JAKARTA (voa-islam.com) - Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi terbang ke Aljazair, dan melakukan pertemuan dengan Presiden Aljazair Abdelaziz Bouteflika, bertujuan membantu ‘anjing’ Amerika Jenderal Khalifa Haftar yang menggulingkan pemerintahan sipil, dan dipilih secara sah oleh rakyat.
Di mana terpilih tokoh Ikhwan, Ahmed Matiq, kemudian dibubarkan oleh agen CIA, Jenderal Khalifa Haftar.
Abdel Fattah sangat takut ‘paranoid’ dengan kemenangan Ikhwan di Libya, dan didukung para jihadis, nantinya akan merembet ke Mesir. Di mana Sisi tangannya penuh dengan genangan darah anggota dan pemimpin Ikhwan, yang dibantai, di bulan Juni 2012, saat menjatuhkan Presiden Mohamad Mursi.
Mesir memberikan bantuan besar-besaran kepada Jenderal Haftar menghancurkan pejuang dan kelompok jihadis di Bengazi. Al-Sisi melakukan komunikasi dengan Haftar secara intensif dan kerjasama militer dan intelijen . Para pecundang dan begundal Amerika Al-Sisi dan Jenderal Haftar terus berkoordinasi, ditingkatkan dengan membangun kerjasama dengan pemerintah Aljazair.
Menurut kantor berita MENA Mesir, kunjungan Al-Sisi ke Aljazair dimaksudkan untuk “Mengaktifkan perjanjian pertahanan bersama, mengembangkan kerjasama militer antara negara-negara Arab dan bertukar keahlian membangun kemampuan pertahanan untuk Timur Tengah dalam fase mendatang”.
Bersamaan dengan perkembangan di Irak, Suriah dan Libya, nampaknya menjadi agenda pertemuan presiden dengan Bouteflika adalah kerjasama “kontra-terorisme” dan pertukaran keahlian dalam memerangi terorisme. Disepakati menyusun rencana agenda menghadapi "kelompok ekstrimis".
Aljazair dan Mesir mengngalang latihan gabungan antara tentara Mesir dan Aljazair, melawan dan menghadapi kelompok ekstrimis Libya, tentu yang dimaksud Ikhwan. Kunjungan dadakan Al-Sisi ini menunjukkan bahwa perkembangan keamanan di Mesir yang sangat eksplosif.
Al-Sisi sendiri menang dalam pemilihan dengan suara yang sangat minim, dan tidak ada dukungan yang memadai terhadap kepemimpinannya. Al-Sisi akan pergi ke Saudi, yaitu si ‘begundal’ Amerika dan Israel, yang telah mendukung al-Sisi puluhan milliar dollar, yang digunakan membantai Ikhwan. (afgh/mem/voa-islam.com)