NEW YORK (voa-isla.com) - Atas permintaan Presiden Negiria Pendeta Goodluck Jonathan, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyetujui penerapan sanksi kepada Boko Haram, lima pekan setelah kelompok pejuang Nigeria itu menculik lebih dari 200 pelajar perempuan.
Boko Haram kini dimasukkan ke dalam daftar organisasi yang berafiliasi dengan Al-Qaeda, sehingga akan diberlakukan embargo senjata dan pembekuan aset. Sebelumnya, Nigeria mengajukan masuknya Boko Haram ke dalam daftar itu kepada PBB. PBB kemudian mengabulkannya pada Kamis (22/05) waktu setempat.
Utusan Amerika Serikat untuk PBB, Samantha Power, mengatakan masuknya Boko Haram ke dalam daftar merupakan "langkah penting" untuk mendukung upaya "mengalahkan Boko Haram". Sanksi akan membantu "menutup jalur-jalur penting seperti pendanaan, perjalanan dan senjata", tambahnya.
Baru-baru ini, Boko Haram juga disalahkan atas tewasnya 27 orang di desa sebelah timur laut negara itu. Warga mengatakan kelompok bersenjata membunuh pekerja ladang di Chikongudo, membakar hampir setiap rumah di sana, dan mencuri makanan pada serangan Rabu (22/05) malam.
Insiden itu terjadi setelah dua bom meledak menewaskan 122 orang di pusat Kota Jos. Otoritas menduga Boko Haram berada di balik serangan itu. Wartawan BBC Barbara Plett Usher di New York mengatakan kaitan Boko Haram dengan Al-Qaeda telah diawasi.
Laporan - yang mengutip dokumen PBB - mengatakan anggota kelompok milisi itu telah menerima pelatihan dari kelompok yang berafiliasi dengan Al-Qaeda dan berjuang bersama mereka di Mali. Amerika telah mengirimkan pasukan khusus ke Nigeria membantu rezim Salibis membasmi Boko Haram. (jj/wb/voa-islam.com)