Suriah (voa-islam.com) Presiden Bashar al-Assad sulit dapat bertahan lebih lama lagi dalam kekuasaan. Assad sulit dapat terus menggenggam kekuasaan akibat semakin banyaknya perwira militer yang membelot. Sudah puluhan dan ratusan perwira dan anggota pasukannya yang membelot.
Ini akan menggerogoti kemampuan militernya yang menjadi tulang punggung Bashar al-Assad dapat bertahan. Sebelumnya, empat orang jenderal tewas, yang merupakan orang-orang kepercayaannya, dan bertanggung jawab dibidang keamanan, termasuk menteri pertahanan, wakil menteri pertahanan, kepala intelijen, menteri dalam negeri, dan mantan menteri pertahanan. Ini pukulan yang mematikan pemerintahan Assad.
Belum lama ini, Jenderal Mohammed Ahmed Faris, seorang penerbang militer Suriah yang menjadi astronot ruang angkasa, melarikan diri ke Turki, Minggu. Ini merupakan tokoh kunci yang dibidang militer, dan termasuk kepala intelijen Suriah, dikabarkan juga membelot ke Jordania, ungkap kantor berita Turki, Anatolia.
Sebelum menyeberang ke Turki, Faris mengunjungi markas besar pasukan Angkatan Darat Suriah (FSA), yang tidak jauh dari rumahnya di kota Aleppo, sebagai bentuk solidaritas dengan pasukan FSA yang memerangi pasukan Assad di kota kedua terbesar di Suriah, katanya.
Faris lahir tahun 1951 di Aleppo, di mana tentara Suriah harus menghadapi para pejuang FSAi Minggu, saat menjelang serangan darat yang mengancam kejatuhan kota itu. Serangan gabungan yang direnakan itu, melibatkan berbagai unsur militer, termasuk kelompok-kelompok mujahidin dari berbagai negara.
Faris setelah lulus dari akademi militer Aleppo pada tahun 1973, Faris bergabung dengan awak Soviet, di stasiun ruang angkasa Mir, dan kemudian mengorbit pada tahun 1987. Faris dianugerahi gelar Pahlawan oleh Uni Soviet dan juga menerima Order of Lenin.
Sejumlah perwira senior militer Suriah telah menyeberang ke Turki untuk bergabung dengan FSA dalam beberapa bulan karena pertempuran di Suriah escalates, sering disertai dengan peringkat-dan-file pasukan.
Pembelotan besar-besar dari pasukan elite dan sejumlah jenderal di Suriah, serta serangan gabungan yang terus menerus, dan sekarang mendekati ibukota Suriah, akhirnya tidak akan membuat Presiden Basahr al-Assad, meninggalkan Suirah atau bernasib seperti Presiden Muammar Gadafi, tertangkap dan dibunuh. mi