Jakarta (voa-islam.com) Walaupun Dahlan Iskan yang namanya terus "moncer", karena dianggap manusia "ajaib", karena gayanya yang sok merakyat itu, dan kini tiba-tiba seperti roket namanya, sejak diangkat menjadi Menteri BUMN, dan selebihnya tindakan Dahlan Iskan, dianggap "berani", bahkan sempat konflik dengan Dipo Alam dan Sudi Silalahi terkait pengangkatan sejumlah Dirut di BUMN yang dinilai tidak prosuderal.
Sebelumnya, Dahlan Iskan berkoar-koar di luar Gedung DPR mau menelanjangi anggota DPR, yang suka memeras BUMN. Tetapi, ketika berada BK (Badan Kehormatan) DPR, ternyata Dahlan Iskan hanyalah seperti "kerupuk keguyur air hujan", tak berani secara jantan menyebutkan sejumlah anggota DPR yang menjadi tukang peras BUMN, secara terbuka.
Bahkan, sebelum datang ke BK, Dahlan sudah sesumbar akan blak-blakan, tetapi ternyata itu semua tak terjadi, bahkan Dahlan balik mengatakan BUMN yang dipimpinnya sebagai sarang korupsi.
Lalu, siapa Dahlan Iskan yang sebelumnya menjadi Dirut PLN, dan terjadi in effesiensi yang menyebabkan negara mempunyai potensi kerugian Rp 37,6 triliun?
Dibagian lain, politisi PDIP, Effendi Simbolon yang sangat geram melihat kelakuan Dahlan Iskan, lalu menilai Dahlan kampungan, mengalihkan dugaan pemborosan anggaran Perusahaan Listrik Negara (PLN) dengan isu anggota Dewan memeras BUMN.
"Ini kampungan sekali, lempar batu sembunyi tangan. Kampungan karena caranya yang diambil kampungan," ujarnya, Jakarta, Selasa (6/11/2012).
Dugaan pemborosan anggaran ketika PLN dipimpin Dahlan, sebesar Rp37 triliun berdasarkan laporan hasil penyelidikan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Dewan Perwakilan Rakyat, dalam hal ini Komisi VII, mempertanyakan dugaan tersebut.
Dua kali dipanggil, Dahlan selaku mantan Direktur Utama PLN, mangkir. Ia lebih memilih menghadir acara lain dan melempar isu adanya anggota DPR meminta jatah kepada BUMN.
"Ada mekanisme kalau ada temuan seperti itu, kita punya kepolisian, KPK, hargailah penegak hukum kita, bukannya melemparnya ke media yang sangat bebas sekali, sehingga larinya kemana-mana," ucap Effendi.
Isu yang dilempar Dahlan telah membuat citra DPR makin buruk. Padahal, ucapannya terkait oknum anggota Dewan pemeras BUMN perlu dibuktikan. Jangan dibiarkan begitu saja menjadi polemik.
Dahlan telah memenuhi panggilan Badan Kehormatan (BK) DPR pada Senin (5/11/2012) siang. Ia tidak berani menyebutkan nama karena sadar kementerian yang dipimpinnya sarang koruptor. Namun, ia menyetorkan nama oknum tersebut ke BK, tinggal bagaimana tindak lanjut DPR.
"Kita ini seperti tidak punya moral, dituding sana sini sehingga kita (DPR) menjadi public enemy (musuh publik), apa yang kita lakukan selalu salah di mata rakyat. Dan bagi kami ungkapan Dahlan itu seperti mengumpat lembaga negara, bayangkan anak buahnya presiden berani mengumpat lembaga negara, ini kok dibiarin sih, apa sih motivasinya," kata Effendi.
Sebelumnya, Dahlan Iskan berkoar-koar menjanjikan membeberkan 10 nama anggota Dewan yang dituduh memeras BUMN. Ternyata, janji-janji Dahlan Iskan hanyalah JJP (janji-janji palsu). "Jadi yang satu peristiwa satu orang dan yang dua peristiwa dua orang tapi namanya ternyata sama," kata Dahlan kepada wartawan usai dipanggil BK DPR, Senin (5/11/2012) di gedung DPR, Kompleks Parlemen Senayan Jakarta.
Menurut dia, nama yang ia sampaikan ke BK DPR tidak sama dengan 18 inisial yang tersebar melalui pesan pendek. "Jadi yang nama saya serahkan tadi tidak ada di antara nama di 18 yang beredar itu," tambah Dahlan.
Dahlan menyebutkan dua nama yang ia sampaikan ke BK DPR terjadi pada 2012 ini. Kasus tersebut terkait dengan penanaman modal negara (PMN). Menurut Dahlan, pihaknya akan melengkapi data terkait nama anggota DPR pada Rabu (7/11/2012) mendatang.
Terkait bukti yang diserahkan ke BK DPR, Dahlan mengatakan pihaknya tak perlu menyerahkan bukti terkait upaya pemerasan tersebut. Menurut dia BK bukanlah lembaga penegak hukum. "BK itu kan badan kehormatan bukan badan penegak hukum yang konsekuensinya hukum," cetus Dahlan.
Anggota BK DPR dari Fraksi PPP Usman Jafar mengatakan dua nama yang diserahkan Dahlan Iskan ke BK DPR. "Dua inisial yaitu IL dan S," kata Usman saat dikonfirmasi wartawan di Gedung DPR, Kompleks Parlemen Senayan Jakarta.
Anggota BK DPR dari Fraksi PKB Ali Maschan Moesa mengaku tidak puas dengan penjelasan Dahlan Iskan di BK DPR. Menurut dia yang disampaikan Dahlan tidak sesuai ekpektasi saat disampaikan ke media.
Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso mengatakan hal yang sama. Menurut dia, apa yang disampaikan Dahlan Iskan tidak seheboh apa yang disampaikan di media. "Kalau yang disampaikan hanya segitu, sebagai pejabat negara untuk lebih berhati-hati, karena pernyataan beliau akan menimbulkan resonansi besar, malah menimbulkan hubungan tidak baik antara DPR dan Istana," kata Priyo.
Rencananya, Panitia Kerja Hulu Listrik DPR memanggil Dahlan pekan depan untuk dimintai klarifikasi soal pemborosan anggaran PLN.
"Karena dianggap spesial, maka kami undang supaya clear. Pak Dahlan juga bilang lebih dari situ (Rp37,6 triliun). Makanya, mempercepat pemanggilan tanggal 13 November jam 10," juar Ketua Komisi VII Sutan Bhatoegana kepada wartawan, di Jakarta, Senin (5/11/2012).
Dahlan Iskan yang merasa mendapatkan angin dari SBY, sekarang sering berulah, dan mendapatkan dukungan media massa sekuler, yang sudah kebelelt ingin memplot dia menjadi salah satu kandidat calonn presiden di 2014, maka gayanya Dahlan lagak "norak". Berani melakukan tuduhan terhadap sejumlah anggota Dewan memeras, tapi tak berani membuktikan. Jadi apa artinya statement dia?
Bahkan, sebelum Dahlan memasuki ruangan BK, sempat ada aksi demo di depan DPR, yang mendudkung Dahlan Iskan. Orang-orang yang mengatasnamakan dari BUMN itu, tak lai hanyalah kacung-nya Dahlan yang sengaja diutus membuat aksi di depan DPR. af/ilh.