View Full Version
Senin, 20 May 2013

Sekilas Misi Kemanusiaan dan Perjuangan Relawan Indonesia di Gaza

GAZA (voa-islam.com) - Menjalankan misi dan berjuang di wilayah konflik tak semudah berdakwah dan berbicara atau menyampaikan tentang perjuangan di hadapan ribuan jamaah di wilayah aman. Tak semudah pula membalikkan telapak tangan dan tak cukup hanya dengan dakwah melalui teori.

Perjuangan di wilayah konflik sangat berat apalagi berada di Jalur Gaza-Palestina. Yang mana wilayah konflik yang satu ini sangat jauh berbeda dengan negara-negara konflik lainnya.

Jika di beberapa negara yang terlibat perang konfliknya dapat reda dan kembali aman, namun di Palestina konflik ini berkepanjangan dan tidak ada tanda-tanda damai.

Bahkan sebagian besar dari para ulama Palestina mengatakan bahwa konflik antara Israel dan Palestina ini akan berlangsung hingga akhir zaman. Warga Yahudi pun sadar akan hal tersebut sehingga warga Yahudi menanam sebuah pohon yang dikenal dengan pohon Gorqod, dimana di akhir zaman nanti warga Yahudi akan bernaung dan berlindung di balik pohon yang dianggap oleh orang Yahudi itu sebagai pohon penyelamat.

Keberadaan relawan Indonesia di Jalur Gaza sejak tahun 2009 menjadi saksi agresi Israel ke Jalur Gaza. Saat itu serangan besar-besaran agresor Israel menewaskan kurang lebih 1400 orang warga dan melukai belasan ribu warga Jalur Gaza lainnya.

Tentunya yang menjadi korban selalu saja didominasi oleh anak-anak dan wanita. bahkan senjata kimia yang notabene dilarang dala konferensi Jenewa pun digunakan oleh Israel yaitu bom fosfor.

Bom fosfor adalah bom yang mengandung bahan kimia mematikan, jika diledakkan maka keluar bentuk gumpalan kapas, dari gumpalan bentuk kapas tersebut mengeluarkan asap yang sangat berbahaya jika dihirup, gumpalan bentuk seperti asap tersebut tidak akan padam berbulan-bulan lamanya, jika bagian tubuh terkena bom fosfor maka kulit akan terbakar dan reaksinya akan menjalar kebagian bagian daging hingga kelihatan tulang dari korban tersebut.

Korban Pemuda Bom Fosfor Israel

Ada satu korban bom fosfor yang pernah saya temui dan diberikan bantuan berupa uang tunai kepada pemuda tersebut. Saya temui pemuda tersebut kurang lebih 1 tahun setelah beliau terkena bom fosfor. Beliau terkena bom fosfor saat mengantarkan temannya yang syahid ke pemakaman, tiba-tiba tentara Israel melepaskan bom fosfor kekerumunan di makam syuhada tersebut di daerah bernama Syeikh Ridwan Gaza City.

Kedua telapak tangan pemuda itu terdapat beberapa luka seperti lubang kecil yang hampir menembus kepermukaan tulang. Pemuda tersebut mengatakan luka tersebut semakin hari semakin besar tak pernah kering seperti luka yang masih baru.

Tidak hanya bagian telapak tangan dan bagian permukaan tubuh lainnya terkena fosfor akan tetapi pada saat Israel melontakan bom fosfor beliau terkepung diantara asap bom fosfor dan beliau sempat menghirup asap dari bom fosfor.

Akibatnya darah pemuda tersebut menurut dokter yang memerikasanya telah terinfeksi, sehingga pemuda tersebut terpaksa harus melakukan cuci darah 3 kali dalam seminggu.

Kehidupan keluarga dari pemuda korban bom fosfor tersebut serba kekurangan, bahkan untuk cuci darah pun harus berharap bantuan dari sanak saudaranya. Alhamdulillah penulis pernah memberikan uang pribadi kepada pemuda tersebut untuk cuci darah sebanyak 2 kali dan tentu sampai saat ini masih membutuhkan bantuan.

