View Full Version
Kamis, 23 Jan 2014

Konferensi Jenewa Tidak Menghasilkan Perdamaian

JENEWA (voa-islam.com) - Menteri Luar Negeri AS John Kerry, mengatakan, jalan menuju perdamaian Suriah harus melibatkan masyarakat dunia, dan tidak termasuk Presiden Suriah Bashar al-Assad, yang ia dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia dan  kejahatan kemanusiaan, ujarnya di Jenewa, Rabu, 22/1/2014.

Kekerasan di Suriah mengakibatkan tewasnya 300.000 jiwa sejak 2011. Perang telah menjadi semakin brutal, dan  memaksa lebih 3 juta rakyat Suriah  keluar menjadi pengungsi, banyak dari mereka anak-anak.

Menlu AS John Kerry, Menlu Suirah, al-Moallem, dan Sekjen PBB Ban Ki-moon, bergabung dengan para diplomat  Rusia dan kekuatan dunia lainnya di Montreux , Jenewa,  mengambil bagian dalam pembicaraan, yang berusaha mengakhiri pemerintahan Assad,  mendirikan pemerintahan transisi di bawah keputusan konferensi  Jenewa, yang dimulai sejak  tahun 2012. Sekarang pertemuan Jenewa ke 2, sudah mencapai babak baru, yang bertujuan menciptakan pemerintahan transisi.

Dalam pernyataannya saat berlangsung pembukaan,  Menlu AS  Kerry menuduh pemerintah al-Assad menggunakan kekerasan yang sangat brutal, dan kejahatan kemanusiaan yang tidak ada bandingannya terhadap rakyatnya sendiri untuk mempertahankan cengkeraman kekuasaannya .

“Hak memimpin sebuah negara tidak berasal dari penyiksaan, atau bom barel, senjata kimia,  atau rudal Scud”, tegas  Kerry  “Kekuasaan harus berasal dari persetujuan rakyat”, tambah Kerry. Komentarnya disambut hangat dari Kelompok Koalisi Nasional Suriah yang dipimpin oleh Presiden Ahmad Jarba.

Saat  konferensi pers, Kerry menekankan bahwa komunike Jenewa, yang paling pokok menciptakan pemerintahan  transisi”, ujar Kerry. “Bukan rahasia mendapatkan perdamaian dan stabilitas tidak bisa datang semalam”, tambah Kerry.

Sementara itu,Iran adalah pendukung utama rezim al- Assad. Para pemimpin Barat percaya Iran telah memberikan dukungan militer dan intelijen untuk pasukan pemerintah Suriah. Selain itu, pasukan Garda Republik dari Iran yang didukung milisi Syiah Lebanon Hizbullah telah terlibat pertempuran di Suriah. Iran telah mengumumkan bahwa mereka tidak akan menghadiri konferensi perdamaian, karena tidak akan mentolerir setiap prasyarat pembentukan  pemerintahan transisi.

Lavrov menuduh Ban melakukan kesalahan,  dan  menambahkan bahwa Rusia akan mendorong pembicaraan yang seimbang antara mereka yang mewakili al- Assad dan para kelompok oposisi. Moskow telah menjadi sekutu lama dari pemerintah Suriah .

Selain Amerika Serikat dan Rusia, anggota tetap Dewan Keamanan PBB - Inggris, Perancis dan Cina - yang menghadiri konferensi, bersama dengan lebih dari 25 negara lain, termasuk wakil dari Liga Arab, Organisasi Kerjasama Islam dan Uni Eropa juga ambil bagian dalam konferensi Jenewa.

Konferensi Jenewa tidak akan membawa perubahan apapun, karena semua negara Barat, Arab, Rusia, dan PBB sikapnya masih mendua, dan tidak tegas terhadap rezim Bashar al-Assad yang sudah membantai ribuan rakyatnya dengan keji. Wb/afg

 


latestnews

View Full Version