View Full Version
Kamis, 26 Jul 2012

Ancaman Bagi Muslim Palestina Bakal Datang Dari Calon Presiden Romney

Yarusalem (voa-islam.com) Rakyat Israel tak dapat menutupi simpatinya terhadap calon Presiden Amerika Serikat Romnye. Selama ini, Romney tidak mendapatkan sambutan yang memadai, sebagai calon presiden Amerika Serikat.

Namun, baru belakangan ini, rakyat Israel menunjukkan semangatnya yang luar biasa mendukung kepada Romney. Termasuk kalangan lobby Yahudi di Amerika. Karena, Romnye dengan retorika yang sangat luar biasa, menegaskan akan mendukung dan melindungi Zionis-Isreal tanpa reserve.

Romney menegaskan akan meningkatkan anggaran bantuan militer Amerika Serikat kepada Israel, sebagai langkah konkrit melindungi sekutu utama di Timur Tengah itu. Romney menegaskan tidak akan pernah memberi kesempatan kepada Palestina sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat. Romnye dengan sangat retoris, menegaskan tekadnya menghabisi Hamas sebagai kekuatan teroris yang membahayakan keamanan global.

Sementara itu, Obama di mata rakyat Israel, itu seperti "bangkai anjig", yang tak berguna, dan tidak berani dengan tegas membela kepentingan keamanan Israel.

Sebagai bukti, lebih dari 40 persen rakyat Israel berdasarkan survei, Amerika di bawah Romney akan lebih baik, dan meningkat hubungan Amerika Serikat-Israel. Rakyat Israel yakin Amerika dibawah Romnye akan semakin kokoh hubungan kedua negara, jika Amerika Serikat dipimpin Romney. Sementara itu, hanya 8 persen rakyat Israel yang mengatakan senang terhadap Obama. Jadi sangat kecil.

Obama di mata rakyat Israel sudah tidak berarti apa-apa. Bahkan, sebagian kalangan kedudukan Obama sebagai Presiden di Gedung Putih, justru membahayakan kepentingan keamanan Israel. Di mana Amerika Serikat dibawah Obama, sangat lambat mengambil tindakan terhadap Iran.

Di antara 300.000 orang Amerika yang hidup di Israel, setengah dari mereka berhak memiliki hak pilih, dan mereka memilih Romney, bukan memilih Obama. Obama bagi rakyat Israel sudah tidak penting lagi. Walaupun berulang kali Presiden Obama sudah menyatakan prioritas kebijakan luar Amerika Serikat, melindungi kepentingan keamanan Israel.

Semua perubahan dan terjadinya pembalikan opini, ketika Romney melakukan k kunjungan dua hari ke Israel - di mana Romney bertemu dengan Pejabat tinggi Israel, Presiden, Perdana Menteri, Menteri Pertahanan, Menteri Luar Negeri, semua akan ditemuinya, sebelum balik ke Amerika Serikat.

Maka, Yahudi di Amerika Serikat, sekarang banyak yang balik badan, dan mendukung Romney, karena Romnye lebih menjanjikan dibandingkan dengan Obama. Romney akan bertindaka apa saja, demi kepentingan Israel.

Hal itu, seperti dikatakan oleh Romnye, ketika bertemu dengan Presiden Shimon Peres, mengatakan, "Saya akan bertindak apa saja demi keamanan dan keselamatan rakyat Israel", tegasnya usai diterima Peres.

"Banyak anggota kami pindah ke sini yang terdaftar sebagai Demokrat", kata Kory Bardash, Ketua  Partai Republik di Israel, sebuah kelompok advokasi partisan yang mengklaim untuk memobilisasi lebih 4.000 relawan selama musim pemilu, dan akan mendukung calon dari Republik Romney. "Banyak orang sekarang mengatakan," Aku belum pernah memilih Republik, tapi saya tidak menyerahkan suara ke Obama", tukas mereka.

Sekarang ada "puluhan ribu" pemilih Partai Republik di Israel, menurut Bardash, tetapi tujuan sebenarnya dari perjalanan Romney adalah untuk sinyal komitmennya kepada  Israel, yang akan menjadi pemilih potensial, dan ini merupakan sinyal yang sangat jelas, di mana kalangan pemilih di Israel akan beralih kepada Romnye, yang dulunya menjadi pendukung Demokrat.

Sebagian besar rakyat Israel mempunyai anggapan bahwa Obama tidak memiliki empati yang baik terhadap Israel. Meskipun, Obama tidak menunjukkan permusuhannya dengan Zionis-Israel secara terbuka. Obama dinilai sangat jauh, tingkat empatinya terhadap Israel, dibandingkan dengan Presiden Bush, dan bahkan Bill Clinton yang berasal dari Demokrat.

"Banyak Yahudi Amerika  yang sangat liberal dan tidak menghitung Israel sebagai salah satu isu utama dalam kehidupan mereka," kata Bardash, penduduk asli New Jersey yang pindah ke Yerusalem 16 tahun yang lalu. "Tapi di antara mereka yang mendefinisikan diri mereka sebagai pro-Israel, dan Israel adalah penting bagi siapapun, sekarang  kami percaya Obama telah kehilangan banyak dukungan."

Nampaknya, banyak kalangan Yahudi, yang akan meninggalkan Obama, karena Obama dianggap tidak lagi setia dengan mereka. Obama tidak serius, membela kepentingan Israel, dan dicurigai, sebagai tokoh yang "mencla-mencle" oleh kalangan lobbi Israel di Amerika Serikat. Padahal, Obama juga sudah menjadi budak Zionis-Israel, tetapi masih dianggap kurang loyal. Begitulah Zionis-Israel. Akankah presiden Amerika Serikat berganti? Dari Obama ke Romney? mi/fp


latestnews

View Full Version