Petani Palestina Lahannya Digusur Oleh Tentara Israel

Benar-benar setiap hari tentara Zionis Israel selalu melakukan initimidasi, kedzaliman, operasi pembunuhan terhadap warga sipil Palestina di Jalur Gaza.

Lahan zaitun dan lahan kurma milik petani Jalur Gaza ludes tak tersisa digusur oleh buldozer tentara Israel.

Penulis pernah melakukan liputan di wilayah Khuza’ah, Gaza bagian selatan. Wilayah Khuza’ah ini hanya berjarak kurang dari 500 meter dengan pos sniper Israel.

Ummu Al-Najjar namanya, rumah keluarganya berdekatan dengan kawat pembatas antara Israel dan Jalur Gaza. Di sekitar rumah beliau terdapat ratusan pohon zaitun yang sudah berusia 40 tahun yang selama ini sebagai sumber penghasilan mereka. Selain pohon zaitun juga terdapat 20 kotak ternak lebah penghasil madu.

Suatu hari buldozer dan mobil tank milik Israel menerobos kawat mendatangi rumah milik keluarga Ummu Al-Najjar. Serentak tentara Israel melepaskan tembakan ke dinding rumah milik Ummu Al-Najjar dan menyuruh penghuni rumah keluar dan meninggalkan rumah mereka.

Tidak ada perlawanan dari keluarga Ummu Al-Najjar karena jelas-jelas mereka tidak memiliki senjata untuk melawan tank. Ummu Al-Najjar hanya melawan dengan kata: “mau apa kalian wahai zionis? ini rumah kami dan ini tanah milik kami,” tegasnya.

tentara israel tidak peduli dengan ucapan marahnya Ummu Al-Najjar, mereka pun beraksi dengan menggusur seluruh pohon zaitun dan ternak lebah hingga rata dengan tanah. Tidak hanya pohon zaitun yang digusur, rumah milik tentangga Ummu Al-Najjar pun ikut digusur.

Padahal rumah tersebut baru berusia 3 bulan dari uang hasil tabungan selama 5 tahun dengan pembangunan rumah tersebut menghabiskan dana USD 35000.

Sekelumit Suka Duka Relawan Indonesa di Gaza

Sejak tahun 2009 penulis berada di Jalur Gaza, bisa dikatakan menjadi saksi hidup atas kekejaman yang dilakukan oleh tentara Israel terhadap warga Jalur Gaza. Bahkan penulis melihat langsung korban berlumuran darah, korban tak bernyawa, anak tak berdosa kehilangan anggota tubuh, anak kehilangan kedua orang tua, istri kehilangan suami, orang tua kehilangan anak yang tak bedosa, serta penulis sendiri mengalami dan merasakan sakit dan menderita akibat jahatnya peperangan yang dilakukan oleh Zionis Israel.

Sangat manusiawi sebagai orang asing yang berada di wilayah konflik di awal-awal perang pasti akan merasakan panik dan takut, selanjutnya dengan sendirinya akan terbiasa dengan getaran, suara dentuman bom serta suara roket dan suara pesawat jet tempur serta pesawat tanpa awak milik israel.

Mau tak mau harus berani menerima resiko seperti ini jika berada di wilayah konflik seperti Jalur Gaza. Tentunya kita pun harus memiliki bekal keiklasan, kesabaran dan ekstra tawakal serta dukungan keluarga sangat penting.

Bagi penulis sepertinya bukan peperangan yang terakhir yang terjadi di Jalur Gaza di akhir tahun 2012 yang berlangsung selama 8 hari. Peperangan antara kedua negara yang sangat dahsyat yaitu antara tentara Israel dengan pejuang Palestina khususnya yang ada di Jalur Gaza.

