View Full Version
Senin, 09 Dec 2013

Al-Qaidah Akan Menjadi Faktor Penentu di Yaman

SANA'A (voa-islam.com) - Serangan  al- Qaeda terus meningkat dengan target pemerintah Yaman, sementara aparat keamanan mengalami  perpecahan, dan disusupi oleh jaringan al-Qaidah,  dan usaha  memperbaiki kehidupan politik gagal, dan aktitifitas pemerntahan nyaris terhenti .

Al- Qaeda   beberapa waktu lalu,  menyerang Kementerian Pertahanan di Sanaa, menewaskan 56 orang , sebagai peringatan yang keras oleh al-Qaidah kepada pemerintah Yaman, yang terus menerus tunduk kepada Amerika Serikat, dan melakukan operasi militer terhadap al-Qaidah dengan menggunakan pesawat tanpa awak, Kamis, 7/12/2013 .

Ini adalah serangan yang terburuk dalam 18 bulan terakhir, mempertinggi kekhawatiran tentang ancaman al-Qaidah terhadap Yaman, dan jalur pelayaran internasional yang sangat strategis yang berbatasan dengan negara penghasil minyak terbesar dunia , Arab Saudi .

Ansar al-Sharia yang menjadi bagian dari Al Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP) merupakan salah satu gerakan jihad  paling aktif dari jaringan jihad global, dan bertujuan ingin menggulingkan pemerintah Yasman, dan menegakkan Syariah Islam, dan nampaknya pemerintah Yaman sudah tidak lagi berkutik terhadap kelompok al-Qaidah.

"Ini menunjukkan keseriusan ancaman serangan teroris, dan ini menunjukkan Al-Qaeda memiliki rencana, dan kemampuan pelaksana operasional yang efektif," kata Menteri Luar Negeri Yaman Abu Bakr al - Qirbi kepada Reuters di sela-sela konferensi keamanan di ibukota Bahrain Manama .

Pejuang  Mujahidin mengambil keuntungan dari kekacauan setelah penggulingan mantan Presiden Ali Abdullah Saleh, dan aksi protes berbulan-bulan  sepanjang tahun 2011, dan berhasil  merebut beberapa kota selatan, tapi kemudian berhasil dihalau oleh pemerintah setahun kemudian, dan  dibantu oleh serangan pesawat tak berawak AS .

Namun perpecahan di dalam dinas keamanan dan intelijen Yaman – dan kelompok yang setia kepada pemimpin Yaman,  termasuk Ali Abdullah Saleh telah membuat Yaman menjadi melemah menghadapi al-Qaidah. 

Dinas intelijen dan  keamanan Yaman  juga harus memerangi pemberontak Syiah di Selatan dan pemberontakan di utara yang telah berkobar dalam beberapa pekan terakhir, menewaskan lebih dari 300 penduduk.

"Al- Qaeda memang bertanggung jawab atas serangan Kementerian Pertahanan,  di mana pemerintah Yaman saat ini menunjukkan kemampuannya yang semakin melemah ",  kata  seorang ahli Yaman dari  International Crisis Group, di  Longley Alley, kepada Reuters.

"Ke depan, serangan ini tampaknya akan terus berlanjut dan bahkan meningkat frekuensinya selama tidak ada penyelesaian politik yang baik dan kekuatan militer masih tetap lemah , " katanya .

Menlu Yaman al-Qirbi mengatakan bahwa infiltrasi AQAP ke dalam pasukan keamanan menimbulkan  kekhawatiran lebih mendalam, dan membutuhkan pasukan tertalih dan peralatan militer seperti helikopter dan kendaraan lapis baja.

"Terjadi infiltrasi, karena ini taktik organisasi teroris menembus aparat intelijen,  dan kita harus menyadari hal itu, " katanya .

"Kita harus merevisi cara menangani  serangan  al-Qaidah, bukan hanya intelijen dan keamanan, tetapi ada kelemahan dalam masalah keamanan, terutama Yaman tidak mendapatkan dukungan yang cukup", katanya .

Juru bicara Kementerian Kalam Negeri , Mohammad al - Qadhi , mengatakan fihak keamanan telah mengambil langkah-langkah  memerangi al-Qaidah yang terus meningkatkan pembunuhan, termasuk kampanye merampas senjata serta kendaraan tank  yang berakibat terhadap keamanan negara terancamm.

Al-Qaidah berhasil menyita  800 pucuk senjata , 1.000 mobil dan 3.500 sepeda motor , ujar Qadhi. Qadhi menambahkan bahwa jasa keamanan juga telah melarang penggunaan sepeda motor " setelah mereka berubah menjadi alat menyerang ".

"Unit paling elit  yang setia kepada Saleh telah dibubarkan, dan semakin melemahkan kekuatan militer Yaman. Pasukan keamanan sebagian besar mengalami demoralisasi .

Ketidakstabilan dipicu oleh kurangnya kemajuan dalam pembicaraan Dialog Nasional untuk membawa sebuah konstitusi baru dan reformasi demokratis dalam periode interim dua tahun .

Faris al - Saqqaf , penasihat Hadi , mengatakan al- Qaeda telah mengeksploitasi ketidakstabilan politik yang diciptakan oleh " orangnya Saleh " yang berusaha untuk menggagalkan perundingan Dialog Nasional . 

Alley mengatakan sampai ada kesepakatan politik tentang bagaimana untuk bergerak maju dengan transisi , situasi keamanan kemungkinan akan memburuk lebih lanjut.

"Bahkan jika ada konsensus politik ke depan, itu akan membutuhkan waktu  membangun institusi baru dan membalikkan kekuatan-kekuatan politik  yang saling bertentangan dan berbeda di Yaman". msh/wb


latestnews

View Full Version