California (voa-islam.com) Seorang aktris mengatakan dia merasa ditipu untuk tampil di sebuah film Innocence of Muslim, yang memicu protes di seluruh dunia Muslim, dan aktris itu mengambil langkah hukum ke pengadilan federal sebagai upaya baru memaksa off YouTube, Kamis.
Gugatan diajukan oleh Cindy Lee Garcia berkaitan ditayangkannya video di situs online YouTube, dan perusahaan induknya Google Inc sebagai terdakwa, bersama dengan Koptik Kristen Mesir dari California diyakini berada di balik pembuatan film.
Pekan lalu, hakim Pengadilan Tinggi Los Angeles menolak permintaan Garcia melakukan penahanan sementara yang akan diperlukan terhadap YouTube untuk menghentikan postingan video yang berdurasi 13menit, yang sangat kasar dan menghina. Namun nampaknya aktris itu tidak mungkin menang terkait dengan dari kasusnya di pengadilan negara.
Seperti dalam gugatan sebelumnya, Garcia menuduh pembuat film melakukan penipuan, fitnah dan praktik bisnis yang tidak adil. Tapi, hakim federal dari klaim hak cipta, yang menegaskan mempunyai hak penampilannya dalam video, berjudul "The Innocence Muslim."
Kasus Garcia adalah gugatan hukum sipil pertama yang diketahui berasal dari video, yang berasal dari sebuah trailer film. Klip video memicu kemarahan anti-Amerika, di seluruh dunia Islam, termasukdi Mesir, Libya, Tunisia, Yaman, Yordania, Pakistan, Afghanistan, yang berlangsung lebih dua minggu.
Pecahnya kekerasan itu, kemudian timbul serangan terhadap fasilitas diplomatik AS di Benghazi yang menewaskan empat orang Amerika, termasuk duta besar AS Christopher Stevens.
Google menolak menghapus film dari YouTube. Meskipun ada tekanan dari Gedung Putih.Meskipun perusahaan itu telah memblokir trailer di Mesir, Libya dan negara-negara Muslim lainnya.
Masalah Hak Cipta
Pengacara Garcia berargumen di pengadilan pekan lalu bahwa kliennya, yang berasal dari Bakersfield, California, telah menderita kerugian yang mirip dengan orang yang privasinya dilanggar oleh rilis yang tidak sah. Tapi pengacara Google mengatakan bahwa tidak melindungi hak-hak seorang aktor yang dianggap dirugikan.
Dalam gugatan terbarunya diajukan di Pengadilan Distrik AS di Santa Clara, California, Garcia mengatakan bahwa Google melanggar hak cipta pada dia memegang untuk penampilannya dalam film dengan mendistribusikan video tanpa persetujuannya melalui YouTube.
Gugatan Garcia mengidentifikasi Nakoula Basseley Nakoula, 55, Los Angeles-area pria Koptik yang telah melayani waktu di penjara federal untuk penipuan bank, sebagai produser film.
Pada hari Sabtu, seorang ulama Pakistan menawarkan hadiah $ 100.000 untuk siapa saja yang membunuh pembuat film. Garcia mengatakan dalam gugatan bahwa seorang ulama Mesir telah mengeluarkan fatwa, atau perintah agama, terhadap siapapun yang menjabat sebagai sutradara, produser atau aktor dalam video.
Menurut Garcia, Nakoula yang menggunakna nama samaran Sam Bacile, menyesatkan dan aktor lainnya dalam muncul dalam sebuah film yang mereka percaya adalah sebuah drama petualangan yang disebut "Desert Warrior."
Tetapi, perubahan yang dilakukan itu, terlihat seperti Garcia "dilakukan secara sukarela dalam produksi, yang berisi kebencian anti-Islam," kata gugatan itu, dan menambahkan bahwa ia telah "menjadi sasaran ancaman pembunuhan, dan selalu hidup dalam ketakutan", tambanya.
Nakoula (Sam Bacile) bersembunyi selama lebih dua minggu setelah diperiksa oleh otoritas federal. Apakah Nakoula telah melanggar ketentuan hukuman percobaannya akibat membuat atau mempromosikan video itu. tk/f