View Full Version
Sabtu, 15 Feb 2014

Di London Patroli Kristen Memaksa Muslim Minum Bir dan Merokok

LONDON (voa-islam.com) - Betapa jahatnya mereka. Menurut laporan dari London, ibukota Inggris, sekelompok anak muda berpikiran dan bergaya nasionalis memutuskan “mendidik ulang”  Muslim Inggris. “Kami sekarang di London pemuda Kristen,  kita melakukan patroli sendiri, tutur mereka. Anak-anak muda di London itu,  berkeliling dalam kendaraan lapis baja di lingkungan komunitas Muslim,  dan memaksa Muslim dengan  cara hidup Eropa.

Mereka minum bir dan merokok di dekat masjid, dan  berusaha memotivasi dan memaksa penduduk setempat dengan tindakan mereka, dan mengatakan bahwa “Ini adalah negara kami, dan kami akan hidup dengan hukum kita sendiri”, ungkap mereka melalui blogger .

Patroli kalangan pemuda nasionalis itu diselenggarakan dalam menanggapi patroli Syariah di London. Ingat bahwa peserta patroli Syariah sedang memindahkan minuman beralkohol dari mereka, yang minum di jalan-jalan, melukis di atas iklan tak tahu malu dan mendesak wanita tidak mengenakan rok mini .

Menurut kantor berita Rusia Interfax , patroli Kristen telah mendekati masjid , membagikan selebaran, yang isinya bermuara pada gagasan bahwa “pengunjung harus beradaptasi dengan realitas kehidupan di Inggris”, ujarnya.  “Ini adalah negara kami . Anda ingin tinggal di sini, anda harus mematuhi hukum kita”,  kata salah satu peserta dalam patroli mendekati Muslim di salah satu bangunan  Masjid di London.

Ini yang disebut “patroli Kristen” kelompok yang terkait dengan Partai Nasional Inggris , kata laporan itu. Ingat bahwa beberapa hari yang lalu sebuah anggota parlemen Inggris, Gerard Batten, dari Partai Kemerdekaan, mengumumkan bahwa setiap Muslim harus menandatangani “ komitmen tidak melakukan  kekerasan”,  serta kebutuhan melarang pembangunan masjid baru dan yang sifatnya kebutuhan mendesak “memperbarui Quran” atau mencetak al-Qur’an yang sangat dibutuhkan bersaman dengan terus meningkat jumlah pemeluk Islam di Inggris.

Batten mengatakan bahwa Muslim Inggris harus terlibat dalam menandatangani secara khusus  yang disebut dengan “code of conduct”,  dan bahwa Eropa membuat kesalahan besar dengan membiarkan “ledakan pertumbuhan masjid di tanah mereka sendiri”.

Selain itu, mereka menuntut perubahan dalam al-Qur’an yang terkait dengan kata kafir, dan disesuikan dengan kehidupan modern atau modernitas, dan tidak digunakan lagi kata-kata kafir yang ada dalam al-Qur’an.

“Mengapa kita membiarkan Muslim membangun masjid untuk agama yang menolak di jantungnya (Arab Saud ) mengakui hak orang lain menyembah agama yang berbeda?”. Maksdunya, mereka menuntut agar pemerintah Arab Saudi mengizinkan didirikan gereja di negeri Arab Saudi.  (mem/afgh/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version