MOSUL (voa-islam.com) - Mujahidin Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah menguasai sepenuhnya Mosul, kota kedua terpadat di Irak - dalam waktu kurang dari satu pekan.
Sebelumnya, ISIS berhasil menguasai Provinsi Anbar, di Irak barat. Nampaknya, para pengamat militer intelijen, memperkirakan sesudah Mosul jatuh, berikutnya Bagdad akan jatuh ke tangan ISIS.
Barangkali mendiang Presiden Irak Saddam Hussein dan pemimpin al-Qaeda Osama bin Laden harus tertawa, melihat Perdana Menteri Irak Nuri al-Maliki, yang terkenal sombong dan angkuh, dan sekarang kocar-kacir menghadapi ISIS.
Mosul dan seluruh kota-kota di provinsi Nineveh jatuh ke tangan para pejuang ISIL. Sebelum itu, wilayah luas Anbar juga jatuh ke tangan mereka. Provinsi Salahuddine juga akan mengalami nasib yang sama.
Semua ini terjadi dalam waktu singkat, dan mengejutkan dunia serta menakutkan mereka. Pejuang ISIS, mulai mencapai kemenangan terbesar sejak 11 September, bersamaan dengan serangan terhadap menara kembar New York, 2001, dan Washington DC.
ISIS melintasi perbatasan, memotong pipa minyak dan merebut satu demi satu kota di Irak. Sungguh sangat luar biasa. Kemenangan militer ISIS ini menjadi tanda tanya dikalangan pejabat keamanan di seantero jagad, terutama di Washington.
Sekarang banyak yang kaget, dahulunya meremehkan kelompok ISIS, yang mampu dengan sangat cepat merebut gudang senjata dan kantor-kantor pemerintahan Irak, termasuk bank-bank. Mereka akan segera memasuki ibukota Baghdad yang dilindungi oleh para pemimpin Syi'ah yang dikalahkan di Anbar dan Niniwe!
Maliki tidak mungkin dapat bertahan dengan dalih memerangi terorisme. Amerika sudah kapok, dan tidak bakalan mau terjun lagi ke medan perang di Irak.
Dunia internasional akan melihat perubahan yang dahsyat di Irak dengan perang dan darah. ISIS akan melemparkan ke neraka rezim Syi'ah Nuri Maliki yang menjadi begundal Amerika dan CIA. (afgh/wb/voa-islam.com)