Sidang pengadilan Norwegia yang mengadili pembunuh 77 orang warga yang tidak bersalah, dalam serangan kembar tahun lalu, tersangka mengaku tidak bersalah. Tersangka yang telah melakukan pembantaian itu, ia membela diri, tindakan itu hanya ingin menyelamatkan Eropa.
Anders Behring Breivik, 33, mengatakan kepada pengadilan di ibukota Norwegia Oslo,bahwa ia membunuh delapan orang dalam pemboman mobil dan 69 lainnya di kota Utoeya - terutama para pemuda yang menghadiri kamp musim panas, yang merupakan kegaitan Partai Buruh - karena dia menentang multikulturalisme dikampanyekan oleh partai itu. Breivik menolak segala bentuk usaha yang akan membuat negeri kebanjiran imigran. Imigran telah menjadi ancaman terhadap Uni Eropa, tuturnya.
"Tindakan yang saya lakukan bukanlah tindakan kriminal. Saya tidak bersalah, atas serangan yang saya lakukan", ujarkata Breivik. Sementara itu, tindakan yang dilakukan Breivik itu sebagai kejahatan dan teror.
Breivik mengatakan yang dilakukan hanyalah menghadapi, "Invasi Muslim di Eropa". Dasar pemikiran Breivik itu sangat jelas, menunjukkan kekawatiran yang sangat mendalam atas lahirnya fenomena di Eropa, di mana semakin banyaknya imigran Muslim, yang sekarang ini pengaruh semakin kuat. Sementara itu, Eropa sedang dilanda krisis yang sangat hebat.
Apa yang dilakukan Anders Breivik itu merupakan kerisauan masa depan yang sangat mendalam. Di mana Eropa sekarang sedang tenggelam dalam resesi, dan fenomena pengangguran di selulruh daratan Eropa. Sentimen anti imigran terutama Muslim ini, sekarang menjadi sebuah fakta, di mana setiap pemerintahan dan partai politik yang ada menjadikan masalah imigran menjadi isu utama mereka.
Proses Pengadilan yang disiarkan langsung ke 17 gedung pengadilan di seluruh negeri, merupakan bagian dari langkah pemerintah Norwegia, yang mengadopsi aspirasi keluarga korban yang berjumlah 770 yang menggugat kejahatan Breiveik.
Jo Stigen, seorang profesor hukum di University of Oslo, mengatakan kepada Al Jazeera sidang kasus itu "sangat menarik", tetapi itu adalah situasi yang aneh, di mana klaim yang sangat tidak bertanggung jawab dari seorang pembunuhan, "Sekarang dia membela diri dan mengaku tidak bersalah ", ujarnya.
Breivik justeru mearasa menjadi pahlawan dengan menyelamatkan Erupa dari ancaman banjir imigran, yang akan melakukan invasi terhadap negeri yang mereka klaim sebagai negeri Kristen itu. Tindakan Breivik membantai para pemuda, termasuk korban sebagian besar Muslim, karena dianggap menjadi ancaman.
Dalam Breivik dalam l manifestonya, pembantaian yang dilakukannya dia gambarkan sebagai panggung bagi dunia, dan peringatan bagi Eropa, yang dalam bahaya menghdapi bahaya : "Invasi Muslim". Karena itu, tindakan Breivik,diakuinya sebagai tindakan yang tidak bersalah, justeru dalam rangka menyelamatkan masa depan Eropa.(af)