Washingtong Dc (voa-islam.com) Presiden Barack Obama mengatakan ia berhak menggunakan berbagai pilihan diplomatik dan militer, jika ia mendapat bukti yang meyakinkan bahwa pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad menggunakan senjata kimia dalam perang saudara di negara itu, Kamis, 17/5/2013.
Pernyataan Presiden Barack Obama itu disampaikan saat berlangsung konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Turki Tayyip Erdogan. Obama mengatakan ada bukti senjata kimia digunakan di Suriah, tetapi itu penting untuk mendapatkan "informasi yang lebih spesifik", dan mengkonfirmasi hal ini sebelum memutuskan bagaimana tindakan selanjutnya, ujar Obama.
Erdogan mendorong Obama, setidaknya secara pribadi, mengambil tindakan lebih tegas terhadap Suriah selama kunjungannya ke Washington pekan ini. Erdogan sangat marah terhadap rezim Bashar al-Assad setelah bom mobil mengoyak kota perbatasan Turki.
Barack Obama dan Erdogan, nampaknya akan menyatukan langkah guna menghadapi Suriah, dan berusaha menyatukan langkah bersama, di masa depan,guna mengakhiri konflik di Suriah. Front bersama Amerika Serikat - Turki, sebagai langkah preventif agar konflik ini tidak meluas ke seluruh kawasan Timur Tengah.
Obama - yang telah enggan untuk mempersenjatai pemberontak Suriah atau menjadi terperangkap militer dalam konflik dua tahun - menyatakan harapan bahwa Amerika Serikat dan Rusia akan berhasil dalam mengatur sebuah konferensi perdamaian yang akan menghasilkan hasil.
Namun Obama, yang bersikeras menggunakan senjata kimia akan menjadi faktor yang akan mengubah seluruh kebijakna perang di Suriah, dan mungkin Amerika Serikat akan menggunakan kekuatan militernya mendukung pejuang Suriah. Ini jelas akan mengubah "kebijakan" bahwa Washington adalah menjaga semua pilihan di atas meja, meskipun ia tidak memberikan spesifik.
"Ada berbagai macam pilihan," katanya kepada wartawan. "Baik diplomatik dan militer, karena senjata-senjata kimia di dalam Suriah juga mengancam keamanan kita dalam jangka panjang serta sekutu dan teman-teman dan tetangga kami."
Erdogan mengatakan Turki berada dalam "konsensus penuh" dengan Amerika Serikat pada kebutuhan untuk mengakhiri pertumpahan darah di Suriah dan untuk transisi politik ke pemerintahan tanpa Assad.
"Semakin cepat Assad meninggalkan baik. Pertanyaan utama adalah bagaimana ini akan berlangsung. Kami membahas masalah ini (dengan PM Turki Erdogan) pada hari Kamis. Tidak ada rumus ajaib" kata Obama Turki Erdogan mengatakan, "Kami berada dalam perjanjian penuh dengan AS untuk mengakhiri proses berdarah di Suriah dan pembentukan pemerintahan baru yang memenuhi tuntutan sah rakyat Suriah. "
PM Turki Erdogan mengatakan "Bantuan kemanusiaan untuk Suriah mencapai 1,5 miliar USD. Kami akan terus membantu Suriah dengan" kebijakan pintu terbuka "." Kehadiran Rusia dan China penting dalam memecahkan masalah Suriah. Partisipasi mereka akan mempercepat proses. Tekanan internasional terhadap Suriah membawa pentingnya "katanya
Erdogan mengatakan, "Kami ingin menyelamatkan Suriah dari kediktatoran dan ini adalah masalah bersama dari semua negara yang memiliki iman dalam demokrasi. Kami akan terus bekerja dalam hal ini." "Kami ingin melihat sensitivitas masyarakat internasional terhadap Suriah sekarang" katanya.
Erdogan juga mengatakan ia berencana untuk mengunjungi Gaza pada bulan Juni dan akan mengunjungi Tepi Barat. Namun, langkah Erdogan yang akan melakukan kunjungan ke Gaza itu, nampaknya mendapatkan tantangan dari Amerika Serikat dan Israel. af/wb