Tercatat lebih dari 1700 roket yang dilontar oleh pejuang Palestina di Jalur Gaza menuju jantung ibu kota Israel yaitu Tel Aviv. Roket balasanpun dilontarkan oleh Israel ke wiayah Jalur Gaza.

Perangnya berlangsung sangat singkat hanya 8 hari, namun muncul ketakuktan yang sangat dari pihak Israel akhirnya Israel meminta kepada pejuang Palestina di Jalur Gaza untuk gencatan senjata.

“Dua hari setelah gencatan senjata, saya merasa ada kelainan dengan kedua kuping saya, kedua pendengaran kurang jelas mendegar sesuatu dan seakan ada suara bising. Saya yakin itu karena pengaruh dari suara dentuman bom, sura tembakan dan suara pesawat jet tempur yang pada saat terjadi perang suara tersebut seakan merobek lapisan telinga,” tegas pemuda Galela Halmahera Utara Maluku Utara itu.

Alhamdulillah 1 minggu setelah perang 8 hari berakhir atas ijin dan karunia dari Allah Ta’ala, Onim mengajak anak dan istrinya berziarah ke Indonesia dengan niat utama adalah bertemu Ibu tercinta onim dan sanak keluarga yang ada di kampung serta berdakwah selama berada di Indonesia.

Istri Onim adalah seorang muslimah Hafizhah asli Jalur Gaza yang bernama ustdzah Rajaa Yusuf Ali, Onim dengan membawa buah hati putrinya berusia 1 tahun yang diberi nama Marwiyah Filindo (Filistin Indonesia) Onim. Filindo diambil dari dua nama negara yang sangat erat kaitannya bahkan hubungan darah yaitu Filistin dan Indonesia, anak istri Abdillah Onim berkewarganegaraan Palestina sedangkan Abdillah Onim masih mempertahankan sebagai WNI.

Tepatnya bulan Desember tahun 2012, Onim bersama keluarganya tiba di Jakarta Indonesia kemudian melanjutkan perjalanan ke kampung halaman Onim, selama berada di kampong Onim menghabiskan waktunya untuk berdakwah keliling kampung dari masjid ke masjid di temani oleh istri dan putrinya yang merupakan warga Palestina tersebut.

Setelah kurang lebih 1 bulan berada di kampung, Onim kembali Jakarta dan melanjutkan perjalanan dakwahnya ke Malaysia, ke Purwokerto, Pekan Baru, Lampung dan beberapa kota lainnya di Indonesia terutama di Jakarta bersama beberapa LSM yang peduli Palestina.

 

Mereka mengundang Onim dan istrinya bersama putrinya untuk mengisi acara di masjid-masjid dan sekolah-sekolah, perusahaan maupun badan amil zakat.

Setiap kali Onim atau istri Onim diundang mengisi acara di masjid-masjid baik di Indonesia maupun di beberapa kota di Indonesia, setiap kali di akhir acara para jamaah atau panitia acara menyerahkan dana murni amanahnya untuk anak yatim, fakir miskin atau janda syuhada di Jalur Gaza Palestina.

Onim dan keluarganya berada di Indonesia selama 6 bulan  dan biaya hidup selama di Indonesia murni dari dana pribadi Onim karena memang sejak 2 tahun lalu Onim dan istri sudah mulai menabung dengan niat berziarah  dan berdakwah ke Indonesia.

Selama berada di Indonesia Onim membuka jaringan silaturahim seluas-luasnya tanpa memandang legalitas atau lambang. Bersama Istrinya Onim menghadiri undangan dari berbagai LSM sebab menjadi tanggung jawab Onim untuk menceritakan kondisi rakyat Palestina di Jalur Gaza dan menghadiri undangan karena panggilan dakwah lillahi ta’ala.

