ABUJA (voa-islam.com) - Sebuah ledakan menghantam ibukota Nigeria, Abuja, tak jauh dari lokasi serangan dua pekan lalu yang menewaskan 70 orang. Seorang staf rumah sakit yang dikutip media menerima sembilan korban jiwa, meskipun seorang saksi mata mengatakan melihat sedikitnya 20 jenazah di tempat kejadian.
Laporan-laporan menyebutkan penyebab ledakan pada Kamis 1 Mei waktu setempat itu adalah adalah bom mobil.
Tanggal 14 April lalu terjadi serangan bom di sebuah stasiun bus di Nyanya tak jauh dari tempat serangan terbaru ini dengan korban 70 jiwa. Kelompok militan Boko Haram dituding berada di belakang serangan di stasiun bus tersebut, yang meningkatkan kekhawatiran bahwa mereka mulai memperluas sasaran serangan.
Walau sebelumnya Abuja juga pernah menjadi sasaran serangan, namun biasanya mereka melancarkan serangan dikasasan timur laut Nigeria. Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan terbaru walau Boko Haram sudah mengatakan berada di belakang serangan dua pekan lalu.
Rangkaian serangan di Abuja ini terjadi pada saat Nigeria sedang berupaya menemukan sekitar 200 murid perempuan yang diculik oleh kelompok yang diduga militan Boko Haram, tetapi belum ada konfirmasi siapa yang bertanggungjawab.
Penculikan dari asrama sekolah di Chibok, negara bagian Borno, berlangsung hanya beberapa jam setelah serangan di Nyanya. Boko Haram -yang dalam bahasa lokal, Hausa, berarti 'pendidikan Barat terlarang- memperjuangkan penerapan Syariah Islam di Nigeria.
Sepanjang tahun lalu saja, aksi Boko Haram sudah menewaskan seklitar 1.500 warga sipil di kawasan kawasan timur laut Nigeria, tempat pasukan pemerintah melancarkan operasi melawan Boko Haram. Negeria terus dilanda konflik sejak negeri itu, ditangan seorang jenderal dan pendeta, yaitu Jenderal Goodluck Jonathan. Semua berlangsung karena tindakan yang terus melancarkan aksi terhadap Muslim di negeri itu. (afgh/wb/voa-islam.com)