Oleh: Zulfahmi, MA
Kita bisa melihat peta perang dunia ke 3 atau perang akhir zaman hari ini menjadi tiga kelompok kekuatan dunia. Zionis Amerika yang tergabung dalam blok barat terdiri dari negara-negara Uni Eropa dan Arab. Blok timur dimotori oleh Rusia dan sekutunya seperti Suriah, Korut, china Dan lain-lain. Dikutip dari Russia Today, Jumat (06/09/2013) usai memastikan Obama membatalkan pertemuan empat mata. Presiden Putin mengatakan Rusia mungkin akan datang untuk membantu Suriah menyerang AS.
“Pesan kami adalah, jika Anda menyerang sekutu kami, maka kami mungkin akan datang,” tegas Putin.
Adapun kelompok yang ketiga adalah mewakili umat Islam yaitu khilafah Islam. Didalam nubuat akhir zaman dijelaskan bahwa perang akhir zaman akan berjalan mengikuti beberapa tahapan,
“Kalian akan perangi jazirah Arab sehingga Allah menangkan kalian atasnya. Kemudian (kalian perangi) Persia sehingga Allah menangkan kalian atasnya. Kemudian kalian perangi Ruum sehingga Allah menangkan kalian atasnya. Kemudian kalian perangi Dajjal sehingga Allah menangkan kalian atasnya.” (HR Muslim).
Amerika dan sekutunya mewakili Dajjal karena Dajjal akan menjadi pemimpin zionis Internasional akhir zaman, sedangkan Rusia dan sekutunya mewakili Rum. Karena setelah runtuhnya Kostantnopel oleh Muhammad al-Fatih pusat pemerintahan Romawi Bayzantin berpindah ke Moskow Dan Tsar Rusia di anggap sebagai penerus kekaisaran Bayzantin yang merupakan Romawi timur sebagai pusat kriten ortodoks hingga sekarang.
Maka peperangan akhir zaman menjadi tiga kelompok kekuatan dunia saling menyerang. Khilafah diserang oleh koalisi Amerika dan sekutunya di sisi lain khilafah juga diserang Rusia dan sekutunya di Suriah. Di lain sisi Amerika juga bermusuhan dengan Rusia dan sekutunya, dalam berita baru-baru ini, dikabarkan Suriah menembak pesawak tanpa awak milik Amerika.Damaskus (ANTARA News) - Militer Suriah telah menembak jatuh pesawat tanpa awak ("drone") milik Amerika Serikat di wilayah pesisir Provinsi Latakia yang merupakan wilayah pertahanan Presiden Bashar Al Assaad, kata media pemerintah pada Selasa (17/3).
Dalam hal ini khilafah Islam telah mengupayakan sebuah ide baru supaya bisa berdamai dengan Rum (Rusia). Akan tetapi membuat beberapa syarat agar antara Rum dan khilafah bisa berdamai. Dalam berita yang dipublikasiakan oleh ( voa-islam..com)- Daulah Islam Irak dan Suriah (ISIS) merencanakan merebut pusat nuklir Iran, dan menyerukan kepada para pejuangnya melaksanakan perang semesta melawan Iran, ungkap mingguan Inggris, The Sunday Times, Sabtu, 4/10/2014.
ISIS menyerukan para pejuangnya membantu mencapai tujuan perjuangan mereka dalam perang, yang dituangkan dalam sebuah manifesto yang ditulis oleh Abdullah Ahmed al-Meshedani, anggota 'Komite Tertinggi ISIS' yang sangat rahasia, yang terdiri enam orang tokoh ISIS, yang disebut kabinet perang. Dalam dokumen, yang telah diteliti (ferifikasi) oleh pejabat keamanan Barat - yang dipercaya keotentikannya (keabsahannya) - Meshedani menulis bahwa ISIS bertujuan memperoleh senjata nuklir dengan bantuan Rusia. ISIS secara rahasia, melakukan negosiasi dengan Rusia, dan menawarkan akses ke ladang gas terbesar di provinsi Anbar Irak, sebagai imbalan atas bantuan Kremlin, "Menyerahkan program nuklir Iran yang masih sangat rahasia." Manifesto itu mengatakan bahwa Moskow harus meninggalkan dukungannya kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Syarat yang dibuat oleh khilafah adalah Rusia harus siap meninggalkan sekutunya Suriah dan Iran. dan dalam berita baru-baru ini dinyatakan bahwa Persia (Iran) akan bergabung dalam koalisi zionis Amerika dan meninggalkan bersekutu dengan Rusia. dan dalam waktu dekat kita akan menyaksikan Rum akan meninggalkan sekutunya Iran dan Suriah kemudian berdamai dengan khilafah untuk memerangi Persia dan Zionis Amerika.
