CAIRO (voa-islam.com) - Raja Saudi Abdullah mengunjungi Mesir, hari Jumat, dan ini merupakan kunjungan pertama kalinya sejak revolusi yang menggulingkan Presiden Hosni Mubarak dan Presiden Mohammad Mursi tahun 2011. Raja Abdullah mendukung pemimpin Mesir, Marsekal Abdel Fattah al-Sisi, yang sudah melakukan pembantaian ribuan anggota Jamaah Ikhwan di Mesir.
Bagaimana Raja Abdullah yang disebut sebagai ‘Khadimun Haramain’ dapat mengunjungi Mesir, dan bertemu dengan al-Sisi, yang tangan penuh dengan lumuran darah Muslim, yang tidak berdosa? Mesir dan Negara-negara Arab teluk telah memperlakukan Jamaah Ikhwan sebagai ‘teroris’.
Puluhan ribu anggota dan pemimin telah dijebloskan ke dalam penjara. Sebagian mereka telah di vonis dengan hukuman mati oleh pengadilan Mesir. Ini merupakan kejahatan yang sangat luar biasa, yang dilakukan oleh seorang pemimpin kudeta Mesir, khususnya terhadap Jamaah Ikhwan.
Sementara itu, para pejabat Mesir mengatakan hari Kamis bahwa al-Sisi akan menerima Raja Abdullah setibanya dari Maroko. Di mana Abdullah menghabiskan waktunya untuk melakukan rehabilitasi kesehatannya. Kunjungan Raja Abdullah merupakan kunjungan yang pertama sejak 2011 penggulingan Hosni Mubarak. Abdullah merupakan sekutu Amerika Serikat.
Arab Saudi dan Negara-negara Teluk lainnya telah memberikan bantuan kepada Mesir dengan puluhan miliaran dolar kepada al-Sisi, atas jasanya telah berhasil menggulingkan Presiden Mohammad Mursi , saat berlangsung protes besar-besaran musim panas lalu.
Al-Sisi terpilih sebagai presiden dengan suara yang sangat minim, dan bahkan pemilu presiden diperpanjang hingga tiga hari, karena minimnya peserta pemilu yang hadir di kotak suara. Al-Sisi sebagai presiden yang tanpa memiliki legitimasi karena, hanya diikuti oleh rakyat Mesir, kurang dari 20 persen. Sementara itu, Mursi mendapatkan dukungan hampir 60 persen rakyat Mesir. (affh/aby/voa-islam.com)