Cairo (voa-islam.com) Puluhan ribu para pendukung Mursi melakukan aksi unjuk rasa. Mereka meneriakkan slogan, "Allah melindungi Mursi dari penindas", teriak mereka. Usai shalat Jum'at di seantero Mesir, termasuk di ibukota Kairo berlangsung aksi demonstrasi menentang kudeta militer yang menggulingkan Mursi.
Para pendukung Presiden Mohamed Morsi berkumpul di Rabia al-Adewiyya Square di ibukota Kairo, dan menuntut kembalinya presiden pertama yang terpilih secara demokratis dari negara Afrika Utara, Jum'at, 6/7/2013.
Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan, " Allah melindungi Mursi dari penindas" dan "Kami akan terus berjuang untuk revolusi". Para pendukung Mursi membacakan pernyataan empat tuntutan, termasuk mengembalikan kekuasaan Mursi dan konstitusi Mesir.
Para pendukung Presiden Mursi juga menuntut segera diselenggarakan pemilu parlemen tidak lebih dari dua bulan, dan pemberhentian kepala jaksa Abdul Majid Mahmoud Mesir.
Ulama Mesir Salah Sultan dalam khutbah Jum'atnya, menuduh Kepala Staf Angkatan Bersenjata Mesir, Jenderal Abdel Fattah al-Sisi berada dalam komplotan dengan tokoh-tokoh penting rezim Mubarak. "Kita tidak pernah bisa menerima kembali Mubarak," katanya.
Mendukung Mursi
Presiden Mesir Mohamad Mursi terus menerima dukungan dari demonstran anti-kudeta, yang menentang pengambilalihan militer dan menuntut presiden Mursi dikembalikan pada kekuasaannya. Mursi dipilih secara demokratis, dan mendapatkan dukungan 53 persen rakyat Mesir.
Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP) mengatakan mereka mengorganisir gerakan yanga kan terus mendukung presiden Mursi. Semua anggota partai dan para pengikutnya akan terus melakukan aksi sampai Mursi mendapatkan kembali kekuasaannya, ungkap pemimpin FJP, Jum'at, 6/7/2013.
Ketua FJP, Saad el-Katatni dan Rashad el-Bayumi, Wakil Mursyid 'Aam Jamaah Ikhwanul Muslimin, ditahan pada hari Kamis. Keduanya dituduh "menghasut anggotanya melakukan kekerasan dan pembunuhan". Sementara banyak tokoh pimpinan Ikhwanul dilarang meninggalkan negara itu. Mantan Mursyid 'Aam Jamaah Ikhwanul Muslimin, Mohamad Badie, juga ikut ditahan.
Mursyid 'Aam Jamaah Ikhwanul Muslimin Mohamed Badie menegaskan hari Jumat bahwa Mohammad Morsi tetap "Presiden Mesir" yan sah, dan ia harus kembali. Sikap Mohamad Badie ini menunjukkan pembangkangan terhadap tindakan tentara yang melakukan kudeta terhadap Mursi, dan mengangkat Al-Adl sebagai pengganti Mursi.
"Mesir tidak akan menerima pemerintahan militer lagi selamanya," kata Badie kepada para demonstran yang mendukung Mursi. "Protes damai kami lebih kuat dari tank dan peluru", ujar Badie.
Penahanan Badie masih simpang siur. Sebelumnya, dikabarkan Mohamad Badie di tahan oleh aparat militer di perbatasan Libya, tetapi dibantah oleh para pejabat Ikhwan. af/hh