JERUSALEM (voa-islam.com) - Polisi Israel mengatakan bahwa dua personilnya mengalami luka ringan dalam kekerasan yang terjadi saat berlangsung aksi protes terhadap larangan perusakan Masjid al-Aqsha oleh Zionis-Israel, dan sedikitnya 24 pemuda Palestina ditangkap sehubungan dengan bentrokan itu, Minggu, 20/4/2014.
Polisi Israel melarang setiap Muslim melakukan shalat di Masjidil Al-Aqsha, dan menutup masjid yang sangat bersejarah itu. Setiap Muslim yang ingin melakukan shalat dilarang masuk oleh pasukan Zionis.
Bentrokan meletus Minggu pagi antara polisi Israel dan Muslim Palestina di pintu gerbang tempat suci setelah pasukan Israel menyerang jamaah Palestina dan para jamaah yang melaksanakan shalat di Masjid al-Aqsha, kata saksi mata .
Setidaknya tujuh warga Palestina menderita sesak napas, sementara puluhan lainnya mengalami luka-luka dalam bentrokan berikutnya, di mana polisi Israel menembakkan gas air mata dalam upaya untuk membubarkan kerumunan, ungkap pejabat polisi di Jerusalem.
Kekerasan meledak ke kota lainnya, seperti lainnya, Kota Tua di Al-Quds antara demonstran Palestina yang marah terhadap polisi Israel , kata saksi mata .
"Polisi Israel menutup sejumlah gerbang kompleks al-Aqsha dan menolak akses bagi Muslim Palestina di bawah usia 50 , yang memicu terjadi bentrokan dengan polisi Israel", ungkap warga Palestina epada kantor berita Turki, Anadolu Agency .
Ketegangan semakin meledak di wilayah di Al-Quds akibat ancaman kelompok-kelompok Yahudi ekstrimis, yang telah meminta pendukungnya untuk memaksa jalan mereka ke dalam kompleks al-Aqsha selama seminggu liburan Paskah Yahudi, yang dirayakan hari Minggu.
Dalam beberapa bulan terakhir, kelompok ekstremis pemukim Yahudi, bersama pasukan keamanan Israel berulang kali masuk ke kompleks Al-Aqsa. Padahal mereka ini sangat najis. Tidak layak masuk ke dalam Masjidil Aqsha. Kemarahan Muslim Palestina dan menyebabkan terjadinya konfrontasi kekerasan dengan fihak aparat Israel.
Bagi umat Islam, Al-Aqsa merupakan tempat tersuci ketiga di dunia. Sementara itu, kelangan Yahudi berusaha menghancurkan Masjidil Aqsha, dan berusaha mengubah menjadi "Kuil Sulaiman", dan merek amengklaim itu adalah tempat ibadah bangsa Yahudi.
Israel menduduki Al-Quds selama 1967 Perang Timur Tengah. Kemudian menganeksasi kota suci pada tahun 1980, mengklaim itu sebagai ibukota negara Yahudi memproklamirkan diri sampai hari ini. Israel telah berusaha mengubah Masjidil Aqsha sebagai tempat ibadah 'Kuil Sulaiman", dan terus menggali terowongan dibawahnya, dan sekarang al-Aqsha sudah menjadi miring. (afgh/wb/voa-islam.com)