View Full Version
Jum'at, 13 Jun 2014

Obama : AS Akan Menggunakan Kekuatan Militer Melawan ISIS

WASHINGTON (voa-islam.com) - Para pemimpin Barat sudah panik, melihat perubahan yang terjadi di Irak. Mereka tidak memprediksi bisa begitu cepat kota-kota yang  strategis jatuh ke tangan ISIS.

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan pemerintahannya mengkaji 'semua kemungkinan' termasuk aksi militer untuk membantu Irak mengatasi militan Islam.

Dia menambahkan Amerika Serikat berkepentingan untuk memastikan kelompok jihadis tidak berkuasa di Irak. Pernyataannya disampaikansetelah Mosul dan Tikrit dikuasai kepada pejuang ISI.

Pemungutan suara parlemen untuk memberikan kekuasaan darurat kepada Perdana Menteri Nouri Maliki sebelumnya gagal,  karena banyak anggota DPR tidak datang, tidak mencapai qourum. Hanya 128 dari 325 anggota yang hadir.

Pejuang ISIS, atau Negara Islamis Irak dan Siria, sekarang terus maju dengan jumlah pasukan lebih besar  ke selatan menuju ke ibukota Baghdad, dan daerah yang dikuasai kelompok mayoritas Islam Syiah Irak, yang mereka pandang sebagai kelompok kafir.

"Segala hal perlu segera dilakukan secara militer," kata Obama kepada wartawan di Gedung Putih saat bertemu Perdana Menteri Australia Tony Abbott.

"Saya tidak mengesampingkan apapun karena kami berkepentingan memastikan jihadis ini tidak berkuasa selamanya di Irak, ataupun Suriah."

Sebagian wilayah Kirkuk dikuasai kelompok Islamis Sunni minggu ini. Pasukan pemerintah memperlambat gerakan pemberontak Rabu 11 Juni di luar Samarra, kota sekitar 110km utara Baghdad.

Di Washington terjadi kepanikan yang hebat, sesudah jatuhnya kota Mosul, Tikrit, dan Samara. Sebelumnya, ISIS telah berhasil membebaskan provinsi Ambar yang merupakan wilayah yang sangat luas di barat Bagdad.

Jika Bagdad jatuh ke tangan ISIS, maka ini akan menciptakan perubahan besar di seluruh kawasan Timur Tengah. Di mana sekarang ini Timur Tengah dikuasai para 'begundal' kafir, seperti Arab Saudi, Emirat Arab, Kuwait, dan Bahrain, yang telah mendukung 'dajjal' al-Sisi yang membunuhi ribuan secara biadab terhadap pengikut Jamaah Ikhwan.

Sesudah 'Arab Spring' gagal, maka akan muncul 'ufuk' matahari yang terang, dari wilayah Irak dan Syam, di mana pasukan pejuang Islam, setahap-tahap akan membebaskan negeri-negeri Muslim dari penjajah kafir, dan para pendukungnya. (jj/wb/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version