View Full Version
Senin, 24 Feb 2014

Kuwait Akan Melakukan Pengusiran Massal Pekerja Asing

KUAWAIT CITY (voa-islam.com) - Mungkin sudah sangat mengganggu kaum “pribumi” Kuwait, kemudian  Anggota Parlemen di negeri kaya minyak itu, menyerukan agar pemerintah mendeportasi (mengusir)  280.000 ekspatriat (pekerja asing)  per tahun dari Kuwait. Hal ini dimaksudkan  membantu mengatasi  “situasi demografis “ negara kecil yang berada di kawasan Teluk, Minggu, 23/2/2014.

Komunitas ekspatriat Kuwait membuat mayoritas penduduk negara kaya minyak yang berjumlah hanya  4 juta, merasa sangat  cemas dengan tingkat pertumbuhan ekspatriat yang setiap tahunnya mencapai 31,3 persen,ungkap  harian Gulf News.

“Ada kebutuhan penting untuk menemukan solusi situasi demografis di Kuwait” kata anggota parlemen Khalil Abdullah dalam sambutannya yang dipublikasikan oleh harian lokal Al- Rai pada Minggu. “Fakta Kuwait adalah rumah bagi dua kali lebih banyak orang asing dibandingkan dengan  penduduk pribumi merupakan indikasi berbahaya tentang kondisi sosial ekonomi dan layanan di negara ini , " tambahnya .

Deportasi Massal

Anggota parlemen itu mengatakan bahwa penduduk pribumil di negara itu harus disejajarkan  jumlahnya dengan ekspatriat di negara ini. Namun, deportasi massal ini harus dilakukan secara bertahap, tetapi pemerintah Kuwait harus mengecualikan ekspatriat tertentu yang memiliki kemapuan khusus yang sudah melayani negara Kuwait”,  ujarnya  menambahkan.

Abdullah bukanlah satu-satunya suara  di padang gurun mengusulkan eksodus (pengusiran) besar-besaran dari orang asing. Pada bulan Januari , anggota Parlemen Abdullah al - Tamimi mengatakan bahwa komunitas expatriat di  Kuwait harus dikurangi dengan lebih dari 1,3 juta selama lima tahun , menambahkan  ini sudah menjadi “kebutuhan mendesak” . “ Komunitas ekspatriat sangat signifikan di Kuwait sebagian besar terdiri dari orang-orang Asia ( kelompok terbesar ) , diikuti oleh orang-orang Arab dari negara-negara negara-negara tetangga.

“Ada kebutuhan mendesak untuk menyesuaikan keseimbangan demografis di negara ini , " kata al- Tamimi, seperti dikutip oleh  Gulf News .  “Kita tidak bisa menerima bahwa jumlah orang asing lebih tinggi dari warga Kuwait di negara mereka sendiri . Karena ada 1,2 juta orang Kuwait , maka jumlah ekspatriat di negara ini tidak boleh melebihi angka itu , " tambahnya.

Negara-negara Arab dan Teluk banyak memperkerjakan orang asing (ekspatriat),  dan terlibat dalam pembangunan  berbagai sarana, dan termasuk menjadi tenaga ahli di negara-negara itu. Sementara itu, orang-orang Arab atau penduduk pribumi banyak yang menganggur. Angka pengangguran berdasarkan  survei menunjukkan jumlah mencapai 16,7 persen. Ini tinggi. Dengan tingginya pengangguran ini dapat menciptakan ketidakstabilan politik, ekonomi, dan ujungnya revolusi, seperti yang terjadi di Tunisia. (afgh/aby/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version