BAGDAD (voa-islam.com) - Iran menandatangani kesepakatan penjualan senjata dan amunisi kepada Irak secara total senilai $ 195 juta , ungkap Reuters. Tindakan Teheran melakukan penjualan senjata kepada Bagdad ini merupakan pelanggaran embargo PBB tentang penjualan senjata oleh Teheran, Senin, 24/2/2014 .
Kesepakatan penjualan senjata antara Iran dengan Irak itu dicapai akhir November, di mana dalam dokumen itu menunjukkan, hanya beberapa minggu setelah Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki kembali dari Washington, dan gagal melobi pemerintahan Obama mendapatkan senjata untuk memerangi militan .
Washington keberatan menyediakan peralatan militer AS yang peka terhadap negara terlalu dekat dengan Iran . Beberapa anggota parlemen Irak mengatakan Maliki telah membuat kesepakatan, karena ia muak dengan penundaan pengiriman senjata AS .
“Kami melancarkan perang melawan terorisme dan kami ingin memenangkan perang ini. Tidak ada yang mencegah kita membeli senjata dan amunisi dari pihak manapun, dan hanya amunisi membantu kita melawan teroris”, kata juru bicara pemerintah Irak, Ali Mussawi .
Pemerintah Iran membantah kesepakatan menjual senjata kepada Irak . Ini kesepakatan pertama secara resmi penjualan senjata antara Syiah Iran dan pemerintah pimpinan Syiah Irak , dan ikatan itu tumbuh di ant ara mereka dalam dua tahun sejak ditariknya pasukan AS dari Irak .
Seorang pejabat AS, mengatakan kesepakatan itu dapat menyulitkan pendekatan Washington berunding dengan Iran, mengenai pelonggaran sanksi internasional atas program nuklirnya, yang menurut fihak Barat memproduksi bom nuklir .
Dokumen-dokumen resmi dilihat yang dikonfirmasi oleh Reuters menunjukkan bahwa enam dari delapan kontrak yang ditandatangani dengan Organisasi Industri Pertahanan Iran itu, di mana fihak Iran akan memasok Irak dengan senjata ringan dan sedang, peluncur mortir, amunisi tank serta artileri dan mortir.
Dua kontrak terakhir yang disepakati dengan BUMN Iran Electronic Industries, mencakup alat penginderaan kacamata night vision, peralatan komunikasi dan perangkat mortir membimbing.
Salah satu kontrak termasuk peralatan melindungi terhadap bahan kimia . Seorang mayor angkatan darat Irak yang mengetahui tentang isu-isu pengadaan senjata, mengatakan bahwa akan mencakup item seperti masker gas dan sarung tangan, serta suntikan. Baghdad telah menyatakan rasa takut para militan akan menggunakan agen senjata seperti terhadap pasukannya .
Maliki terlibat dalam pertempuran hampir dua – bulan penuh dengan fihak militan Sunni dan suku-suku pemberontak di provinsi Anbar, Irak Barat . Perdana Menteri Nuri al-Maliki menyalahkan kelompok ISIS (Negara Islam Iran dan Syam), yang sekarang mempunyai reputasi perang yang tinggi, dan mengkawatiran militer Bagdad.
Langkah-langkah kerjasama dengan Iran itu, bertujuan meningkatkan kekuatan militer Irak, yang sudah melemah akibat konflik antara pemerintah dengan berbagai kelompok di Irak. Sekarang pemerintahan Maliki sedang berjuang menghadapi kekuatan Sunni, dan Maliki memupuk kekuatan militernya dengan jumlah besar datang dari Iran.
Kerjasama militer antara Bagdad dengan Teheran semakin memperkuat posisi Syi’ah secara regional, di mana kekuatan kelompok Sunni yang semakin melemah, akibat pertarungan di internal mereka. Seperti sikap Arab Saudi, sekarang menggerogoti negara –negara tetangganya, seperti Qatar, Yaman, hanya karena memiliki hubungan yang dekat Ikhwan. (afgh/wb/voa-islam.com)