ANKARA (voa-islam.com) - Anggota Parlemen Turki Partai AKP yang berkuasa bertemu Perdana Turki, Recep Tayyib Erdogan, dan menyatakan mendukung rencana Erdogan maju dalam pemilihan presiden bulan Agustus mendatang, Rabu,16/4/2014.
Presiden Turki Abdullah Gul dan Erdogan membahas pemilihan presiden, dijadwalkan untuk 10 Agustus, tetapi pertemuan itu belum berlangsung yang dijadwalkan hari Selasa", ujar seorang pejabat di kantor Kepresidenan, Selasa.
Dalam rapat yang dipimpin oleh Erdogan di markas besar Partai AKP di Ankara, salah seorang anggota parlemen dari AKP menyuarakan dukungannya terhadap rencana pencalonan Erdogan maju sebagai presiden Turki mendatang. Nampaknya, Turki akan mengambil skenario seperti Rusia, di mana antara Putin dan Medvedev, berganti posisi, di mana sebelumnya Medvedev menjadi presiden, dan sekarang posisinya digantikan oleh Putin, sebagai presiden.
Anggota perlemen dari provinsi tenggara Diyarbakir, Oya Eronat, seluruh hati kami mendukung Erdogan menjadi presiden, ujarnya. Anggota perlemen dari provinsi Anatolia tengah Amasya, Naci Bostanci mengatakan bahwa dia mendukung dan meramalkan bahwa Erdogan akan menang langsung di babak pertama, karena "dukungan rakyat yang besar", tegasnya.
Anggota parlemen dari provinsi timur Agri, Ekrem Celebi juga memprediksi Erdogan menang setelah putaran pertama.
Pemilihan presiden akan diadakan dalam dua putaran , yang pertama akan diselenggarakan pada tanggal 10 Agustus dan yang kedua pada tanggal 24 Agustus. Kandidat mendapatkan 51 persen suara dalam putaran pertama secara langsung ditetapkan sebagai pemenang, tetapi jika semua calon gagal mencapai 51 persen suara, pemilihan akan diulang putaran kedua.
Sementara itu, menjawab pertanyaan wartawan dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Latvia Andris Brezins pada hari Rabu, Presiden Abdullah Gul, mengatakan ia masih harus mendiskusikan masalah ini dengan Perdana Menteri, Recep Tayyip Erdogan .
Gul menambahkan bahwa akan ada calon lain dan keputusan terserah kepada rakyat Turki, sehingga tidak ada yang harus mengambil "jabatan presiden atas pemberian", ungkap Gul.
Turki dibawah Partai AKP dan Erdogan berhasil melewati krisis, dan sekarang menjadi negara maju dibidang ekonomi, dan kekuatan ekonominya nomor empat di jajaran negara-negara zona Euro. Sebuah keberhasilan yang sangat luar biasa, dan Turki tetap stabil selama hampir satu dekade ini. Turki juga menjadi kekuatan regional dan global yang tangguh. (afgh/wb/voa-islam.com)