Setelah selesai berjiarah dan berdakwah baik di Indonesia dan di Malaysia maka pada tanggal 1 Mei 2013 Onim, istrinya bersama putrinya kembali ke Jalur Gaza dengan jalur resmi yaitu melewati pintu perbatasan Rafah, kembali ke Jalur Gaza hidup berbaur dengan warga Jalur Gaza tanpa membawa bendera LSM dan akan membuka peluang seluas-luas bagi seluruh LSM yang membutuhkan tenaganya.

Onim berjanji membantu dengan penuh keiklasan, Onim pun berniat menetap dan membangun rumah (lahan pemberian bapak mertua Onim) plus markaz tahfidzul Qur’an untuk menampung anak menghafal Qur’an yang meruoakan salah satu aktifitas istri Onim.

Onim kini sedang membangun rumah plus markas tahfidz Qur’an. Lahan sudah ada tapi dana pembangunannya belum cukup karena membutuhkan dana sekitar Rp.400.000.000,- sedangkan tabungan Onim bersama istrinya Alhamdulillah baru ada Rp.100.000.000,-. Ia pun memohon dukungan dan doa semoga niatnya itu dapat tercapai.

Setelah 1 minggu Onim berada di Jalur Gaza, dana yang dimanahkan oleh rakyat Indonesia dan rakyat Malaysia melalui masjid-masjid, sekolah, universitas, perusahaan, perkantoran, Alhamdulillah sudah Onim salurkan sesuai dengan yang dimanahkan yaitu memberikan uang tunai kepada keluarga yatim, fakir dan janda syuhada.

Gambaran kondisi keluarga yang Onim datangi untuk menyalurkan bantuan berupa dana tunai yaitu fakir miskin yang sakit keras terpaksa di evakuasi berobat ke Israel, keluarga cacat, keluarga fakir yang bapaknya buta harus  dioperasi, fakir miskin yang bapaknya menderita gagal ginjal, fakir miskin yang bapaknya bisu dan mengontrak diruang 6 x 6, fakir miskin yang bapaknya menderita kangker tenggorokan, keluarga cacat yang tanpa kedua orang tua, fakir miskin nganggur dan memiliki 6 anak, fakir miskin yang bapaknya tewas dalam pertempuran melawan tentara israel, ketiga anak yang bapaknya masih mendekam dipenjara Israel, fakir miskin yang belum bayar kontrakan dan lain-lain.

Sekedar mengingatkan bahwa sebentar lagi bulan Ramadhan dan Idul Fitri, Zakat dan Infak dinantikan oleh 8 asnaf yang berjumlah puluhan ribu tersebar diseluruh wilayah Jalur Gaza-Palestina yang masih diblokade oleh Zionis Israel. Onim akan membantu menyalurkan Zakat dan Sedekah kalian di Gaza-Palestina.

Sisipkan rezki anda untuk yatim, fakir miskin dan para janda Syuhada serta infak dan Zakat ke Gaza-Palestina ke No Rek : BNI Cab.Kenari Mas Jak-Pus. No Rek : 6900060009  atau No Rek : 6900090001 (Rekening khusus anak yatim, fuqara masakin & janda syuhada serta infak dan Zakat) a/n : Abdillah Onim.

Rekening khusus operasional dan pembangunan rumah tinggal plus markaz tahfidzul qur'an yang dikelola oleh istri Abdillah Onim.BNI Cabang.Kramat Jakarta-Pusat. No Rek : 0101305907 a/n : Abdillah Onim.

Mohon konfirmasi sms ke nohp +972598058513/+972598058515.nama pengirim,jumlah donasidan No Rek, karena setiap donasi akan ada bukti penyaluran dan serah terima berupa foto-foto serta nama penerima bantuan. [Ahmed Widad]

_________________________

Abdillah Onim
Relawan Indonesia untuk Palestina yang menetap di Jalur Gaza
Pin BB: 25C63245.
Email : [email protected] / [email protected].
Layanan skype : tvone_gaza (layanan skype untuk tabligh akbar, presentasi, pengajian, majlis ta'lim untuk update info live dari Jalur Gaza-Palestina).


latestnews

View Full Version