Ankara (voa-islam.com) Turki walaupun masih di dalam konstitusi sebagai negara sekuler, tetapi Turki menjadi "surganya" para aktivis Gerakan Islam di seluruh dunia. Berbagai kegiatan ditingkat internasional dari Gerakan Islam berlangsung di Turki.
Mereka yang menghadapi tekanan di negaranya, di Turki dapat bergerak secara bebas. Di bawah AKP, negeri itu, memfasilitasi seluruh kegiatan Gerakan Islam, yang memerjuangkan cita-cita kemerdekaan negaranya. Di Istambul, para pemimpin Gerakan Islam mengatur strategi gerakan mereka, dan menciptakan perubahan yang sangat luas.
Turki di bawah Erdogan, tak henti-hentinya membantu perjuangan rakyat Palestina, di seluruh forum internasional. Turki dibawah Erdogan berani bersilisih pendapat dengan Israel, dan bahkan Turki menarik Duta Besar di Tel Aviv, dan tidak lagi mengirimkan Duta Besar ke negei Zionis itu.
Erbakan memberikan bantuan yang tak terhingga bagi rakyat Palestina. Sesudah Gaza dihancur-leburkan oleh Zionis Israel, di tahun 2008, melalui agresi militer, justeru satu-satunya negara yang mengucurkan dananya, tanpa batas kepada rakyat Palestina adalah Turki, dan melakukan kembali Gaza yang sudah luluh-lantak. Turki tidak peduli dengan Zionis-Israel dan Amerika yang sudah memposisikan Hamas sebagai organisasi teroris. Turki tetap berdiri tegak dibelakang Hamas.
Sekarang saat berlangsungnya kongres Partai AKP, yang berlangsung di Ankara, Erdogan mengundang Kepala Biro Politik Hamas, Khaled Misy'al, hadir di dalam acara itu. Acara Kongres itu berlangsung di gedung olah raga, dihadiri 40.000 anggota Partai AK, termasuk delegasi partai, dan para peserta kongres itu, meledak memberikan tepuk tangan, saat Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut Khaled Misy'al, naik ke panggung, begitu gemuruh tepukan tangan dan sambutan yang luar biasa diberikan oleh peserta kongres Partai AKP.
Lalu, pemimpin Hamas Khaled Misy'al berdiri keluar menyambut antusiasme para peserta kongres, yang sangat luar biasa itu. Begitu luar biasa kecintaan rakyat Turki kepada rakyat Palestina. Ini merupakan sambutan dan tepuk tangan yang diberikan kepada tokoh diluar Partai AKP yang sangat bersejarah oleh Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP), partai yang berkuasa di Turki, di ibukota Anktara.
Tak lama, Erbakan memulai pidato bersejarahnya, di mana pemimpin Turki diharapkan untuk mengungkap 11 tahun manifesto partainya, di depan para pemimpin AKP, dan undangan dari luar, termasuk sejumlah para presiden, raja, pemimpin gerakan Islam, dan di depan Presiden Mesir Mohammad Mursi dan pemimpin Kurdistan Massoud Barzani.
Ketika Erbakan menyebutkan Misy'al, gedung olahraga gegap-gempita oleh tepuk tangan untuk Misy'al. Sejumlah pemimpin lainnya, beberapa memberikan penghormatan sambil berdiri (standing ovation). Mereka menyampaikan penghormatan kepada Misy'ala, dan ia berdiri menyampaikan terima kasih seluruh pemimpin AKP.
Partai AK ingin mengubah kongres menjadi sebagai bentuk solidaritas dan menciptakan ikatan yang kokoh diantara para pemimpin Muslim dan Gerakan Islam di seluruh dunia, di mana hadir 80 pemimpin dari berbagai negara.
Di acara kongres AKP itu, hadir peraih hadiah Nobel dari Yaman, Tawakul Karman dan ibu dan adik Mohamed Bouazizi, yang menjadi inspirator gerakan revolusi di Tunisia, yang menjalar di seluruh dunia Arab ketika, Bouazizi membakar diri, pada 17 Desember 2010, ikut hadir dalam kongres AKP, dan sebagai tamu kehormatan.
Kongres itu diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Perancis, Rusia, Portugis dan Arab untuk peserta asing dan itu disiarkan langsung di luar aula olahraga di layar televisi yang besar bagi mereka yang tidak bisa masuk saluran TV Turki juga menyiarkan kongres hidup untuk warga Turki.
Turki memang layak menjadi pemimpin dunia Islam, dan mengembalikan kejayaan Islam, di panggung sejarah dunia. Segalanya perlahan-lahan telah berubah. Turki dibawah Erdogan dengan sangat sungguh ikut memberikan sumbangan yang sangat berharga bagi penyelesaian di setiap negara Muslim yang didera konflik.
Erdogan, isterinya, anaknya (Sumayyah), dan Menlu Davotuglu, terbang ke Somalia, dan berkeliling kota Somalia,saat Somalia dilanda kelaparan, dan satu-satunya negara di dunia, yang memberikan bantuan kepada Somalia, sebesar $ 500 juta dollar.
Emine Erdogan (isteri Erdogan), terbang ke Myanmar, dan bertemu dengan pengungsi Rohingya, dan menangis bercucuran air mata melihat saudaranya Muslim, yang dihancurkan oleh rezim bengis dan biadab Budha. Itulah Erdogan dan Emine, serta AKP di Turki. Semoga. mhd.