View Full Version
Senin, 07 Jan 2013

Presiden Obama Mengangkat Tokoh Dibenci Zionis Menjadi Menhan

Washington DC (voa-islam.com) Entah apa tujuannya Presiden Barack Obama mengangkat Menteri Pertahanan baru, dan dianggap seorang  tokoh yang sering melakukan kritik terhadap Zionis-Israel.

Hal itu, diungkapkan oleh seorang tokoh senior Partai Republik, dan  pengangkatan itu dianggap  menghina Israel. Dengan mempersiapkan seorang Menteri Pertahanan baru yang sering menentang "lobi Yahudi" sebagai sebagai penghinaan, jelasnya.

Obama secara luas diperkirakan akan mencalonkan Chuck Hagel, mantan senator dan telah lama menjadi sekutu politiknya, untuk memimpin Pentagon, menggatikan Leon Panetta yang segera akan meninggalkan pos itu.

Partai Republik mengecam keras pilihan itu. Anggota partai itu telah berjanji untuk menanyakan kepada Hagel soal Israel dan pandangan dia yang lainnya dalam sidang konfirmasi Senat, yang harus menyetujui pengangkatannya.

Lindsey Graham, senator South Carolina, Minggu (6/1) kemarin, melukiskan pilihan sebagai sebuah "nominasi yang tidak baik. Ia mengatakan kepada CNN bahwa Hagel "akan menjadi menteri pertahanan paling antagonis terhadap negara Israel dalam sejarah bangsa kita."

Walau menjadi seorang Republikan yang duduk di Senat untuk partai itu dari 1997 sampai 2009, Hagel punya pandangan yang kurang keras dalam kebijakan luar negeri dan militer ketimbang banyak mantan rekan-rekannya.

Veteran perang Vietnam itu mendukung Obama, seorang Demokrat, tahun 2008, setelah mengecam perang di Afganistan dan Irak, dan mendorong pendekatan yang kurang begitu antuasias dalam aliansi AS dengan Israel.

Dalam sebuah wawancara tahun 2006, dia mengatakan "realitas politik" di Washington adalah adanya "lobi Yahudi mengintimidasi banyak orang di sini".

"Saya bukan seorang senator Israel. Saya seorang senator Amerika Serikat," katanya tahun 2008.

Hagel (66 tahun) juga memilih untuk menentang sanksi terhadap Iran dan mendesak Israel untuk melakukan pembicaraan langsung dengan Hamas, kelompok Islam yang mengontrol Gaza.

Mitch McConnell, pemimpin Partai Republik di Senat, meramalkan Hagel akan menghadapi "banyak pertanyaan sulit" dari Partai Republik yang tidak puas. "Pandangannya terkait Israel, misalnya, dan Iran, dan semua posisi lain yang dia diambil selama bertahun-tahun akan banyak menjadi soal dalam proses konfirmasi," kata Senator McConnell.

Selain ketegangan terkait program nuklir Iran, Hagel juga mungkin harus menghadapi pemotongan tajam anggaran militer yang  ditentang banyak anggota Partai Republik.

Namun pemilihan terhadap Hagel dibela Heidi Heitkamp, senator Partai Demokrat, yang menggambarkan Hagel sebagai "seorang patriot dan negarawan yang luar biasa".

Kontroversi itu muncul beberapa minggu setelah oposisi Republik memupus harapan Susan Rice, yang dilaporkan sebagai pilihan pertama Obama untuk posisi menteri luar negeri.

Langkah Obama ini belum bisa dipastikan tujuannya, yang sangat penuh dengan teka-teki. Tetapi, di periode kedua ini jabatannya ini, Obama sudah tidak lagi tergantung dengan "lobbi Yahudi", yang sering memerasnya. Obama juga mengangkat Menteri Luar Negeri, Senator John Kerry, yang dianggap sebagai tokoh yang paling vokal dibidang luar negeri. af


latestnews

View Full Version