Washington (voa-islam.com) Gedung Putih tampaknya sudah tidak begitu sabar, melihat situasi di Benua Hitam (Afrika), di mana kekuatan Mujahidin semakin berpengaruh.Satu-satu negara Afrika jatuh ke tangan kelompok Mujahidin, seperti kartu domino.
Sebelumnya, Perancis mengirimkan ribuan pasukannya, membebaskan Mali dari kemungkinan jatuh ke tangan kelompok al-Qaidah yang semakin kuat di negara itu. Mali bagian utara telah jatuh kepada kelompok al-Qaidah, dan hanya dengan bantuan ribuan pasukan Perancis, pemerintah Mali membebaskan wilayah Utara.
Situsai di Afrika sudah mulai berubah, di mana di wilayah benua Afrika yang membentang luas itu, perlahan-lahan jatuh kepada kekuatan Islam.Selama ratusan tahun Afrika menjadi jajahan Barat, khususnya Eropa. Tetapi, sekarang muncul kekuatan Mujahidin.
Di mulai dari daratan Afrika Utara, sejak dari Tunisia, Libia, Maroko, Aljazair, Sahara, Mali, dan Mauritania, tumbuh Gerakan Islam yang semakin kuat dengan dukungan senjata yang canggih. Mereka tidak lagi mengandalkan demokrasi. Tetapi, mereka mengandalkan kekuatan senjata dan militer, seperti kelompok al-Qaidah, al-Shabab dan Boko Haram yang sekarang menyebar ke seluruh Afrika.
Menghadapi perubahan situasi geopolitik dan militer di Afrika, dan berdampak bagi kepentingan Barat, maka Amerika Serikat ingin melakukan deteren (mengurangi ancaman) al-Qaidah dengan mengririm ribuan tentara Amerika untuk misi di Afrika sebagai bagian dari strategi Pentagon yang ingin menghancurkan al-Qadiah.
"Ribuan tentara Amerika akan menjalankan misi sebagai pelatih dan penasihat pasukan lokal untuk mengatasi ancaman yang muncul dan risiko keamanan lainnya", ungkap New York Times, Ahad, 20/10/2013
Amerika akan mengirim 3.500 personil dari Divisi Infanteri Pertama Angkatan Darat untuk melakukan lebih dari 100 misi di Afrika tahun depan. Misi terdiri tim sniper dua orang di Burundi 350 tentara melakukan latihan udara dan kemanusiaan di Afrika Selatan .
Brigade Infantri juga mengirimkan pasukan gerak cepat sebanyak 150 personil ke Djibouti di Tanduk Afrika untuk melindungi kedutaan, dan akan langsung membalas serangan terhadap misi Amerika di Libya tahun lalu yang menewaskan empat orang Amerika .
''Tujuan kami adalah untuk membantu Afrika memecahkan masalah Afrika, tanpa kehadiran pasukan Amerika dalam jumlah besar, '' kata Letnan Kolonel Robert Lee Magee .
Menurut laporan itu, tim dari brigade infantri itu telah membantu pasukan di Kenya dan Tanzania , yang memerangi pejuang dari kelompok militan al-Shabab di Somalia. Tetapi, pasukan infantri Amerika itu, gagal mengalahkan Mujahidin al-Shabab, dan al-Shabab berhasil menghancurkan sebuah Mall Wasgate di ibukot Nairobi, dan menewaskan ratusan pengunjungnya. Wasgate milik Israel dan bercokol di Tanzania.
Presiden Obama dalam sebuah konferensi pers tiga hari setelah serangan komando di Somalia yang gagal, mengatakan Afrika adalah salah satu tempat yang menjadi tempat pusat al-Qaidah, dan Amerika akan menggunakan kekuatannya melawan mereka," ujar Obama.
"Dan kita akan harus terus mengejar mereka , " tambahnya. Amerika Serikat menggali kuburan baru di Afrika, sesudah meninggalkan Irak, Afghanistan dengan nista. af/hh