinya berhasil," sambung Abdul Jabar. (robiawan/voa-islam.com)