View Full Version
Senin, 13 May 2013

Perubahan Politik di Pakistan Dampaknya Bagi Taliban

Islamabad (voa-islam.com) Mantan Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, sedang membahas penyusunan kabinet setelah menyatakan menang dalam pemilihan umum.

Partai Liga Muslim yang dipimpin Nawaz Sharif memenangkan pemilihan umum, dan ini akan mempunyai pengaruh luas, terutama terkait dengan konflik antara Pakistan dengan Taliban. Sharif tampaknya akan menjabat kembali perdana menteri untuk yang ketiga kalinya, Minggu, 12/5/2013.

Masa jabatan keduanya, 1997–1999, diakhiri dengan kudeta militer yang dipimpin Jenderal Pervez Musharraf, yang disusul dengan pengadilan sebelum dia mengasingkan diri ke Arab Saudi.

Para pejabat Liga Muslim mengatakan Sharif sedang melakukan pembicaraan dengan para anggota parlemen independen untuk membentuk pemerintahan.

Diperkirakan Sharif tidak perlu mencari dukungan dari partai yang saat ini berkuasa, PPP, maupun partai oposisi pimpinan Imran Khan untuk menyusun kabinet.

Lahir 1949 dalam keluarga pengusaha terkemuka di Lahore. Menjabat Menteri besar di negara bagian Punjab pada masa 1985-1990 di bawah pemerintahan  militerZia ul-Haq.

Menjadi perdana menteri untuk dua periode: 1990-1993 dan 1997-1999. Digulingkan oleh Jendera Pervez Musharraf dan dijatuhi hukuman penjara.

Kembali ke Pakistan tahun 2007

Perdana Menteri India, Manmohan Singh, menyambut baik pemilu yang diharapkannya membawa 'babak baru' dalam hubungan kedua negara.

"PM menyampaikan selamat kepada Nawaz Sharif dan partainya atas kemenangan dalam pemilu Pakistan," tulisnya dalam pesan Twitter.

Dia juga mengundang Sharif untuk berkunjung ke India pada waktu yang disepakati bersama.

Sementara itu Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, mengungkapkan ucapan selamat kepada warga Pakistan dan menanti kerja sama dengan pemerintahan baru namun tidak menyebut nama Sharif.

Komisi pemilihan umum mengatakan partisipasi pemilih mencapai 60% atau naik pesat dari 44% pada tahun 2008 lalu.

Pemimpin partai oposisi, Imran Khan, sudah menyatakan kekecewaan atas dugaan kecurangan dalam pemilihan umum namun menyambut gembira tingginya angka keikutsertaan pemilih.

Sementara partai berkuasa, PPP yang beraliran sekuler, menderita kekalahan besar, antara lain karena tidak bisa berkampanye dengan bebas karena serangan Taliban.

Nawaz akan melakukan pembicaraan damai dengan Taliban. Sebelumnya, mantan Presiden Pakistan Jenderal Parvez Musharaf akan ikut dalam pemilihan presiden, tetapi ditangkap dan ditahan karena korupsi.

Ini sebuah perubahan besar dan terjadinya pendekatan baru antara Pakistan dengan Taliban. Kemungkinan Pakistan dan Taliban akan terjadi rekonsiliasi. Bersamaan perginya Amerika Serikat dari Afghanistan. af/hh


latestnews

View Full Version