Cairo (voa-islam.com) Kekuatan pendukung Presiden Mohamad Mursi, yang merupakan koalisi partai-partai Islam menyerukan aksi secara global, Jum'at ini. Kekuatan koalisi itu menghrapkan dukungan masyarakat dunia guna memulihkan kembali Presiden Mursi.
Seruan koalisi partai-partai Islam juga menyerukan kepada Muslim seluruh dunia menentang kudeta militer dan pembantaian yang sangat keji, yang menewaskan lebih 600 orang, dan melukai lebih dari 6000 rakyat Mesir. Di mana pembantaian itu berlangsung di bulan Ramadhan.
"Revolusi Rakyat Mesir" telah menjadi faktor orang-orang menjadi bebas dan terhormat di seluruh dunia, karena perubahan di Mesir mencerminkan kehendak dan hak rakyat memilih dan menentukan pemimpin mereka.
Aliansi partai-partai Islam itu dengan sangat tegas menolak kudeta militer. Aliansi Nasional itu mengatakan, bahwa gerakan mereka mempertahankan "Legitimasi" yang sudah menjadi keputusana rakyat, ujarnya Kamis, 31 Juli/2013.
Koalisi Partai-Partai Islam itu mengajak dan menyerukan kepada "orang bebas" di seluruh dunia untuk turun ke jalan dalam pawai damai pada hari Jumat mengecam kudeta terhadap Presiden Mursi, dan mengutuk pembantaian yang sangat keji itu.
Presiden Mohamad Mursi, presiden pertama Mesir yang terpilih secara demokratis, digulingkan oleh militer yang melalui sebuah kudeta yang berdarah pada pada 3 Juli.
Sejak penangkapan Presiden Mursi oleh militer, berlangsung demonstrasi yang diikuti puluhan ribu pendukungnya, dan mereka tetap mendukung "legitimasi" Mursi yang dipilih oleh rakyat Mesir secara bebas, dan mereka menuntut pemulihannya.
Rakyat Mesir mengabaikan ultimatum militer dan Kementerian Dalam Negeri yang akan melakukan tindakan repressif terhadap para pendukung Mursi yang masih terus melakukan aksi damai. Koalisi Nasional yang terdiri partai-partai Islam itu, menegaskan tidak akan memenuhi ultimatum pemerintah ad-interim dan kementerian dalam negeri.
Aksi terbesar berlangsung di Rabi'a al-Adaweya Square, timur Kairo dan Nahda Square Giza, di mana puluhan ribu pendukung Presiden Mursi terus bertahan, dan di tempat ini berlangsung pembantaian secara keji, yang menewaskan ratusan pendukung Mursi, dan melukai ribuan lainnya. af/hh