Eramuslim.com: “Jika kesepakatan ini tercapai, kedua belah pihak akan muncul sebagai pemenang, dengan kata lain akan muncul kesepakatan bersifat win-win. Tetapi jika kesepakatan itu tidak dibuat permanen, maka perundingan hanya akan memunculkan (kesepakatan) bersifat win-lose,” kata seorang ulama senior Syiah Iran Emami Kashani dalam khotbah Jumatnya di Teheran (Jumat, 6/3). Ia menambahkan. dalam kasus kegagalan perundingan nuklir antara Iran dan enam negara kekuatan dunia, Teheran akan menjadi pemenang karena telah membuktikan keandalan logika Iran kepada dunia. Emami Kashani juga menegaskan bahwa Iran tidak akan menyerahkan hak nuklirnya. Seorang sumber terpercaya eramuslim yang dekat dengan intelijen Inggris menyatakan jika ke depannya Syiah Iran akan bergabung dalam koalisi nuklir Barat bersama Amerika dan sekutunya, guna menghadapi Rusia yang sekarang juga tengah dipukul krisis. “
Maka nubuat Rasulullah kalian akan berdamai dengan Rum akan segera terlealisasi. Dengan kebijakan politik Rusia meninggalkan Iran Dan Suriah sebagai sekutu dekatnya. Dan Rusia beralih berkerjasama dengan khilafah untuk memerangi Persia dan zionis Dajjal.
Telah bersabda Rasulullah SAW, “Kamu akan berdamai dengan kaum Rum dalam keadaan aman, kemudian kamu dan mereka akan memerangi suatu musuh. Dan kamu akan mendapatkan kemenangan serta harta rampasan perang dengan selamat. Kemudian kamu berangkat sehingga sampai ke sebuah padang rumput yang luas dan berbukit-bukit. Maka seorang laki-laki dari kaum salib mengangkat tanda salib seraya berkata, ‘Salib telah menang’. Maka marahlah seorang laki-laki dari kaum Muslimin kepadanya, lalu ia mendorongnya dan jatuh (meninggal). Pada waktu itu orang-orang Rum berkhianat, dan mereka berkumpul untuk memerangi kamu di bawah 80 bendera, dimana tiap-tiap bendera terdapat 12 ribu tentara.” ”(HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).
Didalam hadist yang lain dijelaskan bahwa perdamaian dengan hanya akan terjadi pada masa pemerintahan al-Mahdi bukan sekarang akan tetapi upaya ke arah itu sedang di diupayakan oleh Daulah Islam. Sebagaimana dijelaskan oleh Imam as Sayuti, Abu Nua’im meriwayatkan dari Abi Umamah katanya, Rasulullah SAW bersabda:
“Di antara kamu dan orang-orang Rum akan berlaku 4 kali perdamaian. Pada kali keempatnya berlaku di tangan salah seorang daripada keluarga Hiraqlu. Perjanjian itu berterusan selama 7 tahun”. Ada seorang sahabat bertanya Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah! Siapakah Imam orang ramai (orang Islam) pada hari itu?”
Rasulullah SAW menjawab: “Al Mahdi daripada anak cucuku. Dia berumur 40 tahun, mukanya bagai bintang yang bersinar-sinar, di pipi sebelah kanannya terdapat tahi lalat hitam, dia memakai dua jubah Qatwaniyyah bagaikan pemuda Bani Israel. Dia mengeluarkan gedung-gedung dan menakluk negeri-negeri syirik” . (al-hawi lil fatawi). [syahid/voa-islam.com]