Kualalumpur (voa-islam.com) Pemilihan umum Malaysia pada 5 Mei 2013 diperkirakan merupakan salah satu pemilu yang paling ketat dan menjadi batu ujian penting, ungkap seorang tokoh oposisi Malaysia, Kamis, 2/5/2013.
Terdapat banyak partai politik, dan partai-partai itu tidak berdiri sendiri, tetapi bergabung dalam koalisi, baik di kubu yang memerintah maupun oposisi.
Koalisi yang memerintah terdiri dari 13 partai politik antara lain MCA (Asosiasi Cina Malaysia), MIC (Kongres India Malaysia) dan UMNO (Organisasi Kebangsaan Melayu Bersatu) yang sekaligus menjadi motor koalisi Barisan Nasional.
Di kubu oposisi terbentuk aliansi Pakatan Rakyat dengan anggota Parti Islam Se-Malaysia (PAS), Partai Tindakan Demokratik (DAP) dan Partai Keadilan di bawah komando mantan Wakil Perdana Menteri Anwar Ibrahim.
Pemilu kali ini disebut ketat dan ujian penting karena kekuatan koalisi yang memerintah, dan semakin tergerus oleh pengaruh partai-partai oposisi. Ini terbukti dalam pemilu, atau dikenal dengan istilah Pilihan Raya Umum, pada 2008.
Memperebutkan 222 Kursi
Untuk pertama kalinya dalam sejarah Malaysia, koalisi Barisan Nasional pada waktu itu kehilangan mayoritas dua pertiga suara dari 222 kursi parlemen nasional pada 2008.
Sebaliknya jumlah kursi koalisi oposisi yang tergabung dalam Pakatan Rakyat bertambah hingga tiga kali lipat.
Bila Barisan Nasional di bawah komando Perdana Menteri Najib Razak sampai kalah, maka ini akan menjadi tonggak baru. Negara itu belum pernah diperintah oleh kubu oposisi sejak merdeka tahun 1957.
Untuk menang, koalisi atau calon-calon independen harus mampu meraih suara mayoritas dari 222 kursi parlemen nasional, Dewan Rakyat.
Pemimpin mereka biasanya sekaligus ditetapkan sebagai perdana menteri. Oleh karena itu, pemilu kali ini juga disebut sebagai pertarungan antara PM Najib Razak dan Anwar Ibrahim untuk memperebutkan kedudukan puncak di pusat pemerintahan Putrajaya.
Selain memilih anggota parlemen pusat, pilihan raya umum ke-13 ini juga secara bersamaan memilih anggota legislatif negara bagian, DUN.
Ada 13 negara bagian di Malaysia yang berpenduduk 29 juta jiwa itu. Empat negara bagian yaitu Penang, Kedah, Selangor dan Kelantan sekarang dikuasai oposisi.
Akankah kekuatan oposisi Malaysia yang dipimpin Anwar Ibrahim akan dapat mengalahkan BN (Barisan Nasional)? Jika kekuatan oposisi berhasil menggulung BN, maka ini merupakan sejarah baru kehidupan politik di Malaysia. af/hh