GAZA CITY (voa-islam.com) - Zionis-Israel akan terus melakukan serangan ke Gaza, dan tidak menghentikan pemboman, serangan darat, dan serangan dari laut, sampai benar-benar wilayah yang dihuni oleh 1,8 juta penduduk Palestina hancur.
Serangan Zionis yang dimulai sejak 7 Juli, tidak akan berakhir segera, dan akan berlanjut, meskipun korban sudah berjatuhan. Lebih 1300 warga Palestina yang tewas, dan 6500 yang luka.
Amerika, Eropa, negara-negara Arab, menginginkan de-militerisasi atas Gaza, dan meluncuti seluruh persenjataan Hamas. Amerika, Eropa, negara-negara Arab, menginginkan Hamas harus dilucuti senjatanya, dan kemampuan militernya. Sehingga, Hamas tidak menjadi ancaman keamanan bagi Israel, dan negara-negara Arab.
Langkah de-militerisasi Hamas, sekarang menjadi tuntutan yang bersifat mutlak, dan tidak bisa ditawar-tawar lagi. Menlu Amerika John Kerry, mengatakan, Hamas harus dilucuti senjata, dan harus terjadi de-militerisasi de-militerisasi. Kekuatan militer Hamas harus dihancurkan. Tidak ada lagi ancaman militer dari Hamas terhadap Zionis-Israel maupun negara-negara Arab. Pernyataan Kerry ini hanyalah mencerminkan keinginan Zionis-Israel dan para pemimpin Arab.
Tuntutan de-militerisasi ini, sudah menjadi tuntutan mutlak bagi terwujudnya perdamaian di Gaza. Namun, sejauh ini Hamas tidak menggubris tuntutan John Kerry, yang mewakili kepentingan Amerika, Eropa, Israel, dan para pemimpin Arab, yang sudah menjadi kacungnya Israel.
Sementara itu, Barat dan Eropa terus memasok senjata kepada Zionis-Israel, dan membiarkan menjajah dan membantai bangsa Palestina. Dengan melucuti Hamas, maka sejatinya menghentikan perlawanan bangsa Palestina.
Seperti yang dialami oleh PLO, sejak Yaser Arafat, menandatangi perjanjian Oslo, dan kemudian Arafat mengubah Piagam Perjuangannya, dari ‘Perjuangan Bersenjata menjadi Perjuangan Politik’, dan itu tidak pernah mendapatkan perhatian dunia, dan Zionis semakin berkuasa. Sebaliknya, PLO atau Fatah menjadi 'ayam sayur' saat menghadapi Israel.
Bila benar-benar terjadi de-militerisasi atas Gaza, dan melucuti Hamas, maka itu berarti kemenangan Zionis-Israel, dan penjajahan terhadap bangsa Palestina menjadi kekal abadi. Selamanya. Karena tidak ada lagi, kekuatan yang menghalangi dan melawan Zionis-Israel. *mashadi/wb