NEW YORK (voa-islam.com) - Gerakan Hamas menyambut gembira undangan terbaru oleh seorang pejabat senior PBB untuk melawan pendudukan Israel dan aneksasi Palestina. " Pernyataan-pernyataan ini sangat penting , " kata juru bicara Hamas Fawzi Barhoum dalam siaran pers, Sabtu, 10/5/2014.
Richard Falk, pejabat Khusus PBB, yang melakukan 'Monitoring' tentang situasi hak asasi manusia di wilayah Palestina, mengundang kalangan bisnis dan masyarakat sipil “Untuk bergabung dengan gerakan solidaritas global yang terus meningkat melawan pendudukan Israel, yang melakukan penjajahan dan aneksasi (pencaplokan) wilayah Palestina yang permanen”, Kamis, 7/5/2014.
“Baik Israel dan Palestina yang sedang berunding melalui perundingan damai, hanya menghasilkan frustasi, dan konlik Palestina – Israel harus menggunakan parameter hak asasi manusia. Semua perundingan yang sekarang sedang berlangsung hanyalah memberikan harapan palsu”, tegas a Falk dalam sebuah pernyataan, Sabtu.
Pembicaraan damai Palestina - Israel menghadapi jalan buntu, sesudah terbentur dengan masalah tahanan dan tapal batgas, yang berlangsung sejak bulan April. Zionis-Israel bersikeras menolak melepaskan tahanan, meskipun janji sebelumnya menyatakan kesediaannya.
Israel melakukan kejahatan yang tanpa tara, di mana tahanan laki-perempuan dicampur, dan bahkan tahanan perempuan (Muslimah) dipaksa telanjang dihadapan laki-laki, dan ini menyebabbkan mereka melukan mogok makan.
Sementara itu, Presiden Otorita Palestina Mahmoud Abbas mengajukan permohonan keanggotaan di beberapa badan PBB. Tindakan Presiden Mahmud Abbas itu, mendapatkan tantangan dari fihak Israel, sebagai sikap sefihak (unilateral), dan mendapatkan persetujuan dari Zionis-Israel.
Pemerintah Israel segera mengambil langkah-langkah hukuman terhadap warga Palestina, termasuk menangguhkan transfer pendapatan pajak yang dikumpulkan atas nama Otoritas Palestina yang disepakati dalam Kesepakatan Oslo 1993 .
Israel juga menghentikan perundingan perdamaian dengan Palestina setelah Hamas dan Fatah menandatangani kesepakatan untuk menyembuhkan perpecahan mereka setelah tujuh tahun konflik.
Dalam pernyataannya, Falk mengatakan prospek terbaik mewujudkan penentuan nasib Palestina saat ini adalah dengan cara tekanan secara global. “Kita harus memperkuat gerakan solidaritas global, yang meliputi boikot, divestasi, dan sanksi ( BDS ) nisiatif dalam kaitannya dengan bisnis yang keuntungannya digunakan membangun pemukiman Yahudi, serta bentuk-bentuk perlawanan non – kekerasan”, tambahnya .
Barhoum , sementara itu, mengatakan Hamas memandang pernyataan resmi PBB sangat penting. “Pernyataan-pernyataan ini mengungkapkan penderitaan yang terus-menerus dari rakyat Palestina dan pelanggaran hak asasi manusia oleh Israel”, tambahnya.
Zionis-Israel sejak menjadi negara di tahun l948, tidak pernah berhenti, mengusir, membunuh, memanjarakan, menyiksa, serta merampas tanah-tanah milik warga Palestina. Zionis-Israel membakar kebun, rumah, dan masjid yang digunakan ibadah bagi kaum Muslimin. Zionis-Israel melakukan blokade terhadap Gaza.
Selebihnya, Zionis-Israel telah membunuhi tokoh-tokoh terkemuka gerakan perlawanan Palestina, seperti Sheikh Ahmad Yasin, DR.Aziz Rantisi, Yaser Afarat,dan ratusan tokoh Palestina lainnya. Sungguh Zionis-Israel bangsa yang terkutuk. Apa yang dilakukan oleh Richard Falk, sebagai seorang keturunan Yahudi, hanyalah sedikit dari orang-orang yang masih mempunyai hati-nurani. (afgh/wb/voa-islam.com)