CAIRO (voa-islam.com) - Perdana Menteri Mesir Hazem el-Beblawi mengatakan pemerintahan yang dipimpinnya mengundurkan diri, dan membuka jalan bagi pemimpin militer Marsekal Abdel Fattah Field Marshal al-Sisi untuk pencalonannya sebagai presiden, Senin, 24/2/2014.
“Pemerintah membuat setiap langkah mendapatkan Mesir keluar dari krisis politik, ekonomi, dan keamanan," kata Perdana Menteri Hazem el - Beblawi dalam pidato nasional yang disiarkan telivisi Mesir secara nasional.
Beblawi , ditunjuk oleh Presiden interim Adly Mansour dengan menjalankan pemerintahan sampai pemilu , tidak memberikan alasan yang jelas atas keputusan yang diambilnya itu.
Al-Sisi mencalonkan diri sebagai presiden, dan dia meninggalkan jabatannya sebagai menteri pertahanan . “Ini pengunduran diri pemerintah dilakukan sebagai langkah yang diperlukan menjelang pengumuman al-Sisi akan mencalonkan diri sebagai presiden , " kata seorang pejabat Mesir . El-Beblawi mengatakan bahwa kabinet mengundurkan diri secara massal, agar Marsekal al-Sisi tidak tampak bertindak sendirian, uja pejabat Mesir, kepada Reuters, Senin .
Pennggulingan Mursi memicu krisis politik paling berdarah dalam sejarah modern Mesir, dan pasukan keamanan membunuh ribuan pendukung Ikhwanul, memenjarakan puluhan ribu anggota Ikhwan, termsuk para pemimpin puncak Ikhwan yang sekarang sedang diadili dengan berbagai
Presiden Interim Adly Mansour kemungkinan menunjuk menteri perumahan Ibrahim Mehleb membentuk pemerintahan baru , menggantikan Perdana Menteri interim Hazem al - Beblawi , yang mengajukan pengunduran pemerintahannya , ungkap sumber kepresidenan, Senin.
“Sudah ada kesepakatan menetapkan Mehleb memimpin pemerintahan berikutnya , ada kecenderungan kepada Mehleb sebagai sebagai perdana menteri”, ujar sumber itu, yang minta tidak disebutkan namanya, mengatakan kepada Anadolu Agency .
Tugas besar pertama pemerintah berikutnya akan mengawasi pemilihan presiden mendatang , karena dalam waktu dua bulan, dan pemerintahan baru itu bertugas mensukseskan pemilu, dan mengamakan pencalonan dan kemenangan bagi Marsekal Abdul Fattah al-Sisi, dan pemilu hanyalah sekadar ‘mainan stempel’ yang dibuat oleh rezim militer mengesahkan status se bagai presiden baru di Mesir. (afgh/wb/voa-islam.com)