View Full Version
Senin, 28 Apr 2014

Aliansi Pendukung Mursi Menyerukan Boikot Pemilihan Presiden

CAIRO (voa-islam.com) - Sekalipun junta militer Mesir dibawah Marsekal Abdul Fattah al-Sissi, sudah membunuh ribuah dan menahan puluhan ribu anggota Jamaah Ikhwan, gerakan menentang rezim junta militer tak pernah pupus dan berhenti. Rakyat Mesir dan para pendukung kebebasan yang mendukung Mursi, terus melawan dan melakukan aksi di seluruh Mesir.

Mereka membuat gerakan, dan bukan hanya di kampus-kampus di Universitas, tetapi gerakan menentang militer itu, sudah menjadi bagian dari gerakan rakyat Mesir. Mereka lebih sengsara hidup dibawah 'sepatu lars, dan ujung bayonet senjata', dan selalu mengancam kehidupan merkea. Karena itu, betapapun beratnya perjuangan yang mereka hadapi mereka terus menyerukan perlawanan yang sangat luar baisa.

Sementara itu, kelompok pendukung utama Presiden Mohammad Mursi melakukan aksi dan mendesak rakyat Mesir memboikot pemilihan presiden mendatang, bulan depan, karena pemilihan presiden bulan depan, mereka gambarkan sebagai "lelucon". Rakyat Mesir melihat pemilihan presiden Mesir, yang pasti akan dimenangkan al-Sissi itu, hanyalah sebagai sandiwara dan 'lelucon' politik yang dibuat oleh seorang diktator yang haus kekuasaan.

"Kami sebagian besar rakyat Mesir akan memboikot pemilihan presiden, dan tidak masuk akal, dan kami mengajak semua rakyat Mesir, di dalam negeri dan luar negeri, memboikot pemilihan", kata Aliansi Nasional untuk Pertahanan Legitimasi,Minggu,27/4/2014.

"Kami tidak akan berpartisipasi dalam sebuah lelucon yang membuka jalan bagi kejahatan", tambah kelompok Aliansi, yang terdiri dari kelompok Islam yang mengecam penggulingan Mursi yang penggulingan oleh militer Juli lalu.

Pemilihan presiden, akan berlangsung pada tanggal 26-27 Mei, dan  menandai tahap kedua dari sebuah "roadmap" militer yang harus diselesaikan akhir tahun, dan dilanjutkan dengan pemilihan anggota parlemen .

Mantan menteri pertahanan Abdel Fattah al-Sissi , yang memimpin penggulingan Presiden Mursi, dan  setelah satu tahun berkuasa. Kelompok lainnnya dari kubu Sosialis, mencalonkan Hamdeen Sabahi. Ini hanyalah langkah yang sangat tidak berguna. Sebelumnya, Hamdeen Sabahi ikut terlibat   dalam menggulingkan Mursi, dan mendukung militer.

Para pendukung Mursi menegaskan penolakannya mengakui presiden terpilih melalui pemilu mendatang. "Pos presiden tidak kosong. Presiden berkuasa adalah Mohammad Mursi, yang masuk ke Istana melalui kehendak rakyat, dan  prosedur konstitusional yang adil", katanya .

"Mursi sebagai presiden belum berakhir, dan apa yang terjadi adalah kudeta militer", tambah kelompok Aliansi itu. Mursi saat ini menghadapi empat tuduhan yang berbeda, yaitu tuduhan melakukan hasutan,k pembunuhan, mata-mata, dan memecahkan penjara saat revolusi, dan sikapnya yang dinilai menyinggung peradilan.

Situasi politik dan keamanan di Mesir, sangat tidak stabil, dan terus terjadi aksi menentang rezim junta militer. Bahkan, berulangkali terjadi serangan terhadap aparat keamanan Mesir.

Belum lama ini seorang perwira militer berpangkat brigadir jenderal, yang menjadi kepala pasukan keamanan saat berlangsung demonstrasi besar-besar, Brigadir Jenderal Ahmad Zaki, tewas oleh sebuah bom. Sementara itu, Amerika Serikat telah mengirimkan 40 helikopter Apache, yang digunakan memerangi pejuang Islam di Sinai. (afgh/wb/voa/islam.com)


latestnews

View Full Version