Gaza (voa-Islam.com) Kehidupan normal mulai belangsung di Gaza. Rakyat di wilayah itu mulai melakukan pembersihan terhadap reruntuhan gedung-gedung yang dihantam rudal oleh Zionis-Israel.
Mereka menikmati kehidupan kembali, sesudah hampir sepekan wilayah yang sangat sempit dan dihuni 2 juta penduduk, mendapatkan serangan siang-malam oleh Zionis-Israel.
Tetapi, Menteri Pertahan Israel Ehud Barak, menegaskan bahwa Israel dapat melanjutkan serangan darat terhadap Gaza kapan saja, jika gencatan senjata yang mengakhiri pertumpahan darah menjadi gagal, dan tidak adanya komitmen dari fihak Hamas, ujar Barak, Kamis.
Gencatan senjata "dapat berlangsung sembilan hari, sembilan minggu atau lebih, tetapi jika tidak terus kita akan tahu apa yang harus kita dilakukan, dan kemudian kita akan mempertimbangkan kemungkinan melanjutkan operasi militer, jika terjadi penembakan atau provokasi," katanya Ehud Barak kepada radio Israel.
"Bisakah kita menang dari Hamas? Ya pasti," kata Menteri Intelijen Israel Dan Meridor kepada wartawan di Yerusalem. "Jika kami memutuskan untuk melakukannya kita akan melakukannya", tambahnya.
Sementara itu, Presiden Palestina Mahmoud Abbas berbicara melalui telepon dengan Perdana Menteri Hamas di Gaza Ismail Haniya dan mengucapkan selamat kepadanya atas "kemenangan," kata Mahmud Abbas dalam pernyataannya kepada Hamas.
"Dalam percakapan telepon, Presiden Abu Mazen (Abbas) mengucapkan selamat kepada Perdana Menteri Ismail Haniya dari Hamas atas kemenangannya melawan Zionis-Israel, dan mengucapkan belasungkawa untuk para syuhada," dalam pernyataannya dari kantor pemimpin Hamas di Gaza.
"Presiden menerima telepon dari saudara Haniya yang memberitahu dia tentang situasi di Gaza setelah gencatan senjata," menurut Wafa agen resmi Palestina baru.
"Presiden memberi hormat kepada rakyat Palestina atas ketabahan dalam menghadapi agresi dan menekankan pentingnya mencapai gencatan senjata dan menghindari bencana perang di Gaza," kata Wafa. "Presiden mendukung upaya untuk memperkuat persatuan nasional", tambahnya.
Selain itu, Haniya dan dua pejabat senior lainnya di Gaza - Ahmed Bahar dari Hamas dan Mohammed al-Hindi dari Jihad Islam - menyatakan mereka "mendukung usaha-usaha yang meningkatkan status sebagai pengamat dan menjadi anggota penuh dari PBB, di mana akan berlangsung sidang pada tanggal 29 November," kata Wafa.
Di Gaza, perayaan kemenangan terus berlangsung di jalan-jalan, yang sebelumnya nampak lengang menghindari serangan militer Zionis, sekarang masih terasa luapan kegembiraan rakyat di wilayah itu. Masjid-masjid hari Jum'at akan menjadi tempat mencurahkan rasa syukur yang telah berhasil mengalahkan rezim Zionis-Israel yang sangat terkutuk itu. af/hw