Boston (voa-islam.com) Tak lama sesudah terjadinya dua ledakan di Boston, Amerika Serikat, media sayap kanan, milik jaringan Fox News, menyerukan semua Muslim di Amerika Serikat supaya dibunuh, Senin.
Fox News media yang dimiliki oleh jaringan Zionis, di mana "Raja" media Ruppet Murdoch merupakan pemilik saham terbesar dalam media itu. Karena itu tidak dapat dilepaskan kebijakan media Fox News dengan kepentingan Zionis internasional.
Selanjutnya, Erik Rush, seorang analis dan komentator di Fox News, tampaknya menyalahkan dan menuduh ekstremis Islam menyusul terjadinya ledakan saat berlangsungnya pesta marathon. Di mana setidaknya tiga orang tewas, dan lebih 128 orang yang mengalami luka-luka ringan dan serius, Senin.
Pengguna Twitter lainnya bertanya, "Apakah anda SUDAH menyalahkan para muslim?" - Kemudian, Rush menjawab: "Ya, mereka jahat. Mari kita membunuh mereka semua.."
Kemudian, Rush mengatakan melalui tweet-nya yang menggunakan kata yang sangat "sarkastik", dan tampaknya telah menghapus postingannya pagi ini.
Tweetir Rush itu menarik banjir tanggapan dari pengguna Twitter lainnya, dan banyak yang mengekspresikan shock dan marah pada pernyataan Rus itu. Memang, ledakan di Boston menarik perhatian media internasional, dan berbagai media internasional telah membahas, dan menjadikan berita utama (headline).
Insiden itu mendominasi halaman depan surat kabar Inggris. The Daily Telegraph memilih judul "Bom pembantaian di maraton", sementara The Sun memilih judul, "Marathon pembantaian".
Pemboman di Boston menewaskan sedikitnya tiga orang dan lebih 128 korban terluka. Pihak berwenang di Amerika Serikat menggambarkan insiden itu sebagai sebagai tindakan teror.
Sedangkan maraton internasional berikutnya akan dilangsungkan di London. Tetapi, karena bom di Boston yang menewaskan tiga orang dan lebih 128 orang yang cidera, kemungkinan pemerintah Inggris akan menunda.
Namun, kemungkinan pelaku bom di Boston, bisa sayap kanan Amerika Serikat, yang pernah melakukan peledakan bom di tahun l995. Di mana Mc Veigh meledakkan gedung pemerintah federal di Oklahoma, dan mengakibatkan tewasnya 168 orang.
Di Amerika Serikat sekarang banyak "orang gila", akibat krisis ekonomi, dan naiknya Presiden Barack Obama, dan orang-orang kulit putih merasa terhina, dan mereka melakukan kejahatan yang tidak dapat diprediksi, seperti yang dilakukan Mc Veigh, dan sejumlah kasus belakangan seperti pembunuhan di sebuah sekolah dan gedung bioskop saat berlangsung gala primier.
Semoga mereka menikmati kebiadaban mereka yang selama ini mereka melakukan terhadap negara lain. af/hh