Ankara (voa-islam.com) Tak kurang 95 anggota Krongres Amerika Serikat yang merupakan anggota Zionis, tak tahan dengan kritik yang sangat menghunjam dari Perdana Turki Recep Tayyib Erdogan, yang mengatakan Zionisme sebagai biang kejahatan terhadap kemanusiaan.
Para anggota Kongres Amerika Serikat itu, tak dapat menahan amarah mereka dengan pernyataan Perdana Menteri Turki, Erdogan, yang tanpa tedeng aling-aling mengeluarkan pernyataan, yang sangat keras terhadap Zionis, dan menyamakan Zionis itu, sebagai kumpulan para penjahat kemanusiaan, dan telah menghncurkan rakyat Palestina, sepanjang sejarah.
Dibagian lain, Menteri Luar Negeri Turki, Ahmed Davutoglu, mengatakan negaranya menolak tuntutan 95 anggaota Kongres Amerika Serikat, yang menuntut agar Perdana Menteri Turki, Erdogan, manarik pernyataannya dan meminta maaf terkait dengan Zionisme yang dinilai sebagai pelaku kejahatan kemanusiaan.
Ahmet Davutoglu mengatakan pada konferensi pers bersama pada hari Kamis dengan rekannya dari Rumania, Titus Corlatean, bahwa Turki selalu menentang anti-Semitisme, tetapi Ankara juga menentang kebijakan ekspansif Israel dan kebijakan agresif sebagai bentuk kejahatan kemanusiaan.
Pernyataan menteri luar negeri itu merupakan tanggapan terhadap petisi 95 anggota Kongres Amerika Serikat yang dikirim ke Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan, mendesak dia untuk menarik kembali pernyataannya yang memberikan label Zionisme sebagai bentuk kejahatan terhadap kemanusiaan.
Davutoglu membela Erdogan sebagai pemimpin yang membuat sangat jelas dalam pidato-pidatonya anti-Semitisme. Tetapi, Erdogan selalu menentang Zionisme yang melakukan kejahatan begitu mendalam terhadap rakyat Palestina, sepanjang lebih dari 5 dekade.
"Dalam hal ini, posisi kami sangat jelas. Kami menentang anti-Semitisme. Tapi kami selalu sangat keras dan kami akan terus melakukannya ketika kita berbicara menentang kebijakan ekspansif Israel di wilayah Palestina. Posisi agresif sebagai akibat dari kebijakan-kebijakan ekspansif yang menghancurkan rakyat Palestina. Tidak ada yang harus meragukannya. Turki memiliki tidak pernah berutang kepada Zionis Israel, dan siapapun", kata Davutoglu.
Davutoglu mengatakan sementara ada ghetto Yahudi di seluruh Eropa dalam 600 tahun dan selama Holocaust, Yahudi yang ditawarkan penampungan di Turki. Erdogan menambahkan bahwa pintu Turki terbuka bagi siapa saja yang teraniaya akibat pelanggaran hak asasi manusia.
Menteri luar negeri Turki menekankan bahwa tidak ada yang harus membenarkan posisi Israel sangat agresif "melalui cara kotor," mengacu pada serangan dan pembantaian yang terus menerus dilakukan oleh Zionis Israel terhadap rakyat dan kecaman menyusul pernyataan Erdogan yang mengkritik Zionisme.
Tak kurang 95 anggota Krongres Amerika Serikat yang merupakan anggota Zionis, tak tahan dengan kritik yang sangat menghunjam dari Perdana Turki Recep Tayyib Erdogan, yang mengatakan Zionisme sebagai biang kejahatan terhadap kemanusiaan.
Davutoglu mengatakan posisi Turki terbuka dan jelas, mencatat bahwa Turki menentang untuk semua jenis rasisme dan anti-Semitisme.
"Sementara ketika terjadi pembantaian di Eropa terhadap Yahudi, Turki telah menjadi rumah bagi semua komunitas Yahudi. Dan pintu kami akan terbuka untuk semua mereka yang menderita akibat pelanggaran hak asasi manusia.
Tidak ada yang harus berusaha untuk merusak reputasi Turki dengan mengambil keuntungan dari itu hal. Dan tidak ada yang menggunakan isu-isu dari penyataan Perdana Menteri Erdogan, guna mengancam dan mengerdilkan Turki, "tambahnya.
Israel memang seperti dikatakan oleh Erdogan, sebagai pelaku kejahatan kemanusiaan, karena sejak sebelum berdirinya negara Zionis Israel telah berlangsung kejahatan kemanusiaan tanpa henti, semapai hari ini terhadap rakyat Palestina.